Suara tirai yang terbuka membuat Helia merasa terusik dalam tidurnya, beberapa saat kemudian cahaya matahari masuk, membuat Helia mengerjapkan mata berkali-kali.
Lioner terkekeh, dia yang membuka tirai agar matahari pagi mengenai wajah Helia. Dia berjalan mendekati Helia yang masih dalam keadaan bingung, di kecupnya kening Helia mesra, "good morning"
"Ternyata teori yang bilang kalau cewek pas bangun tidur cantik itu cuma boongan" lanjutnya menatap wajah Helia,
Helia mengerutkan kening tidak mengerti "maksud lo?"
"Lo jelek banget pagi ini"
"Brengsek mulut lo"
Lioner tersenyum senang, dia memandang wajah Helia dengan berbinar "nyenyak tidurnya?"
"Hm"
Tentu saja nyenyak, Helia tertidur di pelukannya, Lioner makin percaya diri, dia memeluk Helia erat "Lo gak demam kan?"
"Kenapa gue harus demam?" Helia memberontak dalam pelukan Lioner, dia tidak ingin dipeluk.
"Semalam kan lo mandi malam"
"Lo yang nyiram gue pake air! Biar apa sih begitu hah?"
Lioner memutar bola mata "makanya jangan dekat-dekat Hades"
"Ngatur, siapa lo?"
"Helia mandi sekarang, lo mau ke sekolah atau gue kurung lo di apartemen ini seharian?"
Helia bergegas menjauh dan menuju kamar mandi, dia tidak mau di kurung di apartemen.
Setelah kepergian Helia, Lioner mendengus geli, "Ah jelek banget, untung gue suka"
Lioner keluar kamar, berhubung Helia masih mandi jadi Lioner memutuskan memasak sarapan untuk mereka berdua, di buka nya kulkas yang hampir kosong, Lioner berdecak "gue harus belanja buat bulan ini"
"Karena sekarang gue harus ngasih makan Helia jadi nya gue harus beli bahan yang banyak" lanjutnya merenung.
"Kalau sarapan di kantin kira-kira ketemu Agaris lagi gak ya? Males banget"
Lioner ingin memasak, tapi bahannya kurang, ingin sarapan di kantin, dia takut acara makannya rusak seperti kemarin karena bertemu Agaris dan Irene, cowok itu tidak ingin sarapan paginya bersama Helia di ganggu oleh siapapun.
"Ngapain lo ngomong sendiri? Gila lo?"
Helia selesai bersiap-siap, dia memakai seragam yang rapi dengan rambut di ikat tinggi. Membawa satu tas di pundaknya, dia melihat Lioner yang berbicara sendiri.
Lioner menoleh, dia tersenyum dan berjalan mengambil tas lalu mendekati Helia dan merangkul bahunya, "mau sarapan apa?"
"Terserah"
"Oke, mie ayam" Lioner tersenyum, dia memang harus bersabar dalam menghadapi Helia yang belum jatuh padanya, yah untuk sekarang Lioner akan menahannya, biarkan Helia melakukan sesuatu asal masih dalam batasnya, Lioner tidak akan terlalu mengekang sekarang, nanti akan ada saatnya Lioner mengurung Helia hanya untuk dirinya sendiri.
_________________________Irene menatap kedatangan Lioner dan Helia yang memasuki wilayah sekolah, cowok itu bersedekap tidak suka. Gadis miskin tidak tahu diri, sejak kapan seseorang bisa bermimpi menjadi Cinderella? Itu hanya cerita dongeng buatan yang lugu dan memuakkan.
Dia mengumpati Helia yang berjalan di samping Lioner, bahkan untuk membawa tas sendiri pun cewek itu tidak bisa malah Lioner yang membawanya, memang Lioner seorang babu?
Irene mendekat, dia menyengol bahu Helia keras, "jalang" ujarnya.
Helia sedikit termundur, dia menatap Irene lelah "apaan sih? Orang lagi jalan lo senggol, mau berantem lo?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Teater
FantasyNamanya Helia, aktris terkenal yang sedang terkena sanksi sosial dari masyakarat karena dianggap tidak sopan terhadap sang produser. Tiba-tiba saja dia bertransmigrasi kedalam tubuh seorang gadis berumur 17 tahun. Helia adalah aktris cantik yang sed...