01.

1.5K 70 6
                                    

Hari sudah menjelang sore, matahari yang sebelumnya berada di atas mulai turun ke ufuk barat, menciptakan semburat jingga yang menghangatkan. Satu persatu pekerja kontruksi mulai berkemas dan bersiap untuk pulang ke rumah mereka, menikmati waktu sorenya dengan tenang.

Sama seperti orang-orang pada umumnya, pasangan kekasih ini juga sedang menikmati waktu sorenya di dalam kamar mereka. Bukan, satu orang lebih tepatnya.

"Bisa lepasin sekarang gak?" Lelaki manis yang sedang berbaring di atas tempat tidur dengan pria tampan yang memeluknya itu sedikit menggerakkan tubuhnya guna melepas pelukan pria tampan yang berada di atas tubuhnya ini.

"Aku belum selesai, sayang." Pria yang mendusalkan wajahnya di ceruk leher sang kekasih itu menjawab dengan suara yang terpendam.

Ten berdecak kesal, pasalnya selama dua puluh menit Kun terus memeluknya seperti ini, dan membuatnya sedikit kesulitan untuk bergerak. Saat itu Kun baru saja pulang dari pelatihan, dan tanpa sopan santunnya pria itu langsung menubruk tubuh mungil kekasih manisnya hingga mereka berdua berakhir di atas tempat tidur seperti ini.

"Aku gak bisa napas, Kun." Ten mendorong tubuh kekar itu darinya, namun sayangnya Kun memeluknya terlalu erat sampai dirinya pun tidak bisa melepaskannya.

"Lepasin aku, Qian Kun!" Ten mulai kesal, akhirnya ia pun menyebut nama asli kekasihnya sambil terus menendang-nendang selimut yang ada di bawah kakinya.

"Aku bisa habisin kamu malam ini juga kalo kamu berani nyebut nama itu lagi, Ten Lee." Ancam Kun, masih dengan posisi sebelumnya.

"Kalo begitu lepasin, badan kamu berat banget tau gak."

Setelah perjuangan panjang akhirnya Kun mau melepaskan pelukannya dari Ten dan membiarkan lelaki manis itu bangun dari posisinya. Ten tampak menggeliatkan tubuhnya yang terasa pegal karena selama dua puluh menit dirinya selalu berada di posisi yang sama, dan itu menyebalkan.

"Kamu gak pergi ke cafe?" Kun bertanya sambil melepaskan dasi yang menggantung di kerah kemejanya.

Ten tampak menggelengkan kepalanya menanggapi pertanyaan Kun, lelaki manis itu membenarkan posisi duduknya menjadi lebih dekat dengan Kun. Si pria tampan menatap kekasihnya sekilas lalu kembali fokus pada pakaiannya.

"Kenapa?"

Tidak langsung menjawab, justru lelaki manis bernama Ten Lee itu dengan cepatnya mengambil alih paha kosong Kun untuk dijadikan tempat duduknya. Lelaki manis melingkari leher Kun menggunakan lengannya dan menggantung padanya, tatapannya yang setajam mata kucing itu terus menatap intens pada netra di depannya.

Sedangkan Kun yang bingung dengan kelakuan Ten hanya mengangkat sebelah alisnya dengan ekspresi yang sama sekali tidak terlihat terkejut sedikitpun. "Kamu kenapa?"

"Aku mau tagih janji kamu waktu itu." Kata lelaki manis itu bersemangat.

"Janji apa?"

"Kamu bilang mau ajak aku keliling dunia pake helikopter."

"Kapan?"

Ekspresi wajah itu seketika berubah masam setelah mendengar ucapan Kun. "Kamu sendiri yang bilang sama aku. Kamu bilang mau bawa aku keliling dunia pake helikopter, kamu gak mungkin lupa." Protes Ten.

"Aku gak pernah bilang gitu ke kamu. Kamu halu?"

"Kamu yang sendiri yang bilang, Kun. Kamu bilang kalo kamu bakal bawa aku keliling dunia pake helikopter kalo masa pelatihan kamu selesai!" Ten mulai kesal di atas pangkuan Kun. Kakinya yang pendek bergerak tak beraturan di atas tempat tidur hingga membuat beberapa sprei terlepas. Mungkin jika Kun tidak sedang menggodanya, pria itu pasti sudah marah.

When You Beside Me || Kunten WayV ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang