16.

299 31 4
                                    

"Kamu lagi dimana, aku cari di rumah gak ada?"

Suara Kun dari sambungan telepon mulai terdengar dari dalam ponsel milik Ten. Saat itu ia sedang berada di supermarket untuk berbelanja kebutuhan rumah, karena setelah dipikir-pikir berada di rumah selama berjam-jam tanpa melakukan apapun itu sangat membosankan, jadi ia memutuskan untuk berbelanja sedikit.

"Lagi di supermarket, belanja."

"Loh, katanya gak enak badan, kenapa sekarang di supermarket?" Kun bertanya lagi.

"Udah enakan, lagian bosen di rumah terus jadinya pergi belanja aja."

"Belanja di supermarket mana?"

"Yang kaya biasanya, kenapa?"

"Aku mau nyusul."

Kedua sudut bibir itu terangkat begitu mendengar ucapan dari Kun. "Baik banget mau disusulin.?"

"Gak tau perasaan aku gak enak aja dari tadi."

Ten mulai mengerutkan keningnya bingung. "Gak enak kenapa?"

"Aku juga gak tau sih, aku kepikiran kamu terus dari tadi."

"Aku gak apa-apa kok, lagian kan aku cuma belanja.."

Brruukk..

Disela-sela Ten yang sibuk berbelanja sambil berbicara dengan Kun lewat telepon, tiba-tiba ia merasakan ada seseorang yang menabrak tubuhnya dari belakang dengan cukup keras. Hingga tanpa sadar troli yang berada di hadapannya juga ikut terdorong dan menabrak rak lain di depannya, bagian perutnya juga ikut menabrak besi yang troli yang ia bawa.

"Ah?!.." lelaki manis itu terpaku saat ia mulai merasakan benturan keras di perutnya yang kemudian di susul dengan rasa sakit yang kini mulai menyerang perutnya.

"Sorry gak sengaja." Tanpa ada rasa bersalah sedikitpun pria yang baru saja menabrak tubuhnya hingga menabrak troli itu hanya mengucapkan kata maaf dan melenggang pergi begitu saja, tanpa peduli dengan Ten yang sudah kesakitan di depan trolinya.

Kun yang tanpa sengaja mendengar kejadian itu dari balik telepon ikut merasa panik saat mendengar suara kesakitan Ten. "Ten? Sayang kamu kenapa, sayang?"

"Eunngghh..." Sambil menahan rasa sakitnya Ten mulai meraih ponsel miliknya yang sebelumnya juga ikut terjatuh ke dalam troli, dirinya membutuhkan bantuan Kun sekarang.

"Sayang kamu gak apa-apa, kan? Ten?!" Kun terus berteriak memanggil nama kekasihnya di dalam telepon.

"Kun.."

"Sayang, kamu kenapa? Kamu gak kenapa-kenapa kan, Ten?" Kun bertanya dengan panik, pasalnya saat ini dirinya tidak tau apa yang sedang terjadi pada kekasihnya saat ini.

"Kun, kamu bisa ke sini sekarang? Perut aku sakit.." ujarnya sambil terus menahan sakit perutnya yang tak kunjung mereda.

"Kok bisa, sayang. Ya udah kamu tunggu di situ, aku udah di jalan bentar lagi aku sampe. Pokoknya kamu di situ aja, tungguin aku. Oke?!"

Lelaki manis yang mendengarkan semua ucapan Kun pun menganggukkan kepalanya singkat, saat ini ia sudah tidak bisa menggambarkan bagaimana kondisinya saat ini. "Cepetan ya.." baru setelah itu ia mulai memutus panggilan teleponnya dengan Kun dan kembali berfokus pada nyeri perutnya yang bukannya berkurang malah semakin terasa sakit.

***

"Winwin!"

Langkah kaki itu seketika berhenti ketika sebuah suara seorang terdengar di telinganya. Dengan gerakan lambat namun bersamaan Winwin menolehkan kepalanya ke belakang, lebih tepatnya ke arah seseorang yang baru saja memanggil namanya tadi.

When You Beside Me || Kunten WayV ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang