RENJANA [END]

10 - Becky's Past

AUTHOR POV

Flashback 10 tahun lalu

Di sebuah panti asuhan sedang diadakan malam berbeku yang diselenggarakan atas bantuan dana beberapa donatur, salah satunya keluarga Chankhimha.
Terdapat 3 pemanggang yang digunakan anak-anak panti. Anak-anak panti tampak girang dan menikmati momen itu. Tapi di sisi lain dekat pemanggang ketiga yang sedikit jauh dari keramaian tampak seorang gadis kecil yang sendirian asik membaca sambil  bersandar di sebuah pohon. Gadis kecil itu adalah Becky yang masih berusia 10 tahun.

Beberapa anak jahil yang melihat Becky kecil sendirinya di sana berusaha untuk mendekat dan menjahili. Salah satu ada dari mereka ada yang membawa setusuk stik dengan daging panggang yang telah dipanggang sebelumnya. Mereka menggoda Becky yang sedang asik dengan kegiatan membacanya dan bahkan berujung pada menyakiti Becky.

"Hei kamu,ngapain disini sendirian? Gak kepengen makan daging ini hah?". Kata salah satu anak jahil itu sambil memamerkan daging hasil panggangannya.

Dua teman lainnya juga ikut tertawa sampai pada akhirnya satu lainnya dari mereka mengambil paksa buku yang dibawa Becky. Mengambil dan merobek paksa buku yang dibawa Becky. Becky yang tak Terima mencoba untuk melawan.

Tapi malang saat mencoba melawan tepat di tangan kanan Becky dekat jempolnya terkena stik untuk menusuk daging yang telah habis dimakan salah satu dari mereka tadi. Dagingnya sudah habis tapi panas pada stiknya masih melekat. Karena terkena stik yang masih panas tadi Becky pun meringis kesakitan sedangkan para anak jahil itu kabur begitu saja.

Suara ringisan Becky kecil terdengar oleh gadis kecil lain yang langsung dengan cepat menghampiri ke asal suara itu. Ya, gadis kecil yang lain itu adalah Freen kecil.

Freen kecil terkejut melihat kondisi Becky kecil yang sedang menangis, menahan rasa sakit panas ditangannya yang terkena stik panas, dan melihat buku yang isinya sudah di robek beberapa. Freen membantu dengan memberikan saputangan untuk menutupi luka Becky sementara sambil berkata.

"Kau tidak apa-apa? Siapa yang membuatmu seperti ini? Apakah mereka? ". Tanya Freen ketika melihat tatapan Becky ke arah tiga anak yang telah membuatnya demikian. Freen mencoba menghampiri tapi dicegah oleh Becky dengan gelengan kepalanya.

" Kenapa kau diam saja? Hhhh.. Kauu, suka menulis rupanya ". Ucap Freen ketika sempat melihat bahwa buku itu berisi tentang hukum-hukum. Becky dengan cepat mengambil kembali bukunya.

"Eh, santai dong. Bawa saja bukumu dan aku bakal tunggu kamu jadi seorang pengacara yang hebat.  Keep fighting Aku yakin you will be brave and passion person to your success" . Ucap Freen.

"Terimakasih" Balas Becky sedikit malu.

"Kalau begitu ayo kita. Masuk kedalam dan mengobati lukamu". Ajak Freen membantu Becky untuk masuk mengobati lukanya setelah Percakapan singkat mereka. Becky hanya mengangguk dan ikut bersama Freen.

Tapi saat akan masuk ada seorang pria yang memanggil Freen. Pria itu menyampaikan pesan untuk Freen segera menemui orang tuanya sekarang juga dengan raut wajah yang panik.

"Nona muda, nona diminta untuk segera menemui khun boss sekarang juga". Ucap pria itu dengan nada khawatir.

" Baik saya akan kesana sekarang. Dan tolong bawa dia untuk masuk dan diobati". Kata Freen yang langsung terburu-buru menghampiri orangtuanya. Tapi tidak lupa dia meminta bantuan pria yang ternyata itu adalah supir. Keluarganya untuk menolong Becky.

Keduanya terpisah begitu saja tanpa sempat berkenalan satu sama lain. Hanya sebuah saputangan berinisial F yang di berikan Freen yang masih di bawa dan disimpan Becky selama ini.

Flashback off

•
•

"Jadi setelah berjalannya tahun aku memutuskan untuk membuat sebuah tato yang sama dengan gadis itu. Karena itu akan selalu mengingatkanku akan kebaikannya malam itu dan menjadi salah satu penyemangatku dimana mungkin kelak aku akan bertemu dengannya lagi dan mengetahui namanya. Selain itu aku juga setuju dengan alasanmu untuk mawar memiliki arti indah tentang cinta. Karena sejauh ini aku hanya punya satu orang yang mencintaiku dan aku mencintainya. Tapi sekarang sepertinya aku juga mencintai mommy dan daddy dan mereka sepertinya menyayangiku juga". Jelas Becky.

"Freen. Kenapa? Cerita ku terlalu panjang ya? ". Tanya Becky.

" Enggak Bec. Cerita mu membuatku bangga untuk dirimu. Karena kamu bisa berani dan sabar sejauh ini seperti kata gadis itu. Tapi sebentar apakah kau tidak mencintaiku,.kau tadi hanya menyebutkan mommy dan daddy". Freen.

"Eemm.. Kalau itu aku belum tau". Becky.

" Kenapa? ". Freen

" Gak tau ya gitu deh pokoknya. Tapi kau sendiri Freen pasti ada orang yang sangat kau cintai kan? ". Becky

" Tentu ada mereka adalah mommy daddy dan ada lagi seseorang yang sudah aku anggap kakak sendiri, kau pati tau P'Saint dia yang menjadi dosen hukum di kelasmu. aku sangat mencintai mereka". Freen.

"Beanrkah? Aku tak mengira akan hal itu. Kalau teman-teman dan pacarmu itu apakau tak mencintai mereka? " Becky.

"Kau sepertinya sudah tau teman-temanku. Aku sangat mencintai mereka. Tapi untuk pacarku, entahlah belakangan ini aku merasa seperti sudah tidak lagi cocok dengannya". Freen.

" Kalau begitu segera ambil tindakan meyakinkan dirimu sendiri akan hal itu. Lalu mengambil tindakan agar kedepannya tak menyakitkan dan merugikan kalian berdua ". Becky.

" Kau benar Becky, kau mengatakan sama. Seperti temanku Nam. Tapi aku butuh waktu yang tepat untuk itu". Freen.

"Aku yakin kamu akan ngambil keputusan tepat Freen aku dukung itu selama kamu gak tersakiti" Becky.

"Oya Freen satu hal lagi yang terus aku ingat adalah sorot mata gadis itu. Aku yakin aku akan mengenali gadis saat bertemu nanti dari sorot matanya".

" Baguslah bearti paling tidak kau akan mengenali dia setelah 10 tahun ini berjalan walau dengan wajah yang jelas sudah berubah sejak terakhir kali kalian bertemu ".

" Kau benar mungkin akan sedikit sulit karena wajahnya mungkin sekarang sudah banyak berubah. Tapi aku yakin tetap akan bisa mengenali gadis itu".

"Baguslah semoga kau secepatnya bertemu gadis itu".
•
•
•
≈ T ≈ ™ ≈ B ≈ ™ ≈ C