30.

299 27 0
                                    

"Heumm.. mmah mmam.."

Seorang bayi kecil terus menerus merengek pada sang ibu kala ia menemukan hal berbeda dengan apa yang sang ibu bawa. Hendery, si bayi kecil yang masih dalam proses belajar berdiri itu terus merengek dan mencoba merebut biskuit lain yang dibawa oleh Ten.

Sebelumnya Ten sudah memberikan biskuit bayi kepada Hendery setelah bayi itu terus merengek minta biskuit, namun karena dirinya sendiri juga sedang lapar akhirnya Ten mengambil biskuitnya sendiri untuk dijadikan pengganjal perut. Tetapi karena Hendery tau, akhirnya terjadilah aksi Hendery yang ingin merebut biskuit milik Ten yang ternyata jauh lebih menarik di matanya.

Tentu saja Ten tidak memberikannya, karena biskuit ini tidak cocok untuk dimakan bayi karena teksturnya yang keras dan mustahil bisa dikonsumsi oleh bayi. Namun Hendery tetaplah seorang bayi yang selalu ingin tau hal baruadi sekeras apapun dirinya melarang bayi itu tidak akan pernah mengerti.

"Hendery, Papa bilang ya, ini itu gak bisa di makan, ini keras jadi gak boleh." Lelaki manis itu kembali melarang putranya untuk tidak mengambil biskuit miliknya, namun seperti yang dikatakan diawal, bayi itu tidak akan mengerti.

"Heuungg.. mmam mmam.." kembali bayi itu terus menarik-narik tangan Ten yang masih membawa sebuah biskuit itu untuk diambilnya. Sepertinya bayi itu sangat penasaran dengan rasa biskuitnya, sampai-sampai biskuit yang sebelumnya Ten berikan sudah dirinya tinggalkan begitu saja di atas karpet kamar.

Karena sudah lelah menghadapi segala tingkah laku Hendery yang terus ingin merebut biskuit miliknya, akhirnya Ten memutuskan untuk memakan biskuit itu lebih cepat. Mungkin dengan begitu Hendery bisa berhenti untuk merebut biskuitnya.

Setelah memasukkan biskuit ke dalam mulutnya, Ten segera menunjukkan tangan kosongnya pada Hendery. "Biskuitnya udah habis tuh, gak ada lagi." Ujarnya dengan mulut penuh oleh biskuit.

"Huh.?" Hendery yang menyadari sesuatu dengan perlahan mulai meraba telapak tangan Ten yang sebelumnya terdapat sebuah biskuit di dalamnya kini telah kosong dengan telapak tangan mungilnya, dan benar saja, biskuitnya hilang. Kemana? 

"Tuh, udah gak ada lagi kan?" Ujar Ten sembari menatap wajah bayi kecil itu gemas, menyenangkan sekali menggoda bayi kecil seperti Hendery.

Hendery pun akhirnya mendongakkan kepalanya ke arah Ten, bayi itu sadar jika biskuit yang dirinya cari telah habis dimakan oleh ibunya sendiri. Dalam sekejap kedua bola mata bulat itu mulai berkaca-kaca dan merah, hingga pada akhirnya bayi laki-laki itu menangis kencang karena sudah ditipu oleh ibunya sendiri.

Di hadapannya Ten tertawa kecil melihat reaksi lucu Hendery saat biskuit yang dia inginkan itu menghilang karena dimakan olehnya, bayi kecil itu dengan mudah ia buat menangis sesenggukan karena sebuah biskuit. Setelah itu Ten mulai mengangkat tubuh mungil itu ke dalam gendongannya bersama suara tangis yang masih terdengar di sana.

Wajah Hendery seketika berubah merah hanya dalam hitungan detik, bahkan kedua pipinya yang tembam semakin dibuat merah karena tangisannya. Sebenarnya ini bukan kali pertama Hendery menangis karena ulah usil dari kedua orang tuanya, sebelumnya ia juga pernah dijahili oleh Kun yang sengaja membawa mainan kesukaannya di saat dirinya sedang asik bermain hingga akhirnya bayi kecil itu menangis untuk yang kesekian kalinya.

Naas sekali lahir di kedua orang tua yang sama-sama jahil dan menyebalkan, mungkin jika sudah besar nanti Hendery akan mewarisi sifat mereka yang sangat usil kepadanya.

"Udah sayang, cup cup. Papa minta maaf ya, kasian, mau makan biskuitnya Papa yang tadi, hem?." Ten berujar sembari mengusap punggung kecil Hendery yang saat itu masih berada dalam pelukannya, namun bayi itu terus saja menangis sesenggukan sambil memeluk lehernya dengan cukup erat karena marah.

When You Beside Me || Kunten WayV ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang