14.

320 32 2
                                    

Pintu utama rumah terbuka secara perlahan oleh seseorang yang sudah sejak semalam belum menginjakkan kakinya di dalam rumahnya sendiri karena pekerjaan kantor yang terlalu menumpuk dan memaksanya untuk tetap tinggal di dalam kantor. Memang selama beberapa hari ini kantor sedang mendapat sedikit masalah yang memaksakan Kun untuk ikut andil dalam meluruskan permasalahan yang terjadi, jadi mau tidak mau dirinya harus ikut lembur meski sesungguhnya dirinya sangat ingin berada di rumah.

Dengan langkah malas Kun berjalan menaiki tangga menuju kamarnya bersama Ten yang saat itu entah berada di mana, mungkin saja lelaki manis itu pergi menghabiskan waktu bersama Doyoung mengingat ini adalah weekend, waktu yang dinantikan setiap orang. Jadi setelah berhasil menyelesaikan anak tangga terakhir Kun segera berjalan menuju kamarnya dan membuka pintul kamar dengan malas.

Hingga pada saat ia membuka pintu, Kun langsung dikejutkan dengan kemunculan sesosok Ten yang entah bagaimana bisa muncul tepat di depan matanya sendiri. Pria tampan itu segera menutup seluruh wajahnya dengan kedua telapak tangan begitu melihat bagaimana cara lelaki manis itu menyambutnya, bahkan tanpa sadar dirinya sudah melupakan tas kantor yang sudah tergeletak di bawah kakinya.

Pria tampan itu berdecak kesal, lalu dengan raut wajah yang kesal ia mulai memprotes. "Kalo sambut suami pulang itu yang baik bisa gak sih, Ten Lee?!"

"Emang kenapa? Itu salah satu cara aku sambut kamu di rumah." Jawab lelaki manis itu santai.

Kun hanya menghela napasnya panjang, untuk urusan berdebat lelaki manis itu selalu menang, Kun mengakui hal itu. Tak setelah itu matanya memicing menatap pakaian yang Ten gunakan pagi ini, sederhana namun terlihat terlalu terbuka. Hanya kaos panjang oversize yang ukurannya cukup untuk menutupi paha atas Ten, dan, tunggu, apa lelaki manis itu tidak menggunakan celana?

"Oh ya, aku baru inget!" Ujar lelaki manis itu segera mengalihkan perhatian Kun dari pakaiannya. "Aku mau pergi beli sesuatu di supermarket, kamu temenin aku, ya?" Ten tersenyum manis ke arah Kun. Dengan iming-iming menemani, lelaki manis itu lebih berniat untuk melakukan kegiatan akhir pekannya bersama Kun.

Kun mengerutkan keningnya mendengar ucapan Ten. Kedua matanya tak lepas dari ujung kaos panjang Ten, lalu dengan sedikit menunjuk ke arah 'milik Ten pria tampan itu berkata. "Pake ini? Kamu yakin mau keluar pake baju kaya gini, terus celana kamu.."

Lelaki manis itu menundukkan kepalanya guna melihat bagaimana kondisi pakaiannya saat ini. Bagus, tidak ada yang aneh, tapi mengapa Kun menatapnya seolah ada sesuatu di sana? "Iya, emang kenapa?"

Astaga, Ten itu polos atau memang tidak tau? Padahal sudah jelas pakaiannya ini terlalu terbuka, apalagi dibagian tubuh bawahnya itu.. astaga.

"Tapi itu kan.." Kun ingin sekali mengatakan jika pakaian ini tidak pantas digunakan ke supermarket, apalagi supermarket itu tempat umum bagaimana bisa Ten menggunakan pakaian itu di depan banyak orang. Akhirnya setelah menghela napasnya beberapa kali, pria tampan itu mengusap wajahnya dan mulai berbicara. ".. kamu gak pake celana?"

"Aku selalu pake celana, emang kamu pikir aku apaan gak pake celana!?" Lelaki manis itu sedikit kesal.

"Enggak, bukan, cuma.. baju kamu itu terlalu terbuka. Emang kamu gak punya celana lain selain ini, yang bisa nutupin kaki kamu?"

"Udah gak muat."

"Hah?"

"Akhir-akhir ini berat badan aku sering naik, jadi celana yang biasa aku pake udah pada gak muat lagi di aku." Jelas Ten sembari meraih tas kantor Kun yang sebelumnya berada di atas lantai kemudian menyimpannya di atas meja. "Anak kamu bener-bener habisin celana aku belakangan ini."

"Tapi gimana.."

"Udahlah Kun, jangan buang-buang waktu. Aku gak mau kehabisan troli gara-gara kamu lelet."

When You Beside Me || Kunten WayV ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang