"Satoru!!! Hayaku!"panggil Adelia dia berlari laju ke hadapan.
Bang! Bang!Bang! 3 Das tembakan di lepaskan. Adelia yang berlari dihadapan terkejut dengan tembakan yang dilepaskan. Langkah kakinya berhenti. Dia berdiri pegun diatas jalan. Keinginan mahu menyelamatkan diri hilang begitu sahaja. Dengan dada yang berombak kencang. Perlahan-lahan dia berpaling, Satoru jatuh ke tanah dengan slow motion. Adelia cemas. Degupan jantungnya sangat laju. Ada satu sahaja yang bermain dimindanya ketika itu.
"No! No! No!!!!!!?! Satoru!!!!!"jerit Adelia. Dia kembali berlari mendapatkan Satoru yang kini sudah terbaring lemah diatas tanah. Tubuhnya kaku tidak bergerak. Darah panas mengalir dari kepala dan dada Satoru.
"No! Please. Satoru. Don't die. Don't leave me...no..."airmata Adelia sudah berjuraian. Nada suaranya bergetar. Tubuh itu dibawa ke pelukan
"No please... No!!!!! Someone! Jo!! Joshua! Please help me!!!! Please! God please. Don't take him too.. No!"
Joshua yang berada dalam situasi itu berlari mendapatkan Adelia. Matanya tertancap pada tubuh kaku Satoru yang berada dalam pangkuan Adelia. Darah banyak mengalir dari tubuh itu.
Kakinya berhenti melangkah. Matanya melilau mencari kelibat konco Jim yang masih mahu mengejar mereka. Shit! Dia segera mendapatkan Adelia yang sudah meraung ditengah jalan itu.
"Lia.... We have to go"
"Noooooo!!!! I'm not gonna leave him"
"Lia. Come on. This is not the time. We have to go now!"
"I'm not gonna leave him! Not in here!"
"Alia... Please. He's here because of you. Don't make it worse. I don't know what will happen if Jim got you again."
"That's why we're not gonna leave him. Please help me... Jo"
Airmatanya sudah mengalir sangat deras. Keadaan dirinya yang tidak terurus membuatkan Joshua mengetap bibir. Dia cuba mengawal emosi. Dia mesti tegas. Dalam situasi itu dia mesti bersikap rasional. Airliur pahit ditelan. Tekaknya seakan di jerut ketika mengucapkan kata-kata itu.
"He's gone."
"Don't say that. Please. God. Not him. Why don't you just let me die! Satoru..."
Adelia menatap wajah Satoru. Jemarinya bergegar menyentuh pipi itu.Joshua menyentuh bahu Adelia. Serentak dengan itu bunyi siren polis dan ambulance datang. Konco-konco Jim segera mengundurkan diri. Ada sebuah kereta dipandu ke arah mereka.
Ren dan Yu Xuan keluar dari perut kereta itu. Namun langkahan kaki mereka semakin perlahan apabila melihat Adelia meraung memanggil nama Satoru.
"Don't leave me. No!!!!! Satoru!!!! I'm sorry. I'm sorry. Your right. You absolutely right about everything. This is all my fault. If I just turn a blind eye. All this shit will never happen."kerana terlalu banyak menangis. Pandangan matanya kabur. Kepalanya berdenyut. Lengannya dirasakan sangat lemah memegang tubuh itu. Dia jatuh pengsan disitu juga.
"Liaaaaa!!!!!"
........................................................................................................................................................
That's a story. Happen in a few years back. Before I decided to move on. And going back home. Here in Malaysia. Dad gone. Mom gone. Stepfather that I never new? Also gone. And him. Satoru. Maybe forever was a word meant for memories. Not people. Not you.
God. I don't want to wake up. I know. If I'm waking up, Is probably gonna start questioning me. And...and... Matanya terbuka. Siling putih ditatap lama.
YOU ARE READING
Doctor, Can I Hit On You?
Ficción GeneralHe is A+ doctor who has everything he wish for. Name, money but the only problem that he's facing is the problematic hospital that he will inheritance from his grandpa. And she an underrated doctor who went rouge. And will do anything she like AS l...