RENJANA [END]

15 - Mati Lampu

"Aaaa... ". Teriak Becky

Saat udah masuk kamar masing-masing tiba-tiba

Jep.

Lampu mati dan terdengar teriakan dari kamar Becky. Aku langsung bergegas ke kamar Becky yang untungnya kamar kami bersebelahan. Jadi gak terlalu menyusahkan ku berjalan di kondisi kaki ku yang sekarang.

"Bec, Becky. Kamu dimana?".

" Aku di kasur". Ucap Becky ketakutan.

"Oke, kamu tenangya. Jangan kemana mana aku kesana" Ucapku sambil berjalan perlahan ke arah kasur karena harus meraba di tempat gelap seperti sekarang.

"Nah, Beck Becky udah tenang ya ada aku disini" Ucapku kini memeluk Becky yang ketakutan.

"Aaaa.. Fff.. Freen aku takut". Becky makin ketakutan saat tiba-tiba terdengar suara keras dari petir yang menyambar.

" Udan Becky tenang ya. Bentar aku ambil lilin di laci dulu ya". Ucapku melepaskan perlahan pelukan kami dan mengambil lalu menyalakan lilin yang berada di laci sampai kasur.

"Dah lumayan gam gelap gelap banget". Kini Becky kembali memeluk erat tubuhku dan perlahan mulai merasa tenang.

" Eem.. Bec. Kamu gak papa kan? Kamu tadi keliatan takut banget".

"Gak papa Freen, aku cuma takut aja dalam gelap. Aku trauma".

" Ooo.. Jadi itu alasan kamu selama ini tidur tapi lampu kamu selalu nyala".

"I iya"

"Boleh aku tau kenapa? Tapi kalau kamu gak mau cerita juga gak papa kok itu hak kamu".

" It's oke Freen aku bakal cerita dan ini salah satu sejarah dalam hidupku dimana ketakutan ini ada alasannya. Selain alasan tato aku yang pernah kamu tanyain. Tapi sejarahku kali ini cukup dark Freen. Tapi it's oke. Aku percaya sama aku dan yakin kamu bakal jagain aku".

"Iya Becky aku bakal jagain kamu kok". Ucapku ku.
" Selamanya " Batinku.

FREEN POV END
•
•
•
≈ T ≈ ™ ≈ B ≈ ™ ≈ C ≈