Teater 7

67K 6.4K 205
                                    

Kembali ke dalam kelas, Helia merasa tatapan semua orang agak aneh, beberapa dari mereka seolah menghindari Helia, terutama Susi yang sering berbicara dan menghinanya kini tampak anteng berdiam di bangkunya.

Helia duduk di bangku dengan tenang, dia menghitung duit hasil rampasan dengan teliti, "em 100..200 emm yah 5 juta doang, harusnya ada 2 juta lagi biar duit gue balik semua, inimah gak balik modal"

Walaupun begitu, Helia tetap memasukkan semua uang itu ke dompet usang miliknya, dia menyimpannya dengan baik.

Seseorang berdiri di belakangnya dan berkata "Helia, ini duit lo gue balikin, maaf juga udah nuduh lo sembarangan"

Helia menoleh, menemukan Susi yang menunduk sambil menyodorkan uang kepadanya, "Hah?"

Susi menyerahkan uang itu ke tangan Helia, lalu membungkuk meminta maaf "gue benar-benar minta maaf karena udah nuduh lo, bilangin sama Agaris juga kalau gue udah minta maaf kok sama lo"

"Gue juga minta maaf" Lita berdiri di samping Susi dengan ekspresi ketakutan.

"Ah iya..?" Helia sedikit merasa aneh, kali ini semua murid yang berada di kelas ikut mengucapkan kata 'maaf' pada Helia. Haruskah Helia menaikkan dagu dan memberi kemurahan hati?.

Di sanjung begini, Helia jadi merasa pongah sendiri, dia merasa menjadi seorang ratu dengan para rakyat jelata yang sedang memohon pengampunan hahaha.

Helia berdiri, mengibaskan tangan pada semua orang "santai aja, gue maafin asal setiap hari satu persatu dari kalian traktir gue makan di kantin setiap hari"

Helia tidak mau rugi, dengan begini pengeluarannya akan sedikit berkurang.

Semua murid mengangguk setuju, membuat Helia berteriak kegirangan "yes! Makan gratis selama satu bulan hahaha"

Di depan pintu kelas, Agaris bersidekap sambil menyandarkan tubuh pada pintu, dia menggeleng-gelengkan kepala melihat kelakukan Helia. Bibirnya membentuk lengkungan, ah Agaris rasanya ingin mengurung Helia agar gadis itu hanya menunjukkan ekspresi lucu padanya saja.
_________________________

Hades berjalan mengitari koridor sambil bersenandung pelan, dia menuju kelas 11 IPA 2 "Helia Helia Helia~~"

Tanpa aba-aba Hades menendang pintu yang tertutup di depannya dengan kaki panjang miliknya, membuat semua orang yang berada di dalam kelas berteriak karena takut sekaligus kaget.

Memasang ekspresi datar, Hades bertanya pada salah murid disana "mana Helia?"

"A..anu Hel..anu..Lia..anu"

Hades jengkel, dia menendang kursi cowok itu sampai jatuh "kebanyakan anu lo"

Mengedarkan pandangan, Hades menatap seluruh murid yang juga menatapnya takut "mana Helia?"

Hening, tidak ada yang berani bersuara.

Hades memdengus "kalau sampai hitungan ketiga gak ada yang jawab, gue hajar kalian satu-satu, mana Helia?"

Seorang murid laki-laki maju, "Helia tadi pergi ke kantin"

"Oh gitu dong daritadi" Hades berujar santai, kemudian keluar dari kelas dengan langkah tenang, membuat semua murid yang tadi menahan nafas menghembuskan nafas kembali.

Salah satu murid siswi berceloteh "serem banget"

"Namanya juga preman sekolah, jangan macam-macam deh sama dia"

Hades melangkah ringan, memasuki kantin dengan ekspresi datar, dia mengedarkan pandangan ke sekitar, bibirnya bergumam "Helia Helia Helia~~"

Saat menemukan apa yang dicarinya, Hades melebarkan senyum "ah ketemu!"

Sayangnya senyum itu hanya bertahan sebentar karena melihat Helia tidak duduk sendirian, ada seorang cowok di sampingnya membuat Hades sakit mata melihatnya. Dia tidak suka boneka cantiknya di mainkan oleh orang lain.

Dia melangkah menuju meja Helia "Helia~"

Helia merinding, dia sedang makan tiba-tiba saja tersedak mendengar suara Hades yang memanggil dengan suara berat dan sedikit berbeda, cewek cantik itu menoleh kesal "biasa aja dong manggilnya gak usah pake nada!"

"Kenapa emangnya?" Hades acuh tak acuh, dia ingin duduk di samping kiri Helia tapi melihat ada orang lain, Hades kembali jengkel.

Dia menendang kursi yang di duduki cowok tersebut sampai cowok itu terjengkang ke belakang karena tidak siap, saat si cowok jatuh ke lantai Hades langsung menduduki kursi tersebut dan menopang dagu sambil menatap Helia.

Helia mengerjapkan mata melihat Hades yang tanpa rasa bersalah sedikitpun setelah menindas seseorang, cowok itu bahkan kini tersenyum sampai matanya membentuk bulan tsabit.

"Lo..." Helia kehilangan kata-kata.

Hades mengerti tatapan Helia, dia menoleh pada cowok yang sedang bangkit dan mengusap pantatnya "pergi lo dari sini, sekali lagi gue liat Lo deketin Helia, awas aja lo"

Cowok itu mengangguk patah-patah, kemudian bergegas pergi tanpa menoleh sedikitpun.

Helia melotot saat melihat kepergian cowok itu "eh makanannya belum di bayar!"

Walau bagaimanapun Helia tidak akan mau rugi sedikitpun, ini traktiran pertama dari temen sekelasnya untuk menebus dosa.

"Gue yang bayar Helia~"

Helia berdecak, menoleh pada Hades dengan ekspresi jengkel "Lo ngeselin banget, ngapain lo disini?"

"Makan"

"Oke silahkan makan, bayarin makanan gue sekalian, gue udah selesai, terimakasih dan bye" Helia segera berdiri, tidak mau berlama-lama dengan Hades yang merupakan tokoh penting, cowok itu salah satu pemeran utama.

Ingatkah kalian saat Helia berkata novel ini gila dan tidak waras? Sama seperti pemerannya contohnya simpelnya adalah orang di depannya ini.

Saat Helia ingin melangkah, Hades menendang kursi Helia dengan santai, cowok itu menatap Helia sambil menunjuk kursi dengan alisnya yang tebal "duduk" ujarnya tegas.

Helia menggeleng keras, membuat Hades sedikit menyeringai dan tersenyum gila "duduk di kursi atau di sini Helia~?"

Astaga, katakan kalau Helia salah lihat saat cowok itu menepuk pahanya dengan tangannya yang berurat, mengisyaratkan kalau Helia tidak duduk di kursi maka dia akan memaksa Helia untuk duduk di pangkuannya.

Sayangnya saat Helia ingin duduk kembali, suara bel pertanda masuk berbunyi keras, membuatnya menghembuskan nafas lega "udah bel, gue mau masuk kelas"

Lalu Helia benar-benar melangkah pergi tanpa menoleh kebelakang sedikitpun, bagaimanapun Hades adalah salah satu tokoh tergila yang pernah Helia baca dalam buku tersebut.

Peran Hades dalam buku di anggap sebagai penguasa, sama seperti dewa Hades dalam mitologi Yunani yang jatuh cinta dengan Dewi persephone karena keluguannya, Hades juga jatuh cinta dengan Asteria karena itu, Asteria adalah tokoh utama yang di anggap suci, lugu dan baik hati. Sayangnya bagi Helia, Asteria terlalu polos sehingga cewek itu sering menangis untuk hal kecil, sulit bagi Irene karena saat Asteria menangis maka tersangka utama adalah dirinya, begitupun tokoh jahat lainnya.

Para pemeran pria akan melakukan apapun untuk Asteria sehingga Asteria bergantung pada mereka. Asteria akan di anggap ratu oleh mereka, tapi menurut Helia mana ada ratu yang sering di ehem ehem beberapa kali oleh mereka?.

Lupakan ini salah Helia sendiri yang membaca cerita dengan genre Harem dan plus plus. Eh bukan ini salah Dara yang menerima naskah tidak waras seperti itu.

Hades memandangi punggung Helia dengan mata cemerlang, setelah tubuh gadis itu tidak terlihat oleh matanya, dia menyandarkan tubuh dan mendongakkan kepala sambil terkekeh "Helia cantik banget~"
________________________

Pilih salah satu ya, lebih suka siapa di antara mereka?

Agaris

Or

Hades

Vote dan komen yaaa, jangan lupaaa

TeaterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang