16 - Ceritanya Ara

7.6K 436 0
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

بسم الله الرحمن الرحيم

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

💜

"Assalamu'alaikum," ucap Hasby di bibir pintu.

"Wa'alaikumussalam, By. Baru pulang?" sahut ummah Maryam yang baru keluar kamar.

"Nggeh, Mah. Abah belum pulang?" tanya Hasby langsung mencium punggung tangan ibunya.

Ummah Maryam menggeleng pelan. "Mungkin sore nanti pulangnya. Tadi ustaz Salman telpon, katanya mau silaturrahmi ke pesantren At-Tauhid."

Hasby mengangguk paham. "Aisyahra ada di kamarnya, kan, Mah?"

"Istrimu belum pulang, Nak. Tadi, Ummah minta tolong Oliv buat nemenin dia jalan-jalan ke sekitar pesantren. Mungkin sekarang masih di asrama," beritahu wanita itu.

Baru akan menanyakan sesuatu lagi, ucapan salam yang terdengar dari depan membuat keduanya langsung beranjak.

"Wa'alaikumussalam. Lho, kok sendirian Liv? Ningmu mana?" tanya ummah Maryam ketika mendapati santriwatinya itu hanya datang seorang diri.

Mendengar pertanyaan itu, Oliv langsung memainkan jemarinya. Raut wajahnya menyiratkan sebuah ketakutan dan kekhawatiran.

"Duduk dulu, Nduk," titah ummah Maryam. Ia dan Hasby langsung duduk di teras rumah. Oliv juga melakukan hal yang sama, tapi ia memilih duduk di bangku yang jaraknya cukup jauh dari Hasby.

"Pangapunten, Ummah. Tadi saya memang sama Ning Ara, tapi saya tinggal ke kamar mandi sebentar. Pas saya balik lagi, Ning Ara sudah tidak ada di sana. Saya sudah mencari ke sekitar asrama putri, gedung Aliyah dan kelas tahfiz, tapi Ning Ara tidak ketemu," cerita Oliv dengan kepala tertunduk.

"Terakhir kamu lihat dia di mana?" tanya Hasby dengan wajah yang mulai cemas.

"Di depan apotek pesantren, Gus."

"Ara kemana, ya?" Ummah Maryam ikut bingung.

Melihat hal itu, Hasby langsung bangun dan hendak melakukan sesuatu. "Biar Hasby yang cari Aisyahra, Mah. Pasti dia masih di sekitar sini."

Ummah Maryam mengangguk. "Ya sudah, cepat cari istrimu, By. Ummah takut dia nggak tau jalan dan kesasar. Apalagi ini sudah mau Zuhur."

Hasby mengangguk. Baru akan berpamitan pergi, kedatangan seseorang membuat pergerakannya terhenti.

"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh. Bu Nyai, Gus Hasby," ucap pemuda seusia Hasby.

"Wa'alaikumussalam warahmatullah wabarakaatuh. Pripun Ustaz Zahid, tumben jam segini bertamu ke ndalem? Mau ketemu Abah?" tanya ummah Maryam.

Sosok yang dipanggil Zahid itu menggeleng. "Mboten, Bu Nyai. Saya ke sini mau anterin Ning Aisyah."

Ummah Maryam, Hasby dan Oliv yang mendengar itu langsung melongoskan kepala ke samping Zahid. Seketika, kedua alis tebal Hasby terangkat melihat sosok yang sudah berdiri di sana.

Semesta Araby [SELESAI] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang