48 - Bidadarinya Hasby

4.9K 277 22
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

بسم الله الرحمن الرحيم

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

💜

Terhitung sudah seminggu lebih Ara menjalani terapi pemulihan, baik fisik maupun psikisnya. Hari ini, ia bersama Hasby baru keluar dari ruangan dokter kandungan yang menjadi tempatnya berkonsultasi bahkan sejak kehamilan pertama.

"Tetap semangat ya, Bunda Ara. Setiap dari kita pasti mempunyai kesempatan yang sama untuk memainkan peran menjadi seorang ibu. Namun, kesempatan itu kadang datang pada waktu yang tidak sama. Tapi percayalah, jika waktunya tiba, apa yang terlihat mustahil akan Allah mungkinkan. Intinya, jangan pernah berhenti berdoa dan berusaha, ya." Dokter cantik nan solehah di depannya itu berhasil membuat semangat Ara yang semula menciut kini tumbuh kembali.

Bahkan bukan hanya hari ini, tapi dari sejak hari kehilangan, ia sudah mendapat banyak sekali nasehat-nasehat serta kata-kata penyemangat dari keluarganya. Tidak terkecuali dari laki-laki yang sekarang duduk di sampingnya. Laki-laki yang tidak pernah membiarkan dirinya melewatkan waktu sedetik pun tanpa menemani dirinya.

"Terima kasih atas nasehatnya, Dok. Insyaallah, saya akan berusaha lebih ikhlas dan kembali bersemangat lagi. Saya juga tahu kalau di dunia ini tidak ada yang abadi. Pasti ada yang datang dan juga pergi," ujar Ara membuat Hasby menoleh cepat.

Kamu memang perempuan hebat, Ra. Aku nggak salah pilih kamu menjadi teman hidup aku. Batin Hasby tersenyum.

Setelah dirasa cukup lama berbincang dengan dokter tersebut, Hasby langsung meraih tangan istrinya dan berdiri, hendak pamit. "Terima kasih atas bantuannya, Dokter Najwa. Kami izin pamit pulang dulu," ujar laki-laki itu tersenyum hangat.

"Sama-sama, Pak Hasby. Kalau ada apa-apa, kabari saya saja, ya. Insyaallah, saya siap membantu kapan pun itu," ungkap sang dokter begitu tulus.

Selain sudah kenal lama dengan keluarga Abiyyu, kisah pasangan itu berhasil membuat dokter Najwa semakin menyayangi keduanya. Terutama Ara. Karena kisahnya waktu muda dulu hampir sama dengan dirinya.

"Sekali lagi, terima kasih, Dok." Kini giliran Ara yang bicara. Ia benar-benar merasa bersyukur karena dikelilingi oleh orang-orang baik yang selalu memberikan dukungan pada dirinya.

Acara pamitan tersebut selesai tidak lama setelah dokter Najwa memberikan beberapa resep vitamin yang harus ia konsumsi setiap harinya. Kini, dua manusia yang terlihat sangat serasi itu tengah berjalan bergandengan melewati beberapa penghuni rumah sakit yang hampir memenuhi koridor.

Ketika langkah mereka hampir mencapai parkiran, suara panggilan dari arah lain membuat langkah mereka terhenti bersamaan.

"Kakak!" panggil seorang anak perempuan yang berlari ke arah mereka.

Baik Hasby maupun Ara memasang wajah bingung. Pasalnya, mereka tidak pernah melihat bahkan mengenali anak perempuan itu sebelumnya. Namun, setelah beberapa menit berlalu, barulah ingatan Ara tentang anak tersebut kembali. Kini, ia tahu dimana ia pernah melihat anak perempuan itu.

Semesta Araby [SELESAI] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang