Teater 26

42.2K 5.9K 853
                                    

Seminggu waktu berlalu, Helia nyaris tidak bisa bernafas di sekolah ini, nyatanya bulian yang dia terima makin bertambah, sekarang saja di saat jam istirahat Helia sudah di seret ke taman belakang sekolah oleh beberapa siswi.

Tolong ingatkan bahwa Helia bukannya tidak melawan, tapi apa yang bisa Helia lakukan dengan melawan hampir 10 orang?

Pindah sekolah? Ayolah Helia masih orang miskin yang perlu ijazah agar bisa diterima bekerja, mencari pekerjaan di saat dia masih 17 tahun bukanlah hal yang mudah, perlu pemikiran yang lebih matang.

Helia di dorong sampai dia jatuh kebawah tanah, namanya Hani, dia adalah cewek kelas 11 yang menyukai Hades, sayangnya Hades berbeda dengan Agaris, dia tidak pernah tertarik menjalin hubungan dengan siapapun.

Hani berjongkok di depan Helia yang masih jatuh, beberapa orang memegangi lengan Helia agar tidak berontak "gue gak habis pikir kenapa Hades bisa suka sama cewek kayak lo"

"Palingan juga pakai pelet atau gak jual tubuh hahaha" beberapa siswi tertawa terbahak-bahak.

"Hades itu cocoknya sama gue di banding sama lo"

"Berapa? Berapa harga diri lo?" Ujar Hani di depan muka Helia dengan sorot merendahkan.

Tanpa aba-aba Helia menampar pipi Hani yang tepat di depannya "lebih mahal dari ucapan sampah lo"

Semua teman-teman Hani berteriak, "dasar cewek jalang!"

Hani menjambak rambut Helia erat, dia memegang pipinya yang terkena tamparan, "Lo cewek sialan, lo bakal liat Hades sama gue nanti, Hades itu punya gue!!"

Hani menampar balas pipi Helia membuat acara perbulian itu makin seru, Helia berontak, cukup muak selama seminggu ini di jadikan korban bullying padahal dia tidak bersalah, apa salahnya menolak cowok-cowok itu? Dimana kesalahan Helia?

Atas berontakan Helia, pegangan itu terlepas, Helia mencoba berdiri walau sebelah kakinya pincang akibat perbulian kemarin, dia mengambil salah satu batang pohon yang ada disana lalu menengadahkan kepala.

"Maju lo semua, gue hadapin"

Beberapa siswi mundur melihat Helia yang memegang batang kayu, namun Hani juga terlanjur emosi dia ikut mengambil batang kayu yang tersedia dan maju saling memukul dengan Helia.

Selama Hani memukul Helia balas memukul, beberapa siswi mencoba memegangi Helia namun dia berontak sampai pengangan itu terlepas, Helia menendang dengan kakinya, menjambak rambut mereka dengan sekuat tenaga, baju Helia hampir robek di sisi kanan, tubuhnya terluka dimana-mana.

Atas Helia yang beringas, beberapa cewek mundur termasuk Hani "tunggu aja, pembalasan gue bakal lebih dari ini!!"

Hani dan teman-temannya berlalu pergi dari sana. Helia tahu ini bukanlah akhir melainkan awal, yang membulinya bukan cuma Hani, tapi Putri, Irene dan lainnya.

Helia duduk tersandar dibawah pohon taman belakang sekolah yang sepi, dia merasakan semua tubuhnya sakit, di banding mereka Helia lah yang justru lebih terluka.

"Ini kan yang lo mau?"

Sebuah suara muncul, mengagetkan Helia yang masih istirahat.

Hades jongkok di depan Helia, dia menyematkan rambut Helia ke belakang telinga lalu memandang wajah gadisnya dengan seksama, Helia terluka dimana-mana.

Jujur saja Hades tidak suka melihatnya, namun Helia perlu diberi pelajaran, dia tidak boleh seenaknya mengatakan kalau Hades harus menjauhinya karena sampai kapanpun itu tidak akan pernah Hades lakukan.

"Kalau lo mau ini semua berakhir, lo tinggal datang ke gue, bilang sama gue dan semuanya bakal balik ke awal, hidup lo bakal kembali tenang"

Helia berdecih, kalimat yang diucapkan Hades adalah kalimat sama yang di ucapkan Lioner dan Agaris beberapa hari yang lalu, sama persis yang intinya kalau Helia ingin pembulian ini berakhir maka Helia harus datang ke mereka, menjadi milik mereka.

TeaterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang