05.

361 42 8
                                    

NB: tulisan yang di italic itu dalam bahasa France ya. Happy reading.

***

"Kamu mau beli sesuatu, sayang?"

Kun bertanya kepada Ten yang saat itu sedang berdiri di depan lemari pendingin sambil menatap seluruh isi minuman yang ada di dalamnya, sedangkan Kun yang bertugas untuk membawa troli belanjaan mereka selama di dalam supermarket.

Ini adalah hari ke empat mereka berdua berlibur di kota Paris, dan juga merupakan hari terakhir mereka berdua di sini. Semalam setelah mereka berdua kembali dari Museum Louvre, Kun mendapat telepon melalui ponsel Ten yang mengatakan jika perusahaan miliknya di Korea sedang mendapat masalah dan mengharuskan Kun untuk turun tangan sendiri. Jadi mau tidak mau mereka berdua harus kembali secepatnya ke Seoul dan meninggalkan kota Paris meskipun ini belum waktunya mereka untuk kembali.

Ten menolehkan kepalanya sebentar ke arah Kun lalu kembali menatap deretan minuman dingin di hadapannya dengan bingung, haruskah dirinya meminum minuman dingin di saat seperti ini?

Dengan helaan napas panjang, lelaki manis itu kemudian menutup kembali pintu lemari pendingin tanpa mengambil apapun. Jadi selama itu dirinya hanya menatap deretan minuman dingin tanpa berniat untuk membelinya, aneh bukan?

Ia kemudian menggelengkan kepalanya pelan. "Kayanya gak deh." Katanya dengan lesu.

Kun hanya menanggapinya dengan anggukan kecil, kemudian kepalanya menunduk untuk menatap barang belanjaan mereka di dalam troli. "Kalo gitu ini belanjaannya udah selesai?"

Dengan wajah yang sedikit lesu, lelaki manis itu menganggukkan kepalanya kemudian berjalan mengikuti Kun yang mulai mendorong trolinya menuju meja kasir.

Untungnya mereka berdua datang ke supermarket cukup malam, jadinya antrean di meja pembayaran tidak terlalu ramai. Begitu sampai di meja kasir, Kun segera mengeluarkan satu persatu barang belanjaannya dari dalam troli. Hingga ia mulai menemukan keanehan di barang terakhir, ada satu kotak strawberry di dalam sana.

Seketika pandangannya beralih pada Ten yang masih berdiri di sampingnya sambil terus memainkan jemarinya ragu. Kun ingat dengan jelas bahwa dirinya tidak memasukkan buat strawberry ke dalam troli, dirinya juga ingat jelas jika mereka tidak melewati etalase bagian buah-buahan selama di dalam supermarket. Lalu bagaimana caranya benda itu berada di dalam trolinya?

"Kamu yang masukin ini?" Kun bertanya denagn raut wajah kebingungan di sana.

"Eum.." si lelaki manis menundukkan kepalanya dan mulai memainkan jemarinya tak karuan, wajahnya pun juga ikut berubah menjadi merah. "Itu... Kemarin aku liat stok buah strawberry di rumah udah mau habis, j-jadinya aku masukin strawberry ke troli waktu kamu lagi jawab telepon tadi." Bohong, tentu saja Ten bohong, karena tidak mungkin jika ia harus mengatakan hal sebenarnya kepada Kun. Itu akan sangat memalukan.

Kedua alisnya sedikit berkerut setelah mendengar penjelasan yang diberikan oleh Ten, matanya memicing menatap wajah kekasihnya itu dengan seksama. Meskipun tidak ada yang salah dari kata-kata Ten, namun hal aneh masih terus mengganjal di hatinya. Kun merasa jika ada hal yang aneh dari diri Ten, tetapi dirinya tidak tau hal apa itu.

Maka sambil meletakkan buah strawberry itu di atas meja kasir, Kun kembali menatap wajah manis kekasihnya itu dengan seksama. Tidak ada yang aneh dari lelaki manis itu, tetap manis, tapi mengapa Kun masih terus merasakan ada sesuatu yang aneh darinya.

"Kau gak apa-apa?" Pria tampan itu bertanya dengan wajah bingung, karena yang dirinya tau selama ini kekasihnya itu tidak pernah menyukai buah-buahan.

"Huh?!." Pertanyaan Kun benar-benar membuat Ten seketika mendongakkan kepalanya dan menatap wajah curiga Kun. Jujur saja, saat ini Ten bingung harus mengatakan apa untuk menjawab pertanyaan dari kekasih tampannya itu, namun Ten juga masih tau tempat dan waktu jadi tidak mungkin ia mengatakannya kepada Kun sekarang.

When You Beside Me || Kunten WayV ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang