PROLOG

324 15 5
                                    

disebuah dunia, dan di sebuah tempat, yaitu di hutan.

Disitu terdapat dua orang yang lagi bertarung dengan sengit.

bahkan pertarungan tersebut, sampai mengakibatkan tanah dan pohon-pohon disekitar mereka menjadi hancur dan berlubang dimana-mana.

"hah! Hah! Hah! Ex hah! kenapa kau hah! melakukan ini!?" Ucap seorang pria berpenampilan muda dengan rambut hitam dan mata berwarna ungu gelap, dengan nafas yang tersengal-sengal, sambil menundukkan tubuhnya lelah.

"padahal dulu kamu tidak seperti ini, ada apa denganmu ex!?" Lanjutnya ketika nafasnya tidak tersengal-sengal lagi.

"Rei! Aku kan sudah bilang, kamu mau aku jawab apa lagi hah!?" jawab orang yang memiliki penampilan rambut berwarna pirang kuning cerah, dan mata berwarna perak, kepada pemuda berambut hitam bernama Rei didepannya.

Setelah itu, ex mulai menyerang Rei dengan pedang yang ada ditangan kanannya berwarna hitam dengan dikelilingi aura berwarna ungu kehitaman.

Rei yang melihat itu, buru-buru berdiri, dari posisi duduknya tadi, untuk menghindari serangan ex.

Setelah berhasil menghindari pedang ex tadi, Rei kemudian buru-buru melompat mundur menjauh dari ex secepat mungkin.

Ex yang melihat itu, tidak membiarkannya dan mulai melancarkan serangan menendang Rei secara menyamping, dengan kecepatan luar biasa.

Rei kemudian terkena tendangan super cepat dan kuat itu, sampai terpental kebelakang hingga menembus beberapa pohon yang ada di belakangnya, dan berhenti dengan menabrak sebuah pohon besar.

*bruk!

"uhuk! Uhuk! Ex uhuk! berhenti sekarang juga, aku tidak mau melawanmu, kalau kamu tidak memberitahukan aku alasan kamu melakukan semua ini!" ucap Rei kepada ex yang ternyata sudah berdiri didepannya, sambil melototi Rei dengan tajam.

"dan bukannya kita adalah teman, ex!?" Lanjut Rei bertanya sambil menatap ex dengan tersenyum cerah kepadanya.

"ha ha ha ha ha ha! Kamu tau Rei? Aku berteman denganmu hanya untuk mendekati para dewa/Dewi bodoh itu, dan membunuhnya!" ucap ex sambil menyeringai kepada Rei, dengan tawa keras.

Rei yang mendengar jawaban ex, menjadi terkejut, sambil menundukkan wajahnya kearah bawah.

"j-jadi selama ini, kamu tidak menganggap pertemanan kita itu serius ex!?" Ucap Rei bertanya kepada ex dengan nada sedikit terkejut tidak percaya dan marah.

"pfft ha ha ha ha! Tentu saja tidak bodoh! Mana mungkin aku berteman dengan seorang pria yang sangat bodoh dan naif seperti mu hah!" jawab ex sambil tertawa mengejek Rei dengan keras.

Setelah itu, Rei shock berat karena mendengar jawaban ex langsung, sambil mengumamkan beberapa kata ketidak percayaannya berulang kali.

"tidak mungkin! Tidak mungkin! Tidak mungkin!" gumam Rei berulang kali dengan pelan, tapi cukup untuk di dengar oleh ex.

Ex yang mendengar itu, hanya mengabaikannya.

"huft........ sepertinya sudah selesai." Ucap ex tiba-tiba, yang mengakibatkan Rei keluar dari lamunannya tadi, dan menatap kembali kearah ex bingung.

Ex hanya mengabaikan tatapan bingung Rei didepannya, dan mulai mengarahkan wajahnya kearah langit, sambil tersenyum lebar.

setelah itu, Rei merasakan sebuah tekanan yang menekan dirinya...... Tidak, bahkan tekanan itu menekan seluruh dunia, sampai-sampai mengakibatkan gempa bumi besar.

tekanan itu sangat mengerikan, bahkan dunia seolah-olah akan menjerit ketakutan akan sesuatu yang amat mengerikan.

dan ternyata tekanan tersebut, berasal dari ex.

Ex saat ini diselimuti oleh sebuah cahaya berwarna perak cerah disekujur tubuhnya.

Setelah beberapa saat kemudian, cahaya yang menyelimuti tubuh ex, mulai memudar dan memperlihatkan penampilan baru ex.

Begitu juga dengan gempa bumi besar tadi berhenti juga.

Penampilan ex saat ini, berambut perak dan mata biru keperakan yang indah.

Rei yang melihat itu, kemudian langsung membuka mulutnya, untuk bertanya kepada ex dengan shock.

"A-apakah itu kamu ex?, dan kalau itu benar-benar kamu, bagaimana kamu mendapatkan kekuatan besar itu!?"

Ex yang mendengar pertanyaan itu dari Rei, kemudian tersenyum menyeringai kearah Rei kembali.

Dan setelah itu ex membuka mulutnya untuk menjawab Rei.

"ini beneran aku lho, ex! dan untuk kekuatan ini, aku mendapatkannya dari membunuh para dewa." Ucap ex menjawab Rei, sambil tersenyum menyeringai kearah Rei.

Rei yang mendengar itu, menjadi terkejut tidak percaya.

"k-kapan kamu membunuhnya? Padahal kamu dari tadi bertarung denganku!?"

"baru aja aku membunuhnya, dan yang bertarung denganmu tadi hanyalah clon yang aku buat, dan aku yang asli membunuh para dewa/Dewi bodoh itu, dan kemudian mengambil semua kekuatan mereka!"

Rei yang mendengar itu, hanya bisa tambah terkejut dan shock tidak percaya.

"t-tidak mungkin, jadi yang aku lawan dari tadi adalah clon doang, walaupun begitu! Clonnya saja sudah sekuat itu, bagaimana kalau tubuh aslinya!?" Batin Rei merinding, ketika memikirkan kekuatan tubuh asli ex.

"ternyata kamu sangat kuat ex, aku kira kamu lemah, ternyata tanpa aku ketahui, kamu kuat, sepertinya aku bukan teman yang baik ex, bahkan aku tidak tau alasan kenapa kamu melakukan semua ini." Gumam Rei pelan dengan sedih.

ternyata gumaman Rei, tadi terdengar oleh ex, yang sampai membuat muka di ekpresi wajahnya ex berubah sedih dan senang.

sedih karena dia membohongi Rei, dan senang karena Rei mengkhawatirkannya.

tapi kemudian ekpresi wajah ex kembali menjadi dingin dan tanpa emosi kembali.

Kejadian itu hanya terjadi dalam 3 detik saja.

Oleh karena itu, Rei tidak menyadarinya, karena Rei saat itu sedang dalam posisi menundukkan kepalanya ketanah.

ex kemudian berjalan menuju kearah Rei, mendekat dengan membawa pedang yang tadinya berwarna hitam, sekarang berwarna perak putih, dan memiliki aura perak yang cerah.

Ketika sudah dekat, yaitu hanya beberapa cm saja.

ex membuka mulutnya untuk berbicara kepada Rei.

Rei juga menyadari kalau ex, ada didepannya untuk membunuhnya, tapi Rei tidak takut ataupun memberontak seperti orang pada umumnya ketika mau dibunuh.

Rei sendiri hanya diam, seolah menunggu kematiannya mendekat.

Rei diam, dikarenakan bukan hanya pasrah, tapi dia juga telah kehilangan sihir dan staminanya, karena diserap oleh ex.

Oleh karena itu, Rei tidak bisa mengerakkan tubuhnya.

"sepertinya kamu sudah pasrah ya?"

"baiklah, sebagai hadiah karena tidak memberontak saat mau dibunuh, aku akan membunuhmu tanpa rasa sakit." Ucap ex kepada Rei didepannya.

Rei yang mendengar itu, kemudian mengangkat wajahnya untuk menatap ex dengan tenang sambil tersenyum sedih kepada ex.

Ex yang melihat senyuman itu, hanya diam dan mulai melancarkan sebuah tusukan pedang kearah dada Rei dengan pelan.

"selamat tinggal teman, tidak!....... Maksudnya mantan teman!"

*jleb!

setelah menusuk Rei, ex mencabut pedangnya dari dada Rei dengan pelan.

Setelah pedang ex terlepas dari tubuh Rei, tubuhnya pun mulai jatuh ketanah kedepan, dan setelah itu hancur menjadi sebutir debu bercahaya dan memudar untuk selama-lamanya.

Setelah itu dia mengayunkan pedangnya kekanan untuk menghilang sisa darah yang menempel pada bilah pedang nya.

setelah itu, pedang ex kemudian menghilang menjadi butiran-butiran cahaya berwarna perak dan menyebar diudara tipis.

Ex kemudian juga mulai pergi dari situ, dengan teleportasi entah kemana.

Reinkarnasi Menjadi Gadis Dimasa Depan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang