بسم الله الرحمن الرحيم
💜
Detik demi detik kian berlalu. Tanpa terasa, hari yang sudah ditunggu oleh dirinya kini sudah berada di depan mata. Hari dimana, tanggung jawab papanya akan berpindah pada seorang laki-laki asing yang ia temui hanya beberapa kali, tapi berhasil membuat hatinya bergemuruh setiap kali bersamanya.
Ia memandangi pantulan dirinya di depan cermin. Memegangi dada demi menghilangkan degupan di sana. Kelopak matanya mengerjap berulang kali, seperti tengah meyakinkan diri bahwa inilah jalan takdir seorang Aisyahra Khadija. Menikah di usia yang terbilang masih sangat muda, dengan seseorang yang tidak pernah ia duga sebelumnya.
"ARA!"
Suara itu sukses melipatgandakan denyutan jantungnya. Kebiasaan seorang Salsabila jika mendatangi kamarnya. Ralat. Kebiasaan Salsa setiap kali bertemu dengan Ara, dimana pun dan kapan pun.
Ia yang tengah sendiri di kamarnya langsung menoleh ketika pemilik suara bak toa masjid itu sudah tersenyum-senyum di bibir pintu.
"Masya Allah ...," ujarnya seperti biasa. Tanpa aba-aba dan memberi instruksi, Salsa langsung memeluk erat tubuh Ara sampai gadis itu hampir saja kesusahan bernapas.
"Akhirnya sahabat gue yang jomlo bahagia ini nikah jugaaa!"
Salsa melerai pelukannya. Ditatapnya wajah Ara dari ujung jilbab sampai ujung gaun dengan tatapan penuh takjub. Sedangkan sosok yang ditatap merasa sedikit risih mendapat perlakuan seperti itu.
"Ngeliatnya biasa aja kali, Sal. Gue, kan, jadi overthinking," kata Ara.
"Overthinking kenapa?"
"Gue takut kalau penampilan gue hari ini bikin orang merasa nggak nyaman. Secara, ini kan pertama kali gue make-up-an kayak gini. Pakai baju kayak ginian," cicit Ara kembali melihat penampilannya di cermin.
"Ya Allah, Ra. Lo yang udah secantik bidadari surga ini masa overthinking, sih? Kagak usah. Nih, gue kasih tau, ya. Penampilan lo hari ini benar-benar luar biasa, Ra. Gue jamin, Kak Hasby bakal jatuh cinta banget sama lo."
Baru akan menanggapi ucapan sahabatnya, suara Ara yang hendak keluar terpaksa tertahan ketika melihat sosok papanya yang sudah berdiri di pintu. Menyusul omanya di belakang.
Kedua orang itu langsung berjalan ke tempat Ara dengan wajah bahagia. Entah kenapa, ada sesuatu yang menghangat di hati Ara melihat wajah papanya sebahagia itu.
"Assalamu'alaikum, Om David," sapa Salsa langsung mencium punggung tangan David dan Zahra bergantian karena tadi ketika sampai, ia langsung melongos masuk ke kamar sahabatnya.
"Wa'alaikumussalam. Terima kasih, ya, Nak Salsa, udah mau datang dan temenin Ara di sini," ujar David.
"Sama-sama, Om. Saya sangat senang bisa menemani sahabat saya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Semesta Araby [SELESAI] ✔️
Espiritual"Ara, tuh, cewek yang nakalnya pake banget. Gue yakin, lo nggak bakalan temuin satu sifat pun cewe idaman lo di sana." -Aisyahra Khadija "Untuk membuktikan ucapan kamu tadi, saya harus melihat dan menilainya sendiri. Dan salah satu caranya adalah de...