Teater 18

55K 4.9K 488
                                    

Lioner mengusap kepala Helia yang tertidur di dadanya, Dia menatap Helia dengan sorot mata penuh obsesi, lantas wajahnya mendekat, mengecup hidung mungil Helia pelan.

Selesai 'memandikan' Helia, maksudnya mengguyur seluruh tubuh Helia dengan air, dan berakhir dengan Helia yang memeluknya sambil mengigil kedinginan. Lioner lansung menarik Helia untuk berganti baju tentu saja memakai bajunya karena kamar yang sedang mereka gunakan adalah kamar Lioner, dia terlalu malas untuk mengambil baju Helia di kamar sebelah.

Dan menyelimutinya dengan selimut tebal, Helia jatuh tertidur di pelukan Lioner, sebenarnya Helia tertidur secara tidak sengaja, Lioner tahu Helia takut menatap matanya jadinya cewek itu menutup mata sambil lirik-lirik Lioner. Yang beberapa menit kemudian jatuh tertidur pulas.

"Emhh" Helia melenguh pelan dalam tidurnya, Lioner bergerak memeluk Helia semakin erat, dia mengusap punggung gadisnya pelan.

Lioner tidak bisa tertidur, dia memandang Helia yang berada di dadanya, gadisnya terlalu cantik sehingga menarik laki-laki gila seperti Hades dan Agaris untuk mendekat.

Bagaimana ya caranya menyingkirkan kedua orang gila itu? Lioner tidak bisa berbagi, apalagi untuk sesuatu yang sudah dia klaim menjadi miliknya.

Mana mungkin Lioner sudi Helia di sentuh oleh laki-laki lain?

Dalam keheningan yang lama bunyi ponsel Helia memecah fokus Lioner.

Lioner bergerak, dia menjangkau ponsel tersebut dengan tangannya, bibirnya menyeringai saat melihat siapa penelfon tersebut.

"Helia masih lama? Mau gue bantuin aja?"

"Hades, Helia gak bakal datang"

Hades terdiam, dia menggenggam ponselnya dengan erat saat mendengar suara Lioner di ujung sana.

"Lioner, biarin Helia pergi"

"Hm? Helianya lagi tidur nih di pelukan gue? Kami lagi di kamar" ujar Lioner enteng, sekarang situasinya terbalik, giliran Lioner yang membalik perkataan Hades saat dia menanyakan dimana Helia tadi.

"Lo pikir gue bakal percaya?"

Lioner tidak menjawab, dia mematikan telfon lantas merapikan selimut Helia sampai naik ke lehernya, dia mengeratkan pelukan dan mengambil gambar dengan ponsel Helia, di kirimnya gambar itu ke Hades.

Kalau Hades hanya mengatakan lelucon saja tentang dia yang tidur bersama Helia maka Lioner sebaliknya dia mengatakan yang sebenarnya.

Lioner menyeringai, dia mematikan ponsel Helia segera "kenapa sih banyak yang mau sama lo? Hidung mungil gak mancung, pipi udah kaya mau tumpah gini" Lioner mengecup gemas pipi Helia "ah jelek banget"
_______________________

Hades hampir membanting ponselnya ke lantai saat melihat foto yang di kirimkan Lioner, dadanya naik turun penuh emosi, tangannya terkepal erat.

Dia mengatur emosinya sebentar sambil berpikir, bagaimana caranya membawa Helia pergi dari Lioner?

"Loh Hades, ngapain disini?"

Hades mengangkat pandangan, matanya menemukan cowok bermata sipit yang merupakan salah satu kenalannya. Cowok itu menenteng belanjaan sayur-mayur.

"Lo..tinggal disini?"

"Iya, kebetulan gue tinggal di apartemen ini, lo tinggal disini juga? Lantai berapa?"

Hades sedikit menyeringai, "Lo tahu Lioner lantai berapa?"

Cowok itu tertegun sebentar, "Lioner? Setahu gue di lantai paling atas khusus unit apartemen Lioner"

Yah Lioner adalah salah satu orang kaya di negeri ini.

"Bawa gue masuk sama lo" Hades memerintah, dia ingin menemui Lioner sekarang juga.

TeaterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang