Teater 17

56.8K 5.7K 479
                                    

Namanya Agaris, cowok ganteng yang sering menjadi pangeran sekolah. Dia tidak terkenal karena prestasi seperti Lioner atau karena nakal seperti Hades, Agaris justru terkenal karena cowok itu sering terlihat dimana-mana ah maksudnya sering bergandeng tangan dengan cewek kemana-mana.

Cewek yang bersamanya bukan hanya satu orang tapi justru lebih, kadang 2 sampai 5 orang.

Agaris terkenal karena playboy, dari kakak kelas sampai adik kelas pun pernah termasuk dalam belaian dan kasih sayang sesaat cowok itu.

Kadang kala cewek-cewek itu ribut satu sama lain, merasa Agaris adalah milik mereka, tapi satu hal yang di ketahui murid SMA 46 adalah kenyataan bahwa Agaris tidak pernah menjadikan mereka pacar sekalipun.

Sebenarnya ada banyak yang mengaku sudah jadian dengan Agaris namun sayangnya hal itu tidak terkonfirmasi alias hanya pernyataan sepihak, Agaris tidak pernah menganggap mereka sebagai kekasih.

Oleh sebab itu, Agaris memang terlibat dengan banyak gadis tapi semua murid tahu sebentar lagi saja gadis yang di dekati Agaris akan sakit hati karena di ghosting.

Agaris itu pemain hati wanita, semua murid tahu fakta itu tapi kenyataannya masih banyak kaum perempuan yang mendekati Agaris hanya untuk tersadar kalau mereka di permainkan.

"Jadi lo suka dia?"

Agaris mengangguk, lalu tangannya bergerak menjalankan bidak catur, satu bidak berwarna hitam maju membunuh bidak putih.

"Gue perjelas, lo suka sama cewek yang nyuri duit gue kemarin di hotel?"

Agaris kembali mengangguk, dia menatap Sagara yang menatapnya datar.

"Berarti lo suka sama maling?"

"Iya, gue suka"

Sagara berdecak, dia menendang bangku kembarannya penuh kesal "dari sekian banyak cewek yang lo deketin, sekaya dan secantik mereka, lo malah miling jalang yang suka nyuri duit orang lain?"

"Lo kayaknya kesel banget ya duit lo di curi?"

"Gue di curi di depan hotel gue sendiri, apa gak aneh?" Sagara melotot.

"Apanya yang aneh pencurian bisa terjadi dimana aja, kayak Helia yang nyuri hati gue sembarangan"

Agaris terkekeh dengan bangga, dia membayangkan muka Helia yang menatapnya kesal saat mendengar ucapan nyelenehnya, pasti lucu dan menggemaskan sekali, ah manisnyaa...

"Najis banget bangsat, lo bukan kembaran gue"

Sagara berdiri, dia menyenggol papan catur yang sedang mereka mainkan hingga catur itu berjatuhan.

"Ah Sagara, lo tuh maunya apaaa!" Agaris protes, dia memungut buah catur yang berada di lantai.

"Mau lo minggat" Sagara sudah akan melangkah keluar, namun dia tersadar sesuatu lalu kembali menoleh ke Agaris "btw namanya Helia ya? Gue lihat kemarin dia lagi hujan-hujanan di halte kayak gelandangan"

Agaris memajukan bibir dengan lesu "Helia emang gelandangan, hidupnya susah, makannya susah, untung aja ada gue yang selalu siap bantuin dia"

"Kemarin Helia minta 5 juta terus tadi pagi ah gue lupa ngasih Helia uang gara-gara ada Lioner, terus pas pulang gue malah di seret sama cowok gay!"

"Itu artinya lo lagi di porotin"

"Bukan!! membantu buat yang membutuhkan"

Lalu keduanya terkekeh, yah bagaimanapun mereka adalah kembaran, meskipun berlainan sikap dan wajah, mereka tahu bagaimana caranya tidak mencampuri urusan satu sama lain.
_________________________

TeaterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang