6. Tempat aneh

1.4K 133 65
                                    

Perlahan tapi pasti Raza mulai membuka matanya, mencoba menyesuaikan penglihatannya dengan kegelapan yang mendominasi, tidak ada sedikit pun pencahayaan. Ruangannya terasa lembab dan dingin seolah sinar matahari tak mampu menembus masuk ruangan ini.

"Sial!" geram Raza saat menyadari bahwa dirinya diikat disebuah tiang dan mengingat kejadian yang menimpa dirinya tadi.

Dimana Raza sedang asik-asiknya tidur malah dipaksa bangun oleh orang gila yang tidak ada akhlaknya, mana dikasih bius biar kesadaran nya hilang pula.

"Aza?" panggil seseorang dengan nada sedikit ragu-ragu

"Rafa?" Jawab Raza dengan nada yang sama ragu-ragu nya.

"Aza juga di culik?" tanya Rafaell antusias.

"Rafa juga diculik?" Raza malah bertanya balik dengan sama antusiasnya.

"Yeyyyy!!!" kompak mereka berdua heboh.

"DIAM!" Bentak seseorang yang awalnya kaget dengan Raza dan Rafaell, malah berujung jengah karena kebodohan mereka berdua yang senang karena diculik bersama.

Sontak saja bentakan orang tersebut berhasil membuat keduanya diam, dan kembali ke mode pabriknya.

"Siapa!" tanya Raza dingin.

"Gu-gua Zavera" gagap Zavera yang tadi membentak Raza dan Rafaell, tapi tiba-tiba nyalinya ciut saat Raza dan Rafaell tiba-tiba mengeluarkan aura dominan.

"Hmm" balas Raza singkat.

"Zav? Lu juga di culik?" tanya seorang wanita yang entah siapa. Ruangannya benar-benar gelap, sampai-sampai mereka tidak tau posisi satu sama lain, dan ada berapa orang mereka sekarang.

"Varella?" tanya Zavera memastikan.

"Iya, ini gua Zav" balas Varella.

"Ckk, apa tujuan mereka sebenarnya" geram Rafaell.

"Entah" ucap Raza acuh, namun tak bisa dipungkiri sebenarnya dia juga penasaran.

Kenapa sampai bisa ada penyerangan dadakan kepada mereka disaat mereka yakin kalau mereka sama sekali tidak membuat masalah dengan orang-orang disekitarnya.

"Mir? Mirai?" panggil Varella mencoba memastikan sesuatu.

Zavera yang mengetahui maksud dari panggilan Varella menghembuskan napasnya kasar.

"Mirai ngga ada Var, dia kayaknya ngga di culik" ucap Zavera dengan nada tenangnya.

"Sial" geram Varella dengan suara yang kecil bahkan tidak ada yang mendengar nya.

"Ngga usa curiga dulu Var, ngga ada untungnya! Yang ada lu malah memperkeruh keadaan" lanjut Zavera menasehati Varella.

"Permisi" lirih seorang wanita yang suaranya benar-benar asing dipendengaran mereka semua.

"Ah, aku Elliza salah satu maba juga" lanjutnya lembut.

"Ah, aku Elliza salah satu maba juga" lanjutnya lembut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Spoiled Twin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang