"Urus semuanya!" tegas Valle.
"Tuan, biarkan mayad ayah dan kakak saya menjadi urusan saya sendiri, saya mohon" lirih Elissa.
"Mayad Dion juga biar jadi urusan kami" lanjut Geralld.
"Iya, tapi biarkan anak buah saya yang membawa mereka untuk di urus. Apa kalian akan memikul mayad mereka keluar dari hutan ini?" jawab Gevandra.
"Uh- itu" gagap Elissa.
"Biarkan orang suruhan kami yang membawanya, kalian cukup mengurus pemakaman mereka saja" jelas Asgara.
"Dan berdoa saja semoga mayad teman-teman kalian yang lain masih ada di dalam sana" lanjut Gavendra sambil menunjuk ke arah lorong labirin yang menyebalkan itu.
"Aku akan menunjukan jalannya" potong Elissa.
Semuanya mengikuti Elissa dari belakang memasuki tiap-tiap lorong yang tadi nya di kunci. Satu demi satu mayad berhasil mereka dapatkan, walaupun dengan keadaan yang mengenaskan dan tak jarang hanya mendapatkan tulang belulang.
"Apa kau tidak mengenali ayah mu setiap kali kau bertemu dengannya?" tanya Asgara.
"Tidak, ayah selalu memakai topeng kalau ingin bertemu dengan ku. Aku bahkan kaget saat melihat ayah tadi, tubuhnya sedikit menjadi lebih kurus dan tak berotot seperti biasanya" jawab Elissa mengingat kembali interaksi dia dan ayahnya dulu.
"Tuan, semua mayad dari tiap-tiap lorong sudah kami evakuasi" lapor salah satu bawahan Asgara.
"Hmm baiklah" jawab Asgara seadanya.
"Ayo keluar" ajak Asgara.
"Tuan duluan saja, saya ingin melihat satu ruangan yang selama ini tidak boleh saya masuk" tolak Elissa.
"Mau saya temani?" tawar Asgara.
"Tidak perlu tuan, terima kasih. Tapi Reza dan Raza sekarang lebih membutuhkan kalian" sekali lagi Elissa menolak tawaran Asgara.
"Baiklah, saya permisi " pamit Asgara.
Setelah kepergian Asgara, Elissa melangkah ragu menuju kearah ruangan yang selama ini dilarang ayahnya agar tak seorang pun masuk.
Elissa mengerutkan keningnya sesaat, pintu yang selama ini tertutup rapat seperti telah di buka paksa dari dalam ruangan tersebut. Dengan langkah pasti Elissa masuk kedalam ruang tersebut.
Betapa terkejut nya dia saat melihat begitu banyak bekas darah kering dengan satu bangku ditengah ruangan tersebut. Ruangannya kosong tanpa ada satu atribut sedikit pun, bau anyir dan busuk begitu menyiksa indra penciuman. Saat Elissa ingin keluar, tak sengaja sudut matanya melihat sebuah tulisan abstrak bagai kode di dinding ruangan itu.
Elissa mengenali kode tersebut, itu adalah kode yang biasa dia dan kembarannya gunakan saat bermain buru harta karun bersama orang tua nya. Satu satu dia terjemahkan, dan air mata terus menetes basahi pipinya.
"Elissa ini ayah, maaf selama ini ayah tidak bisa menemui mu karena ayah disekap oleh dokter gila itu. Tolong jangan terjebak dalam rencana nya sayang, ayah sering mendengar suara mu bersama dokter gila itu, ayah juga mendengar ide gila nya untuk menyatuhkan tubuh mu dan Elliza saudara kembar mu"
![](https://img.wattpad.com/cover/343795632-288-k238333.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Spoiled Twin [END]
RandomNOTE: Bagi yang baru baca, author saranin baca Archiell dan Gabriell dulu ya, biar ngga bingung kalau tiba-tiba muncul karakter lama😇 Dingin dan tak tersentuh sengaja dia sematkan dalam karakternya agar kehadiran/eksistensinya tidak disadari semua...