17 - Keputusan

1.2K 116 0
                                    

"Hwoaa... Oh god. Kau mengagetiku Freen". Aku terbangun dan terkejut dengan Freen yang mematapku tidur dengan keadaan kami yang masih berpelukan.

" Maaf, abisnya kamu ternyata kalau tidur itu imut ya. Gimana tidurnya nyenyak kan? ". Freen.

" Iya nyenyak".

"Ya, jelas nyenyak orang dipeluk sama aku". Goda Freen.

" Ih, apaan gak gitu ya".

"Masa, tapi kok masih peluk buktinya sampai sekarang". Freen tambah menggoda ku.

" Enggak ya" Ucapku langsung melepaskan pelukan kami.

"Udah ah aku mau jadi dulu. Kamu juga mandi sana. Bau tau"

"Ih enak aja bau. Orang kamu tadi aja peluk-peluk"

"Ih, nyebelin udh sannaaa mandi".

" Anterin"

"Kemana? "

"Ya ke kamar mandi di kamarku lah. Masak aku aku mandi bareng sama kamu di kamarmu? Kamu mauny gitu ya? " Freen lagi lagi menggoda ku.

"Enggak ya gak gitu".

" Ya udh buru anterin kakiku masih sakit". Kata Freen

"Ya udah ayok" Aku langsung membantu Freen berdiri dan menuntut ke dalam kamarnya.

"Padahal udah bisa jalan sendiri karena gak terlalu sakit sih". Gumam Freen.

" Heh, apa. Kamu tadi bilang sesuatu?".

"Ee.. Engak enggak ada"

"Dah sana mandi. Oya nanti abis mandi aku ganti perban kamu ya". Ucapku langsung pergi untuk mandi juga.



Selesai mandi aku mengganti perban di kaki Freen di ruang tengah sebelum berangkat ke kampus. Setelah selesai kami berangkat tetap diantara oleh supir. Karena memang keadaan Freen belum cukup baik untuk menyetir dan aku yang tidak bisa menyetir.

Dikampus aku berencana untuk mengantar Freen sampai kelasnya. Tapi di tengah jalan kami berpapasan dengan Non dan aku memutuskan untuk berbicara dengan Non saat itu tanpa perlu menunda lagi.

"Non, aku mau bicara".

" Iya sayang ada apa? " Ucapnya sambil mencoba memeluk ku tapi aku tepis tangannya itu. Aku menarik dia sedikit menjauh dari Freen.

"Aku mau kita putus".

" Sayang, kamu apa? Kenapa tiba-tiba gini? " Non terkejut dengan perkataanku.

"Aku udah tau semuanya. Selama ini aku curiga kamu sering dekat sama satu cewek yang katanya cuma teman aku coba percaya sama kamu. Tapi sampai Freen bilang dia liat kamu ciuman sama cewek lain. Aku tambah yakin kalau cewek selama ini bukan hanya teman tapi selingkuhan kamu. Jadi aku mau kita putus ".

" Gak bisa gitu dong Beck, kamu percaya banget sama omongan Freen itu. Emang kamu liat sendiri aku ciuman sama cewek lain gitu? ". Ucap Non sambil memegang pundakku dan menekannya membuatku tak nyaman dan sedikit kesakitan. Freen yang melihat itu langsung datang menghampiri dan melepaskan tangan Non itu.

" Lepasin". Freen.

"Apa lo ikut ikut". Non.

" Udah, Freen ".

"Emang enggak Non, aku gak ngilat sendiri. Tapi aku yakin sama keputusan ku ini Non tekadku udah bulat".

" Oke, Oke fine, kalau itu mau kamu. Bearti sekarang aku bisa bebas dekat sama cewek itu". Non.

"Hah lo emang cowok gak bener ya. Salah bukannya minta maaf malah terus terang untuk langsung dekat sama cewek lain". Freen kesal tangannya sudah mengepal seakan ingin memukul Non. Dan benar saja aku belum sempat mencegah dia sudah lebih dulu memukuk Non.

Bughh.

Satu pukulan melayang di daerah pipi dan rahang Non. Pukulannya ternyata keras dan membuat darah keluar dari ujung bibir Non. Aku yang melihat itu langsung menarik pergi Freen dari sana. Aku pergi mengantarkan Freen lebih dulu ke kelasnya. Setelah itu aku masuk kelas yang tentunya kini aku hanya duduk bersama Irin. Sedangkan Non langsung duduk bersama wanitanya yang baru itu.

Irin yang melihat kejadian itu terheran dan aku akhirnya bercerita pada Irin kalau aku dan Non sudah putus. Aku tak menyangka kalau Irin tak begitu terkejut dengan ceritaku.

Katanya dia sudah sedari awal tidak suka dengan hubungan ku dan Non. Bukan tanpa alasan, katanya dia memang sudah tau kalau Non itu playboy. Tapi apa boleh buat, katanya saat saat itu aku tampak senang bersama Non makanya membiarkan Hubungan kami berjalan sampai akhirnya kini akh tau sendiri seperti apa Non sebenarnya.

BECKY POV END




Disisi Freen para temannya heran dengan Freen yang masuk kelas dengan raut marah kesal. Terlebih melihat tangan Freen merah. Ketika ditanya Freen pun berkata kalau dia abis gebuk cowok brengsek tanpa berbicara detail. Yang lain juga tidak berani untuk terus bertanya ditengah sikap Freen yang saat ini.

Sampai pada waktu istirahat di kafetaria ketika Freen sudah tampak tenang para teman Freen kembali bertanya. Kali ini Freen menjelaskan semuanya. Setelah itu pandangannya mengarah ke arah datangnya Becky bersama Irin. Mereka selalu memperhatikan sikap Freen yang satu ini. Selalu menatap Becky dengan tatapn yang tak biasa.

"Woy, Freen. Lo suka ya sama Becky". Tanya Nam.

" Apaan enggak ". Freen.

" Udah gak usah boong. Selama ini kita selalu liat tatapan lo ke Becky itu gak kayak tatapan biasa". Noey

"Bener tuh, kalau lo gak suka bagus deh. Soalnya gua juga suka sama dia". Ucap Heng berniat menggoda.

" Apa lo bilang gak ada ya gak boleh ". Freen ngegas.

" Santai aja dong". Noey

"Tuh kan kalau lu kayak gini bearti lo beneran suka. Fixs". Nam

" Udan buruan tembak aja sebelum ada cowok lain yang tarik dia lagi". Saran Nam.

"La, napa mereka berdua kesini. Lah lu Noey ngapain lambaiin tanganku? ". Tanya Heng.

" Gua suruh pacar gua ke sini. Biar sekarang kalian tau kalau gua udah punya pacar selama ini ". Kata Noey.

" Hah, pacar siapa? Becky Irin? Gak mungkin " Ucap Heng mengejek.

"Hai, sayang". Ucap Noey kepada Irin yang ternyata adalah pacarnya. Noey langsung ingin memeluk tapi di tepis Irin.

" Hai, jangan gitu gak enak sama teman-teman kamu". Balas Irin sambil menolak pelukan Noey.

"Hah, gila lo Noey, udah pacaran aja tanpa kita tau selama ini". Heng

" Hebat kan gua, dah ngira gua reaksi kalian bakal kayak gini". Sombong Noey.

"Eh lu ya sombong amat". Heng.

" Eh udah udah, lo Becky kan. Sini duduk di sebelah Freen aja masih kosong kok" Pinta Nam sambil berbisik ke Freen.

"Freen, kesempatan ni buat lo deket sama Becky. Dia kan udan putus lo deketin deh. Masak kalah Noey yang tiba-tiba udah pacaran aja sama Irin temennya". Bisik Nam ke telinga Freen.

" Apaasih lu Nam ". Kata Freen salting karena kini Becky duduk dekat disebelahnya.

Mereka akhirnya berbincang bersama dan saling benar-benar mengenal satu sama lain secara langsung. Walaupun memang sebelumnya para teman Freen sudah tahu tentang Becky lewat Freen. Dan Becky sudah tau tentang teman-teman Freen lewat Irin. Mereka asik berbincang dan cepat sekali beradaptasi untuk saling mengenal. Kini mereka seperti sudah menjadi satu kelompok. Dimana para teman Freen tak keberatan jika Becky dan Irin masuk geng mereka untuk berteman. Freen juga tak keberatan akan hal itu selama Becky nyaman baik saja bersama mereka.

Jangan lupa buat vote ya guys!!!
makasih juga buat yang udah vote
Jangan bosan bosan
untuk nunggu updet dari author



≈ T ≈ ™ ≈ B ≈ ™ ≈ C ≈

RENJANA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang