14-Fakta

621 69 9
                                    

"Ck bagaimana bisa kau betah tinggal di tempat kumuh seperti ini." Decak Jenny dengan jijik melihat rumah Vin.

"Hahh... Ini lebih baik dari tempat tinggal ku dulu." Dengus Alpha malas.

"Kenapa kau kemari?" Tanya Alpha.

"Cih bukan kah sudah ku bilang aku merindukanmu~" Ujar Jenny dengan nada menggoda.

"Do you wanna die?" Sahut Alpha menatap Jenny tajam.
("Apa kau mau mati?")

"Cih dasar tidak bisa diajak bercanda. Aku berniat memanggil mu ke bar ku tadi, tapi aku melihat beberapa anggota geng Ares di bar ku, bisa bahaya jika ada yang mengenalmu. Kau tau mereka kan?" Ujar Jenny pada Alpha.

"Iya aku tau." Balas Alpha.

"Kau benar. Kau tau, ketua geng Ares adalah anak haram Adam." Balas Jenny sedikit berbisik.

"Apa?!" Sontak Alpha kaget.

"Bukankah dia sangat menjaga image nya di depan publik?" Sambung Alpha.

"Dia membuat kesepakatan dengan Ares. Dia akan memberikan dukungan penuh pada Ares asalkan putranya tidak membocorkan hal tersebut. Setelah kesepakatan itu, kudengar Ares menjalin hubungan bisnis dengan Adam. Ares sudah seperti bayangan Adam. Apapun masalah Adam, Ares lah yang akan menanganinya dibalik layar." Jawab Jenny menjelaskan.

"Heh dia sama saja, bahkan menjadikan anaknya sendiri sebagai alat, heh?" Kekeh Alpha.

"Ku dengar tahun ini dia mencalonkan diri sebagai presiden?" Tanya Alpha.

"Kau benar haha. Publik benar-benar percaya pada tampangnya di depan layar, padahal bajingan itu aslinya lebih buruk daripada sampah cih." Kekeh Jenny sambil berdecih.

"Ah aku sampai lupa menyampaikan maksud ku kemari. Ada beberapa misi untuk diselesaikan, kau mau ambil?" Tawar Jenny pada Alpha.

"Tentu saja. Aku punya waktu kosong selama 2 minggu, aku akan mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya." Sahut Alpha.

"Oh iya aku lupa, 2 minggu lagi kau harus masuk sekolah, haruskah ku panggil kau Vin mulai sekarang? Hahaha." Ujar Jenny sambil tertawa.

"You should." Sahut Alpha sambil tersenyum miring.
("Harus.")

"Ini ambil lah." Ucap Jenny sambil memberikan sebuah buku tabungan beserta kartu debit pada Alpha.

"Apa ini?" Tanya Alpha bingung maksud Jenny.

"Hahh aku tidak bisa terus-terusan memberikan uang hasil kerjamu secara cash. Kau tau betapa sulitnya mendapatkan uang cash sebanyak itu?! Aku hampir dicurigai tau!" Dengus Jenny kesal sambil menyilangkan kedua tangannya.

"Oiya mulai sekarang kau cari kerja lain gih." Titah Jenny.

"Maksudmu part time?" Tanya Alpha sambil menaikkan satu alisnya.

"Tentu saja! Kau tidak lupa kan kalau Vin itu hanya pengangguran. Kalau kau memakai identitasnya kau harus menghindari kecurigaan orang-orang regulator keuangan. Investigator pajak pasti akan mencurigai mu yang merupakan seorang pengangguran tapi terus mendapat banyak uang masuk dari rekening tidak dikenal." Jawab Jenny.

Mendengar itu Alpha menganggukkan kepalanya paham.

"Bekerjasama lah dengan ku." Sambung Jenny tiba-tiba.

Mendengar tawaran Jenny, Alpha mengernyitkan dahi nya.

"Aku akan membantumu dalam misi balas dendam mu itu. Tidak ada ruginya kan kau bekerjasama dengan ku, kalau kau mau, upahnya akan dibagi 80:20, aku akan mengambil bagian yang 20. Bagaimana?" Tawar Jenny pada Alpha.

I'm the VILLAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang