27 - Ternyata

1.1K 97 2
                                    

Paginya saat di kampus Freen dan para temannya berkumpul di kafetaria. Mereka melihat kedatangan Becky dan Irin. Freen dan Noey langsung melambaikan tangan sebagai tanda mengajak mereka bergabung.

Saat sudah duduk, Freen memanggil Becky dengan sebutan yang berbeda.

"Babe".ucap Freen sambil memeluk Becky.

" Kau bilang apa barusan?" Ucap Becky kaget dengan perkataan Freen barusan.

"Babe. Biar kayak pasangan lain gitu. Kenapa kamu gak suka? Atau mau panggilan lain? Sayang? Honey? Atau mommy daddy sekalian? ". Goda Freen.

" Ih, kamu ya". Ucap Becky sambil mencubit pipi Freen.

"Awww.. Sakit". Ucap Freen sambil mengelus pipinya.

" Apa mana yang sakit? Sini biar aku lihat". Ucap Becky lalu tiba-tiba.

Cupp. Satu ciuman mendarat di pipi Freen yang baru saja kena cubit oleh Becky. Para teman Freen terkejut melihat itu tapi mereka dan Freen tak kalah terkejut ketika satu ciuman lagi kini mendarat di bibirnya.

"Sudah tidak sakit kan Babe? " Ucap Becky setelah mencium dan tentu sekali lagi membuat kaget.

"Kau bilang apa tadi? ". Freen.

" Tadi katanya mau seperti pasangan lain. Sekarang aku memanggilmu Babe dan sekarang kau begitu". Freen.

"Iya iya maafkan aku Babe. Aku hanya terkejut saja tiba-tiba kau mencium ku. Oya nanti kelasmu selesai jam berapa? ". Freen.

" Kelasku selesai jam 2. Kenapa? ". Becky.

" Tidak apa kalau begitu nanti pulang bareng karena kelasku selesai jam 1. Aku bakal tunggu kamu. Karena nanti sebelum ke rumah aku mau ajak kamu ke suatu tempat. Dan untuk sekarang sudah waktunya aku masuk kelas lagi".

"Oke. Sampai ketemu nanti. Yang bener belajarnya". Becky.

" Iya kamu juga, bye". Freen.

"Bye". Becky.

Kini mereka berdua tampak seperti sepasang kekasih yang bucin. Teman-teman mereka sampai tertawa meliat tingkah mereka dan turut bahagia untuk mereka.

Sampai pada waktu pulang Freen menepati ucapannya untuk membawa Becky ke suatu tempat. Freen mengajak Becky ke sebuah kafe tempat biasa menghabiskan waktu sendiri dan ternyata kafe itu milik temannya yang juga menjadi salah satu anggota Ethereal. Mereka memesan minuman dan kue.

Ditengah menikmati Becky tiba-tiba naik ke atas panggung karena kebetulan waktu itu ada live music nya. Becky membawakan satu lagu. Freen hanya melihat Becky yang sedang bernyanyi hanya tersenyum senang karena melihat dan mendengar merdunya dari nyayian kekasihnya itu.

Saat selesai bernyanyi Becky kembali duduk bersama Freen dan melihat Freen sedang melamun sambil membawa minuman di tangannya. Freen melamun karena masih terpukau dengan Becky dan sampai tak menyadari Becky sudah kembali duduk.

"Freen, Freen! ". Panggil Becky menyadarkan lamunan Freen dan karena kaget tak sengaja minuman yang Freen genggam tumpah sebagian ke pakaiannya.

" Freen kau ini yang benar kalau mnum. Sini biar kubantu bersihkan ". Ucap Becky sambil mengelap minuman yang tumpah itu setelah mengambil saputangan dari dalam tasnya.

" Tak apa biar aku saja". Ucap Freen yang kini mengambil saputangan itu untuk membersihkan minuman yang tumpah itu sendiri.

"Tunggu kau dapat darimana saputangan ini? ". Tanya Freen ketika melihat saputangan itu memiliki inisial F dengan warna dan motif sama seperti yang dipunya.

" Itu, aku dapatkan dari gadis kecil yang membantu ku 10 tahun lalu yang pernah aku ceritakan. Aku sengaja terus membawanya. Karena aku yakin suatu saat nanti saat bertemu dengan gadis itu, saputangan ini akan menjadi simbol pertemuan kami sebelumnya. Aku terus menunggu waktu itu untuk bisa mengetahui namanya ". Becky

" Bagaimana kalau gadis itu adalah aku? ". Ucap Freen karena dia tau betul saputangan itu adalah miliknya.

" Kau bicara apa jangan bercanda dengan ku Freen ".

" Aku tidak bercanda lihatlah ada inisial F itu adalah inisialku, Freen. Dan lihat motif juga warnanya itu adalah warna ke suka. Coba lihat ini sama kan dengan saputangan yang aku bawa sekarang".

"Mungkin hanya kebetulan".

" Tidak babe ini bukan kebetulan. Katanya kau ingat betul sorot mata gadis yang menolong mu itu. Sekarang tatap mataku dan lihat apakah sorot mata sama? ".

" Freen, kau benarkah ini kau gadis yang menolong ku 10 tahun lalu? ". Ucap Becky setelah menatap Freen yang ternyata memiliki sorot mata yang sama dengan gadis 10 tahun lalu.

" Ya, aku sekarang pun ingat betul gadis panti 10 tahun lalu yang aku tolong lalu aku tinggal pergi itu adalah kau, kau Becky ".

" Kau benar Freen aku juga yakin sekarang kalau gadis yang menolong ku itu adalah kau. Sungguh ini hal yang tak bisa ditebak. Tapi kenapa aku gagal mengenali gadis itu adalah kau? ". Ucap Becky sedikit meresa sedih.

" Eitss.. Jangan nangis kamu gak gagal kok. Tapi hanya terlambat menyadari. Dan lihatlah sekarang gadis itu, aku. Sudah berada di depan mu. Dan bonusnya kini aku juga menjadi pacarmu" Goda Freen sambil merasa bangga pada dirinya.

"Ih, kau ini bisa saja".

" Sudahlah ayo kita pulang sekarang kalau begitu".

"Ya, baiklah ayo".

FREEN POV

Kami beranjak pergi untuk kembali ke rumah. Saat dirumah mommy daddy kembali menyampaikan kalau mereka akan kembali keluar negeri selama 3 hari.

Paginya sebelum mereka berangkat aku dan Becky memutuskan untuk memberitau satu hal pada mereka tentang kami. Karena malamnya kami berbicara dan memutuskan untuk memberitau kalau kami sedang menjalin hubungan berpacaran. Karena kami tidak ingin kedepannya ada hal yang tidak di inginkan terjadi.

Mommy daddy tampak tak terlalu terkejut dengan perkataan bahwa kami sekarang berpacaran. Mereka tak mempersalahkan itu dan turut senang mendukung hubungan kami. Malah mereka berkata lebih merestui hubunganku dengan Becky ketimbang dengan Reina kemarin.

Akhirnya tiba waktu mereka untuk berangkat. Dan sebelum itu aku bilang pada daddy kalau aku dan Becky akan tinggal apartemen selama mereka pergi. Mommy daddy tak mengijinkan dan akhirnya malah memberikan cuti juga pada Bibi Mhee dan pak supir karena mereka yakin kami berdua tak masalah dengan itu. Aku pun tak keberatan dan senang karena mereka juga akan beristirahat sejenak dari tugas penat mereka selama bekerja.

Tapi untuk yang terakhir sebelum mommy daddy benar-benar pergi. Daddy berpesan dan mengingatkan padaku untuk tidak melakukan hal buruk sebelum pernikahan. Dan jangan membuat masalah. Aku pun mengerti maksud daddy.

Akhirnya mereka berdua benar-benar berangkat. bibi Mhee dan pak supir juga sudah keluar untuk cuti. Aku dan Becky juga sudah berangkat ke apartemen dengan membawa baju untuk keperluan beberapa hari kedepan. Tapi kami hanya membawa dan menyimpannya dulu didalam mobil karena kami harus pergi ke kampus dulu.

Sepulang dari kampus baru kami pergi ke apartemen dan memutuskan untuk order makan malam.



Untung dapat restu orang tua
Tapi akankah cinta mereka tetap berjalan mulus meski direstui orang tua?

Tungguin terus cerita lanjutannya!
Karena pasti bakal lebih seru

Jangan lupa buat vote ya guys!!!
makasih juga buat yang udah vote
Jangan bosan bosan
untuk nunggu updet dari author


≈ T ≈ ™ ≈ B ≈ ™ ≈ C ≈

RENJANA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang