Teater 14

60.2K 5.5K 199
                                    

Helia memakan bubur ayam dengan tenang, matanya tertuju pada Agaris dan Lioner yang sedang saling tatap dengan tajam.

"Helia lo mau duit dari siapa?"

"Terserah" Helia menerima duit dari siapapun, dia sedang miskin sekarang.

Lioner berdecak dia menendang meja dengan kesal "jawab yang benar"

"Gue mau duit dari Agaris aja"

Lioner makin jengkel, berapa sih yang bisa di beri Agaris? Duit Lioner lebih banyak.

Lioner tidak sadar pada saat dia memberi 2 ribu rupiah pada Helia, Agaris justru bisa memberikan seluruh isi dompetnya untuk Helia.

"Pergi lo dari apartemen gue"

"Emang, gue kan mau nyari kosan habis ini" ujar Helia enteng.

Agaris terkekeh senang, dia mengusap kepala Helia penuh bangga "Lo mau nyari rumah? Gue punya banyak kenalan kalau lo mau nyari apartemen, atau penthouse aja gimana manis?"

"Manis mulut lu asem bajingan"

"Ya ampun manisnyaaa" Agaris terkekeh senang, dia menundukkan tubuh sambil tertawa.

Lioner menatap pemandangan di depannya dengan datar, "manis darimananya.." kemudian dia menatap Helia lama, cewek itu sedang kesal karena Agaris. Ekspresinya benar-benar menggemaskan dengan sorot mata kesal, oke Lioner mengakui kalau Helia memang sedikit manis, sedikit saja karena lebih banyak jeleknya.

Mendengar perkataan Lioner yang tidak setuju dengan pendapatnya Agaris menoleh, dia menatap tajam Lioner "Helia itu peliharaan gue yang paling manis manis manis, lo mending pergi aja sana"

Helia tidak tahu apakah dia sedang di bully atau di bela, lagipula sejak kapan dia jadi peliharaan? Milik Agaris lagi, Helia tidak Sudi.

"Helia itu jelek, dan bukan peliharaan dia manusia"

Hm yang satu bilang Helia manis tapi di anggap hewan peliharaan, yang satu lagi di anggap manusia tapi jelek. Helia rasanya ingin membalikkan meja saking kesalnya.

Mereka berdua masih berdebat tentang asal usul Helia.

"LIONERRR!!"

Agaris menunjuk Lioner sengit "nah datang tuh buntut lo"

"Lioner kenapa gak datang buat jemput? Padahal aku udah nunggu"

Iya yang datang adalah Irene, cewek cantik yang mengejar-ngejar Lioner.

Irene menatap Helia sengit "ngapain lo disini? Pergi!"

Helia memang sudah selesai makan, jadi dia mengangguk dan ingin pergi dari sana. Agaris menggandeng lengan Helia, dia akan mengantar Helia sampai kelas. Sayangnya gengaman itu terlepas karena Lioner.

"Lo ngapain sih? Lo yang harusnya pergi bukan Helia" ujar Lioner kesal, moodnya buruk sejak tadi di tambah dengan kedatangan Irene.

Irene menggeleng, dia menatap Helia tidak suka karena "Lioner itu punya gue, jangan caper dong ke pacar orang"

"Lagipula kamu deketin Lioner pasti karena mau uangnya aja kan? Secara Lioner kaya"

Helia tersenyum tipis, "iya sih hehehe, kalau kamu deketin Lioner karena apa? karena Lioner populer kan? Biar kamu ikut kecipratan populer juga"

"Gak!! Jangan dengerin omongan dia" Irene mendekati Lioner, "aku cinta sama kamu"

"Ya ampun berisik banget, ayo pergi manis, gue antar lo ke kelas, disini lagi ada nyamuk nging nging"

Helia mengerutkan kening "nyamuk nging nging?"

"Tuh Irene, daritadi gue dengarnya nging nging doang"

Kampret dan sangat tidak berakhlak. Helia menanyakan kemana Agaris saat pembagian otak sekaligus akhlak.

TeaterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang