Teater

Teater 2

Helia dilanda kebingungan, dia tidak tahu dimana rumah pemilik asli tubuh ini, mau bertanya pada Agaris pun rasanya percuma, apalagi ia baru saja mencuri uang mereka.

Iya, Helia sadar dia miskin sekarang, oleh sebab itu dia mencuri. Helia berjanji kalau ia sudah memiliki uang dia akan mengembalikan uang milik si kembar.

Total yang ia dapatkan adalah 7 juta, Helia nyengir lebar. Lumayan sih untuk bertahan hidup.

Tapi sekarang yang ia khawatirkan adalah dimana rumahnya? Sedari tadi Helia celingak-celinguk di jalan, persis seperti orang hilang arah, walau kenyataannya memang begitu.

"Emh rumah gue yang mana ya?" Karena Helia Shavonne adalah tokoh pendamping jadi kehidupannya di dalam novel tidak terlalu di jelaskan.

Yang dia ingat, Saking miskinnya Helia memang tinggal di salah di kos-kosan kumuh. Orang tuanya telah meninggal sejak kecil, Helia Shavonne seorang yatim piatu.

Helia membuka ponsel jadul di tangannya, kemudian mengernyit jijik saat melihat buramnya layar, "sial, kenapa gue harus jadi gadis miskin sih? Seenggaknya kalau nyeret gue jadiin gue orang paling kaya raya se Indonesia!"

Setelah memeriksa ponsel miliknya dan melihat riwayat GPS, Helia tahu dimana rumahnya dia bergegas memesan taksi menuju ke rumahnya.

Setelah sampai di pintu kos an kumuh itu Helia kembali mengomel "ya Tuhan, gue pengen balik jadi artis terus menikmati kekayaan yang udah gue kumpulin, cape-cape gue nabung itu duit tapi gue malah ada disini"

Para penghuni kos an yang melihat Helia hanya memandangnya heran, mengira Helia sudah gila karena kemiskinan.

Keesokan harinya Helia sudah siap mengenakan seragam sekolah, dia memakai bedak tipis dan liptint, rambutnya di sisir rapi dan di ikat tinggi menjadi satu.

Setelah merenung cukup lama tadi malam, Helia akan bersiap merubah jalan ceritanya, Ada tiga hal yang akan dia lakukan di dunia barunya ini,

Plan A :

Pertama Helia akan menghindari Agaris karena cowok itu adalah malaikat mautnya

Kedua Helia akan menjadi kaya

Ketiga Helia jadi orang kaya

Simple sekali, bukan?

Plan B nya adalah

Pertama Helia akan membuat Agaris jatuh cinta padanya (agak mustahil karena bisa saja dia berakhir di bunuh sama seperti jalan cerita)

Kedua Agaris jatuh cinta dan Helia akan memoroti uangnya

Ketiga Helia jadi orang kaya

Helia terkekeh senang dengan rencananya, dia memakai tas di pundak lalu melangkah keluar kos an, di depan pintu dia kembali berteriak "ayo menjadi orang kaya!!"
_____________________

Ternyata hidup memang tidak mudah bagi Helia Saliadra atau bahkan Helia Shavonne.

"Lo tuh punya mata gak sih?"

"Punya lah ini mata gue" Helia melotot dengan lebar ke arah cowok di depannya.

"Cewek stres"

"Makasih pujiannya" sahut Helia mengangguk-angguk.

"Gue gak muji lo sama sekali, ganti rugi kerusakan di mobil gue sekarang!"

Hela menunduk, menatap mobil yang sedikit tergores karen terkena gesekan dengan sepedanya, iya Helia bersekolah menaiki sepeda butut, sebenarnya Helia ingin memakai taksi tapi mengingat kalau ia harus berhemat Helia lebih memilih menggunakan sepeda.

Sayangnya di perjalanan Helia tidak sengaja bersenggolan dengan mobil cowok resek di depannya.

Hadeuh kalau di suruh ganti rugi, Helia jelas tidak mampu. Dia mencari cara "cuma kegores dikit kok, lagian gak sengaja"

Hades memandang cewek di depannya dengan kesal.

"Gue miskin jadi gak bisa ganti rugi" Helia menunduk dengan wajah di buat semelas mungkin.

Hades dibuat tercengang, tadi cewek ini marah-marah sekarang malah menunduk sedih seperti kucing yang baru tercebut di got, dia jadi tidak tega.

Helia mengangkat pandangan, matanya mengerjap beberapa kali menatap Hades. Membuat cowok itu salah tingkah "oke oke, kali ini gue maafin, makanya lain kali hati-hati"

"Hm gue bakal lebih hati-hati lagi, sebenarnya gue cape banget naik sepeda gini, boleh nebeng gak?" Tanya Helia tidak tahu malu, bodo amat deh.

"Masuk mobil sana, sepeda lo bakal di anterin sama orang suruhan gue" ujarnya memberi perintah, kemudian dia meraup wajahnya dengan tangan, ya ampun cewek ini cantik sekali mirip kucing peliharaannya.

Sedangkan Helia yang berada di dalam mobil terkekeh senang, kalau dia tidak bisa memoroti Agaris maka cowok ganteng di depannya ini oke juga, hahaha.

Hades masuk ke mobil, lalu menjalankan mobilnya menuju sekolah, melihat seragam yang dipakai mereka sama, Hades bertanya "nama lo siapa? Kelas mana?"

Helia tersenyum manis, mengulurkan tangan terlebih dahulu "nama gue Helia, anak kelas 10 IPA 1, kalau lo?"

Sambil menyetir Hades menyambut uluran tangan Helia "gue Hades, kelas 12 IPS 2"

Helia tersedak.

"siapa nama lo?" Ujarnya tidak percaya dan berharap salah dengar.

"Hades"

Bangsat! Inikan nama salah satu dari anggota boys in luv?! Berarti orang di sampingnya ini...

"Berhenti, berhentiin mobilnya sekarang juga, gue mau pake sepada gue aja, gue udah gak males kok!"

Hades menoleh menatap Helia dengan pandangan bingung "tapi kita udah sampai"

Benar saja, mereka sudah memasuki gerbang sekolah, Hades tinggal memarkirkan mobilnya di tempat khusus parkiran mobil.

Helia bergerak gelisah, mengumpati sikap tidak tahu malunya yang berakhir bertemu dengan psikopat seperti Hades, setelah mobil Hades di parkirkan dengan sempurna dia bergegas turun "Hades maaf ya tadi udah ngerusakin mobil lo, kalau Lo mau gue bisa ganti rugi kok"

"Kan udah gue bilang gak usah lagian__"

Helia langsung memotong "makasih juga sudah nganterin, kalo gitu gue pergi dulu" dia bergegas melarikan diri dari sosok Hades.

"Loh dia kenapa..?" Tanya Hades bingung melihat tingkah laku Helia yang seolah gelisah "dia lagi kebelet pipis kah?"

Hades tidak tahu saja kalau Helia takut kepadanya.

Dia keluar dari mobil, menenteng tas di pundaknya ringan lalu bersiul "yah, yang penting gue udah tahu nama sama kelasnya" ujar Hades santai.

Berjalan riang menuju lokernya, Hades di sambut tatapan mempesona dari beberapa gadis, lokernya penuh dengan surat cinta dan beberapa makanan seperti coklat dan permen.

Hades tidak peduli, dia membersihkan lokernya dengan santai, membuang semua surat dan coklat ke dalam bak sampah terdekat.

Setelah lokernya bersih, Hades mengambil permen karet yang di belinya semalam, lantas menguyahnya senang, dia kembali berjalan menuju kelasnya, lantas bersuara pelan "Helia Helia Helia~"

Helia yang berada di kejauhan merasakan firasat tidak enak, dia bersin sebanyak tiga kali, "pasti lagi ada yang nyebut nama gue nih!"
___________________

Vote and komen ya biar aku makin semangat