Teater 27

41.5K 5.4K 545
                                    

Agaris memasuki ruangan kamar Sagara dengan cemberut, dia berlari menerjang ranjang Sagara lalu menyembunyikan diri disana.

"Dasar si manis yang pahit, maunya apa sih? Di beri kasih sayang dari gue gak mau, di kasih duit gak mau lagi, gue malah di jauhin, di buang dan tidak di pedulikan, oh kejamnya dunia~~"

Sagara yang sedang duduk di meja belajar menoleh, suasana belajarnya jadi terganggu  "kenapa sih? Alay banget hidup lo"

"Si manis gue.. di bully"

"Kok bisa?"

"Karena dia bilang gak butuh gue lagi, sakit banget hati gue dengarnya" Agaris memegang dadanya dengan lebay seolah merasa sakit disana "untung gue gak bunuh diri" lanjutnya lemah.

Sagara memutar bola mata mendengar ucapan kembarannya, dia kembali fokus pada tugas di depannya.

"Gara jangan belajar terus, bantuin gue dong"

"Bantuin apa?"

"Cara menangin hatinya Helia"

"Gampang, tolongin dia yang lagi di bully"

"Tapi kan gue yang bikin dia di bully, biar dia datang sama gue" Agaris meraih sebuah guling di sampingnya, lalu menatap guling itu seksama, dia melembutkan suaranya seperti seorang cewek "Agaris sayang, tolongin aku, aku juga sayang dan mau sama kamu, aku gak bakal pergi lagi dari kamu.." ujarnya berbicara dengan guling.

Lalu kemudian cowok itu memeluk guling tersebut dengan gemas "iya manisss, apapun buat lo"

Sagara yang melihat aksi kembarannya hanya menatap datar seolah sudah terbiasa, dia kembali fokus pada buku di depannya.

Agaris bangun dari rebahannya, dia mengambil buku di depan Sagara dan berdecak "kasih gue saran!!"

"Kalo saran gue mending lo tutup mulut lo itu soalnya Helia kelihatan enek dengar omongan lo"

"Gara jangan jahat sama aku, cukup Helia saja yang menyakiti ku"

"Apasih lo? Saran gue mending lo hentiin pembullyan gila macam gitu, buat apa sih Ga? Bukannya datang sama lo Helia bakal lebih menjauh, emangnya lo suka liat dia di rendahin sama cewek-cewek? Lo suka liat dia bully pake kekerasan? Yang ada mental dia bakal keganggu"

Sekali berucap mulut Sagara dapat menbungkam Agaris yang sedari tadi merengek.

"Lo bener juga, gue gak harusnya ngikut saran Hades bajingan itu"

Kemudian cowok itu memeluk Sagara erat, "makasih bro, ntar gue traktir seblak biar mulut lo makin pedas kayak omongan lo"

Dia keluar dari kamar Sagara dan bergegas menuju kamarnya sendiri, meninggalkan Sagara yang kembali meraih buku dan pena untuk kembali belajar malam ini, Sagara adalah anak baik yang lebih suka belajar di banding cinta-cintaan.
_____________________________

"Jadi lo kerja di sini?"

Saegar memperhatikan cafe tempat kerja Helia, setelah ke rumah sakit dan di periksa Helia harusnya istirahat di rumah tapi cewek ini merengek ingin bekerja. Saegar sebenarnya tidak tega namun bagaimana lagi Helia menceritakan kisah sedihnya tentang dia yang tidak punya siapa-siapa lagi dan harus menghidupi diri sendiri, Saegar terpaksa mengantarnya bekerja.

"Kerja apa? Jangan bilang pelayan yang bolak-balik nganter makanan karena kalau itu benar lo gak bakal gue izinin masuk hari ini, kaki lo lagi sakit"

"Nggak, gue cuma jaga kasir"

Saegar menganggukkan"yaudah, sana pergi"

Helia berasa di usir, dia mengucapkan terima kasih lantas turun dan memasuki cafe untuk bekerja.

TeaterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang