Teater 31

45.5K 5K 958
                                    

"pagi yang suram" Helia mendongak, melihat langit yang mendung, padahal ini masih pagi namun cahaya matahari tertutupi oleh awan gelap yang siap menumpahkan air. Suara gemuruh terdengar, menandakan bahwa cuaca benar-benar buruk pagi ini.

"Kenapa harus sekolah? Kenapa gue gak langsung lulus? Kenapa harus ada sekolah di dunia inii!!'

Helia mengomel, ini masih pagi tapi mood nya sudah turun, dia berangkat sendiri menaiki angkot menghindari kedatangan Agaris yang katanya hari ini ini ingin berangkat bersama, lalu mereka akan bolos untuk kencan. Helia jelas menolak, otak cowok itu memang gesrek, doakan semoga Helia tidur tertular selama berpacaran dengannya.

"Kak Helia!!"

Suara seruan itu membuat Helia menoleh ke belakang, dia menemukan Asteria yang tampak cantik pagi ini, rambutnya di belah dua dengan pita pink sebagai hiasan. Di mukanya tidak ada jejak make up satupun namun wajahnya terlihat glowing, Helia iri, cewek ini jelas benar-benar cantik.

"Kenapa?"

"Aku mau ngucapin selamat"

Helia mengerutkan kening, "selamat?"

"Aku dengar kak Helia jadian sama kak Agaris, waktu itu aku udah DM kak Agaris buat baca pesan aku tapi gak di baca juga, aku mau minta nomor kakak boleh?"

Sebenarnya Helia berasa tua di panggil kakak namun mau bagaimana lagi? Dia kan memang tua...

Helia menyebutkan nomornya kepada Asteria, mereka saling bertukar nomor sebelum kemudian berjalan bersama menuju ruang kelas.

"Aku juga mau minta maaf sama kakak waktu kejadian di toilet kemarin"

Ah tentang Asteria yang melihatnya di bully?

"Waktu itu aku pengin nolongin tapi aku takut banget, jadi aku keluar buat cari bantuan, aku cariin kak Agaris dan lainnya buat nolong tapi mereka gak mau bantu"

Heli tersenyum tipis "gak papa, udah kejadian" lagipula mana mungkin mereka ingin membantu, toh penyebab pembullyan itu adalah mereka.

"Aku pikir kak Helia bakal jadian sama kak Lioner, syukurlah"

"Hm?"

"Kalau jadian sama kak Lioner pasti bakal susah banget karena ada kak Irene kan?" Asteria tersenyum manis sehingga menimbulkan gigi gingsulnya "kak Irene obsesif banget sama kak Lioner"

Benar juga, tidak ada yang salah, Helia mengangguk-anggukkan kepala lagi.

"Kak Helia nanti mau ke kantin bareng?"

Helia terdiam sebentar kemudian mengangguk "boleh.."

"Ada kak Agaris juga kak?"

"Enggak tahu sih, lihat nanti, kenapa?"

"Kalau ada kak Agaris takutnya aku ganggu orang yang lagi mau pacaran"

Owalah, benar juga, "gak ganggu kok, datang aja"

Asteria tersenyum manis, dia memeluk lengan Helia erat "makasih kak, kita temenan kan?"

Helia mengangguk-anggukkan kepala lagi, "aku ke kelas dulu kak, dadah"

Setelah kepergian Asteria, Helia menghela nafas dia menatap punggung Asteria yang menjauh, di dalam novel Asteria memang punya pribadi yang ceria sama seperti yang dia lakukan sekarang, tapi kenapa Helia merasa tidak nyaman ya?
___________________________

Jam kosong melanda kelas Helia, padahal ini jam pertama tapi gurunya tidak masuk karena sedang melahirkan, Helia merebahkan diri di meja dengan tatapan sayu.

Mereka sebenarnya di beri tugas yang akan di kumpul hari ini, Helia tidak suka belajar dia malas mengerjakan namun tugas ini harus di kumpulkan.

Dia keluar kelas, ingin menuju perpustakaan sambil membawa buku berisi tugas yang akan dia kerjakan, Helia duduk di paling ujung sambil mencoba mengerjakan.

TeaterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang