49.

212 18 1
                                    

Kun berjalan memasuki rumah dengan wajah yang sedikit terlihat lesu. Mungkin karena pekerjaannya yang terlalu banyak hingga membuatnya kewalahan menghadapi semua pekerjaan itu sendiri, buktinya Kun baru bisa menginjakkan kakinya di rumah pada saat jam menunjukkan pukul sepuluh malam. Ya, Kun pulang terlambat hari ini.

Namun selama dirinya memasuki rumah, tak sekalipun ia menemukan sosok Ten di dalam rumah. Awalnya Kun berpikir jika lelaki manis itu sudah tertidur tanpa menunggu kepulangannya di dalam kamar, tetapi ia juga tidak menemukan sosoknya di dalam kamar mereka. Kemana kekasihnya itu pergi?

"Ten kemana? Masih di kamar anak-anak?" Kun bergumam sembari menyimpan kunci mobil beserta ponselnya di atas meja. Setelah itu ia berbalik menghadap ke arah kaca tinggi di samping tempat tidur untuk melepaskan semua benda yang melekat pada tubuhnya sebelum dirinya mandi nanti, karena jujur saja saat ini tubuhnya sudah benar-benar tidak nyaman dengan keringat yang membawa penatnya sampai ke rumah.

"Kun?" Ujar seseorang saat kun mulai melepas kancing lengan kemejanya di depan kaca. Dirinya baru saja kembali dari kamar si kembar kala ia mendengar suara mobil Kun masuk ke dalam garasi, dan akhirnya memutuskan untuk kembali ke dalam kamar. Buru-buru ia menyembunyikan sebuah benda kecil berwarna putih yang sejak tadi terus dirinya pandangi tanpa henti itu di balik genggaman tangannya.

Sontak Kun menolehkan kepalanya ke belakang untuk memastikan seseorang yang dibelakangnya itu adalah Ten. "Sayang, kamu di sini?" Jawab Kun setelah menolehkan kepalanya ke belakang, lalu dirinya kembali fokus pada kegiatannya saat ini.

Tepat setelah itu Ten terdiam, tidak tau harus menjawab dan berbicara seperti apa. Ini terlalu sulit baginya. Dirinya masih terus memikirkan kemungkinan apa yang mungkin saja terjadi jika hal ini diketahui oleh Kun, jika testpack yang ia gunakan pagi ini menunjukkan hasil positif.

Jujur saja sebenarnya Ten sangat takut untuk mengatakan hal ini kepada Kun, mengingat betapa marahnya Kun saat mengetahui bahwa dirinya sedang hamil lima tahun yang lalu. Dirinya tidak ingin hal itu terulang lagi, apalagi jika harus melihat bagaimana kekasihnya itu membenci dirinya sendiri hanya karena ada kehidupan lain dalam tubuh Ten. Namun dirinya juga tidak ingin membiarkan hal itu tersembunyi terlalu lama tanpa Kun sadari.

"Kalo semisal kamu di kasih pilihan buat punya anak lagi atau gak punya anak lagi, kamu bakal pilih yang mana?" Lelaki manis itu bertanya dengan hati-hati, dirinya tidak ingin membuat Kun curiga karena pertanyaannya barusan.

"Aku bakal pilih buat gak punya anak lagi." Jawab Kun tanpa pikir panjang. Pria tampan itu tetap fokus pada kegiatannya saat itu dan tidak memperdulikan tatapan terkejut Ten di belakangnya.

"Kenapa?"

"Ngurus anak itu susah, Ten. Banyak yang harus diperjuangin buat ngurusin anak-anak yang kadang bisa rewel dan kadang juga bisa nurut. Kamu sendiri udah ngalamin hal kaya gitu kan? Jadi gak usah mikirin punya anak lagi, si kembar aja cukup buat kita berdua."

Ten semakin mengeratkan genggamannya pada testpack di tangannya. Ternyata dugaannya benar, Kun benar-benar menolak untuk memiliki anak kembali. Bahkan tanpa berpikir panjang pria tampan itu bisa menjawab segala pertanyaan yang dirinya lontarkan untuknya.

"Sebentar..."

Namun tiba-tiba pria tampan itu berhenti dan membalikkan tubuhnya ke belakang saat Ten sedang menatap alat tes kehamilan itu di tangannya. Hal itu spontan membuat Ten dengan segera menarik pergelangan tangannya yang membawa testpack ke belakang tubuhnya, dirinya bisa melihat raut wajah Kun yang sudah berubah curiga padanya.

"Kamu gak hamil kan?" Kun menatap wajah ketakutan Ten dihadapannya sembari terus menyembunyikan sebuah testpack positif di tangannya.

Dengan cepat Ten menggelengkan kepalanya, tidak mungkin dirinya mengaku disaat Kun yang baru saja mengatakan kejujurannya saat itu. Dirinya tidak mau jika harus melakukan aborsi karena Kun tidak ingin menerima janin di dalam perutnya saat ini, makhluk ini tidak berdosa.

When You Beside Me || Kunten WayV ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang