3. Berangkat

2K 156 56
                                    

Drama ospek hari terakhir telah usai, kini Reza dan Raza sedang bersantai di ruang TV sambil mengecek kembali list-list yang perlu mereka siapkan untuk perkemahan penutupan ospek 2 hari 1 malam yang akan dilakasanakan besok oleh para anggota BEM.

"Abang ishh, kan Aza udah bilang pisahin daftar Rafaell sama Gallen, jangan digabung!" rengek Raza.

"Ya ampun adek, ini pas loh biar hemat tempat" elak Reza

"Ngga bisa abang, nanti keperluan mereka ada yang terlewatkan nanti kasihan ish" geram Raza.

"Ya ngga papa, tinggal saling pinjam aja" balas Reza acuh dan terus melanjutkan kegiatan nya.

"Abang ish ~" kesal Raza lalu beranjak pergi menuju dapur, meninggalkan Reza sendirian diruang TV.

Sedangkan Rafaell dan Gallen sibuk masak untuk makan malam mereka berempat.

"Gal, ish jangan di potong tebal-tebal wortelnya" keluh Rafaell.

"Loh Raf, kan tadi kamu bilang potongan pertama aku pas, kok sekarang salah" heran Gallen sembari mengangkat wortel dan pisau sebatas dadanya.

"Ih, iya yang pertama pas, tapi yang keduanya kok malah makin tebal sih!" rengek Rafaell.

"Ya ngga papa, kan biar sehat mata nya nanti" elak Rafaell.

"Au ah, malas~" sebal Rafaell dan beranjak pergi ke ruang TV.

Beginilah Raza dan Rafaell, mereka akan manja jika sudah di rumah yang hanya bersama dengan Reza dan Gallen. Sedangkan Gallen dan Rafaell akan menjadi pribadi yang jahil dan sangat lembut kepada dua bayi mereka.

"Loh Aza mau kemana?" tanya Rafaell heran sambil memiringkan kepalanya menatap Raza yang sepertinya akan ke dapur.

"Aza mau ketemu Rafa aja, sama bang Eza bikin males" jawab Raza dengan wajah cemberut dan meluruhkan bahunya males.

"Eh? Rafa juga sama mau ketemu Aza aja, soalnya sama Gallen males" jawab Rafaell dengan wajah cemberut juga sambil menghela napas lelahnya.

"Kita ke kamar aja yuk, kita siapin baju Gallen sama bang Eza aja, soalnya mereka suka teledor" ajak Raza menarik lembut tangan Rafaell ke lantai dua menuju kamar masing-masing, meninggalkan Reza dan Gallen mengurus list yang perlu disiapkan dan makan malam sendirian.

*****
Bulan telah berganti tugas dengan sang mentari untuk menemani keseharian Reza dkk. Dan di pagi yang cerah ini, suasana rumah sangat amat gaduh dengan teriakan dua bayi yang geram dengan leletnya si dua tengil mereka.

"Bang Eza! Arghhh astaga~ bisa-bisa kita ketinggalan bus nya" teriak Raza dari ruang tamu, yang sudah jengah menunggu Reza bersiap.

"Gal, ish lama tau! Buruan nanti dihukum lagi!" teriak Rafaell yang geram dengan Gallen.

"SABAR!!! DIKIT LAGI!" kompak Reza dan Gallen.

Brakk

Brakk

Raza dan Rafaell terlonjak kaget karena bantingan keras dua pintu dari lantai dua.

"Banting terussss! Rafa banting badan Gallen sekali, remuk semua tulang tulang kau!" teriak Rafaell dengan nada tenang tapi sedikit mengerikan.

"Abang Eza! banting aja terus! Nanti tidur di luar ya kalau pintu nya rusak!" teriak Raza sambil bermain handphone nya.

"Mampus!" ucap Reza sambil menatap takut ke arah Gallen.

"Anjir lebih ngeri tinggal sama mereka dari pada sama emak gua" balas Gallen menatap ngeri Reza.

Lalu keduanya terkekeh sambil bertos ria, dan lari kecil menuruni tangga menuju Raza dan Rafaell.

My Spoiled Twin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang