Agaris duduk di kursi dengan tatapan penuh kebingungan, tadi dia di panggil oleh salah satu murid untuk menuju kelas 11 IPA 2 karena ada masalah.
Di ujung kursi sebelah kanan, Helia menatapnya penuh harap, seolah Agaris adalah penyelamat hidupnya.
Semua murid di kelas yang tadinya ribut kini diam karena adanya Agaris, cowok yang memakai earphone di lehernya itu jelas bukan sosok biasa. Agaris adalah salah satu orang yang bisa mengendalikan sekolah, kekuasaan yang di lakukan cowok dengan nama lengkap Agaris Erland mampu membuat para guru mengubah keputusan.
Sayangnya Agaris bukan cowok yang suka memainkan kekuasaan yang di milikinya, dia lebih suka bermain wanita di atas ranjang, mencampakkan lalu membuangnya begitu saja.
Kegilaan Agaris terhadap wanita akan berakhir setelah dia jatuh cinta pada Asteria, itu yang tertulis di dalam novel.
Ibu Ana berdehem sebentar, merasa kaku karena Agaris duduk santai sambil memutar-mutar bolpoin di tangannya, seolah menunggu penjelasan kenapa dia ada di sini.
"Jadi nak Agaris, Susi- bendahara kelas kehilangan uang kas, setelah kami lakukan penggeledahan kami menemukan kalau di dompet Helia ada uang tersebut"
Agaris mengangkat alis, menatap Helia yang berdiri setelah mendengarkan penjelasan Bu Ana "Bu, udah saya bilang ini duit saya bukan duit kas, penjelasan ibu tuh seolah-olah bilang kalau ini emang duit kas"
"Ngaku aja sih kalau ini emang duit kas, darimana coba Lo punya duit segitu, lo kan sorry miskin" Susi yang berada di samping Bu Ana ikut bersuara.
Agaris terkekeh geli saat melihat Helia ingin menjambak rambut Susi sekarang juga, cewek itu pasti tidak terima di katakan miskin, walau sebenarnya dia memang miskin.
Helia rasanya ingin mengumpat, dia menatap Susi dengan tajam kemudian mengalihkan pandangan ke arah Agaris, memohon pertolongan "Agaris, lo tahu sendirikan kalau duit itu duit gue?"
Tapi Agaris masih diam dengan bersidekap dada, dia menyukai ekspresi Helia yang menatapnya penuh permohonan.
Ah cewek itu manis sekali, Agaris menjilat bibir bawahnya saat Helia mengerjakan mata bulatnya pada dirinya.
Bagaimana ini, apakah Agaris harus menolong Helia? Tapi kalau Agaris menolong sekarang, dia akan kehilangan ekspresi memohon itu dengan cepat, Agaris akan melakukan tarik-ulur.
"Jadi nak Agaris, apakah benar uang itu punya Helia? Bisa kamu kasih bukti"
Bu Ana menatap Agaris yang hanya duduk diam di kursinya.
"Emm gimana ya" Agaris sedikit menyeringai, dia menatap Helia jahil, "Helia emang miskin sih..." Agaris langsung mengalihkan pandangan saat merasa Helia menatapnya tajam "dan uang itu.. gue gak tahu itu uang siapa, mungkin aja itu uang emang hasil curian"
BAJINGANN!!
Helia berteriak dalam hati, iya memang duit itu curian karena Helia mencurinya dari Agaris, tapi situasinya...
Arghh Helia menjambak rambutnya sendiri dengan frustasi. Rasanya ingin membenturkan kepalanya sendiri ke tembok.
"Tuh kan! Agaris aja ngomong duitnya hasil curian berarti emang uang kas" Susi langsung mengambil uang tersebut dan menaruhnya di buku kas.
Helia berdiri "tapi itu duitnya Agaris, dia.. dia kasih pinjam sama gue!"
Agaris mengangkat alis "sejak kapan gue buka jasa pinjam uang?"
Agaris brengsek, bajingan dan bodoh! Kenapa orang seperti dia bisa jadi tokoh penting sih? Harusnya di jadikan figuran miskin yang suka mengemis di pinggir jalan saja!
"Terserah" Helia memejamkan mata frustasi, kemudian berlalu keluar dari kelas, tadinya dia ingin mengganti uang tersebut kalau dia sudah kaya, tapi lupakan saja. Agaris saja tidak mengakui uang tersebut, jadi lupakan! LUPAKAN!
Helia berjalan tak tentu arah sambil mengomel dalam hati, dia kembali benar-benar miskin, duit itu 7 juta tersebut adalah satu-satunya yang tersisa, Helia tidak punya duit lagi.
Tiba-tiba saja Helia merasa kesal karena ia terlalu banyak memesan makanan di kantin tadi, harusnya ia berhemat dan tidak membawa semua uangnya di dompet, tapi mau bagaimana lagi? Kosan miliknya terlalu tidak ramah dan berbahaya, Helia sangsi meninggalkan barang berharga di dalam sana karena takut kemalingan tapi sekarang malah ia yang di tuduh maling.
Sampai di taman belakang sekolah, Helia menduduki bangku dengan tenang, tadi pagi sebelum berangkat sekolah Helia sempat memberi pengemis jalanan uang sebanyak 100 ribu, kalau pulang sekolah ini Helia meminta kembalian apakah tidak apa-apa ya?.
Helia mulai putus asa, dia benci menjadi orang miskin.
"Ya ampun, gue cari-cari ternyata disini"
Helia tidak mau menoleh, dia tahu kalau suara tersebut adala suara orang yang membuatnya jatuh miskin.
"Ngambek hm?" Agaris duduk di samping Helia, menoel pipi cewek cantik itu senang.
Di tepisnya tangan Agaris kencang, Helia menolehkan kepala ke arah lain "pergi lo bajingan"
Agaris tertawa, dia memiringkan kepala menatap Helia yang tidak mau menatapnya, "jangan ngambek dong"
"Apaan sih" sahut Helia jengkel.
"Tenang aja, kalau lo mau duit datang aja ke gue, gue kasih berapapun yang lo mau"
"Sok kaya"
Agaris menyahut senang "gue emang kaya"
"Gratis?" Helia membalikkan tubuh menatap Agaris, dia menengadahkan tangan pada Agaris, "Mana? Mau minta duit"
Agaris kembali terkekeh senang, dia menikmati setiap perubahan ekspresi wajah Helia "ada syaratnya"
"Apa?"
"Tidur sama gue"
"lo emang bajingan brengsek, enyah lo dari hidup gue sialan"
Helia mengumpati Agaris lagi. Kalau saja itu orang lain, orang tersebut pasti sudah Agaris bungkam mulutnya tapi ini Helia, cewek cantik yang kemarin berada di ranjagnya, Agaris rasa dia sedikit terpesona, ingat hanya sedikit.
Jadi mendengar Helia mengumpatinya Agaris malah tertawa senang.
Dia menangkup kedua pipi Helia dengan tatapan berbinar "lo lucu banget, mau berapa hm?"
Helia sebenarnya ingin menangkis tangan Agaris yang berada di wajahnya, tapi karena Agaris menawarkan duit, dia akan menahan, cewek itu mengerjakan mata "mau semua duit yang ada di dompet lo" Helia tanpa sadar melunjak.
Astaga, melihat Helia yang menatapnya polos, Agaris tanpa sadar mengeluarkan dompetnya yang ber merk Gucci.
Lalu tanpa berpikir dia mengeluarkan semua uang tunai yang berada di dalam sana, menyerahkannya pada Helia dengan senang hati.
Helia yang menerimanya ikut senang hati, dia tersenyum lebar pada Agaris. Membuat jantung Agaris berdegup kencang.
Agaris menepuki kepala Helia pelan, berbisik dengan suara beratnya di telinga kanan Helia, "datang ke gue kalau lo butuh sesuatu"
Melihat tatapan Agaris yang tidak terputus menatapnya sejak tadi, Helia tersenyum manis, dia memajukan wajah dan mencium pipi cowok itu sedetik "makasih"
Lalu segera berlalu dari sana dengan memegang uang hasil jarahan, dia bersorak gembira dan berkata "yeyy gue bisa makan enak lagi!"
Meninggalkan Agaris yang terdiam kaku, memegang pipinya yang baru saja di cium Helia.
________________________Double up hahaha
Ayo vote dan komen biar aku makin semangat..!!
Siapa yang suka Agaris???
Chapter depan mau di munculin siapa nih? Lioner atau Hades?
KAMU SEDANG MEMBACA
Teater
FantasyNamanya Helia, aktris terkenal yang sedang terkena sanksi sosial dari masyakarat karena dianggap tidak sopan terhadap sang produser. Tiba-tiba saja dia bertransmigrasi kedalam tubuh seorang gadis berumur 17 tahun. Helia adalah aktris cantik yang sed...