Disebuah ruang bawah tanah, disana terlihat 2 orang dengan penampilan wanita muda dan gadis kecil.
Wanita dan gadis kecil tersebut adalah chise dan Risa, yang sedang berada di ruang bawah tanah untuk mengetes sihir risa.
dimata Risa, ruang bawah tanah tersebut, terlihat seperti ruangan yang kosong, dengan lebar dan panjang seperti lapangan sepak bola besar.
dan juga, ruangan tersebut memiliki dinding dan lantai besi yang terlihat tebal, dengan warna putih keperakan, sama seperti pintu gerbangnya.
ketika Risa melihat sekeliling ruang bawah tanah ini, chise tiba-tiba membuka mulutnya untuk berbicara.
Alhasil perhatian Risa kembali mengarah kepada chise kembali.
"Tara!..... ini adalah ruang bawah tanah keluarga kita." ucap chise sambil tersenyum lebar, sambil menghadap kearah dirinya, dengan kedua tangannya di rentangkan di depan Risa.
"ruang bawah tanah ini, berguna untuk melatih mengetes sihir kita maupun melatihnya." ucap chise menjelaskan sambil menatap kesekeliling ruangan dan kemudian menatap kearah Risa kembali sambil tersenyum kearahnya.
Risa yang mendengar itu hanya diam dan menganggukan-anggukan kepalanya.
"ekhem!....... baiklah langsung saja kita mulai pengetesan sihirnya sekarang!" ucap chise dengan diawali berdeham, untuk mengubah topik pembicaraan dan langsung keintinya. karena chise melihat Risa sepertinya tidak terlalu kagum dengan ruang bawah tanah ini.
maka dari itu, Chise mulai mengeluarkan sebuah benda berbentuk bola kristal berwarna biru pucat, yang sepertinya adalah alat pengetes sihir, yang diambilnya entah darimana.
"ini adalah alat pengetes sihir, yang bernama magic detektor." ucap chise menjelaskan alat yang dia pegang di tangan kanannya.
Risa yang mendengar penjelasan chise, kemudian menatap alat tersebut dengan detail.
Chise yang melihat tatapan putrinya menatap alat magic detektor yang dia pegang di tangan kanannya dengan penasaran tersebut, hanya bisa tersenyum kaku, karena kalakuannya.
Dirinya tersenyum begitu, karena dirinya pas masih kecil juga seperti itu, pas baru melihat magic detektor untuk pertama kalinya.
setelah itu, chise mulai memanggil Risa untuk memulai pengetesan sihir.
"ekhem!....... Apakah sudah selesai menatapnya!?" tanya chise dengan keras untuk memanggil Risa dari menatap alat tersebut.
"huh!...... humm Ya!" ucap Risa dengan nada terkejut+gugup dengan memerah malu di bagian masing-masing pipinya.
Risa terkejut, karena dirinya di panggil oleh chise dengan nada keras, dan gugup+malu karena dirinya telah ketahuan menatap magic detektor yang dipegang chise untuk waktu yang lama.
Risa menatap alat tersebut, karena di kehidupannya dulu sebagai Rei belum ada alat yang kaya sekarang.
Walaupun ada beberapa alat yang terlihat sama, tapi Risa tau kalau alat-alat di kehidupannya sekarang telah di campur dengan teknologi canggih.
Itu bisa dilihat oleh Risa di struktur-struktur alat sihir didepannya.
Berbeda dengan di kehidupannya yang dulu, alat di kehidupannya dulu sangat lah alami, tidak ada struktur-struktur teknologi yang terlihat.
setelah mendengar jawaban Risa, chise hanya bisa tersenyum lebar kembali karena kelakuan putrinya yang imut didepannya.
"jadi ma! Gimana cara memakai alat itu ma?" tanya Risa kepada chise sambil menatapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reinkarnasi Menjadi Gadis Dimasa Depan
Adventureterima kasih yang sudah mampir ke novel buatan saya. ingat! novel ini saya buat dari hasil pemikiran saya sendiri. novel ini bercerita tentang MC yang bernama Rei, yang mati karena dibunuh oleh sahabat baiknya sendiri karena alasan yang tidak jelas...