Terdengar suara hujan yang berjatuhan secara teratur dengan mengeluarkan suara khas nya. Langit nampak terlihat gelap melalui jendela sebuah ruang tamu dengan interior yang cukup mewah. Sepasang mata menatap lekat manik mata seorang gadis cantik yang kini duduk di hadapannya.
"Akan ku dengarkan dulu penawaran mu sebelum memutuskan." Ujar Alpha pada seorang gadis pemilik nama Eva itu.
"Baiklah. Seperti yang kubilang, kau hanya perlu menghabisi kakak ku, Kevin." Jawab Eva.
"Itu mudah, kau ingin aku membunuhnya kapan?" Ujar Alpha santai sambil menyantap kudapan di hadapannya.
"Aku tidak ingin dia mati dengan mudah. Aku ingin membuat dia melihat hidup nya hancur didepan matanya sebelum dia meninggalkan dunia ini." Ucap Eva.
"Jadi?" Tanya Alpha bingung.
"Aku ingin kau menjadi bodyguard ku selama 3 bulan, dan selama 3 bulan itu aku juga ingin kau menghancurkan semua yang dia miliki. Pertemanan, percintaan, bisnis, apapun itu. Menjadi pengawal pribadiku hanyalah alibi untuk mengelabuhi Kevin, kau bisa diam-diam mendekati nya, kau paham?" Ujar Eva.
"Aku akan memberimu 80 juta jika pekerjaan mu selesai dengan baik." Sambung Eva sambil tersenyum tipis.
"2 juta perhari." Ucap Alpha sambil menyandarkan punggungnya nya pada sofa.
Eva mengernyitkan dahinya kesal sekaligus kebingungan.
"Bayaran untuk jadi bodyguard itu 2 juta per hari. Yah sebagai diskon nya, untuk bayaran membunuh Kevin, kau cukup membayar ku 50 juta." Ujar Alpha menaik turunkan alisnya memberi penawaran.
"Seperti nya aku terlalu baik padamu sampai kau lupa diri." Balas Eva dengan nada kesal.
"Asal kau tau saja, aku tidak pernah gagal dalam melaksanakan misi, banyak juga client ku yang sangat puas dengan hasil kinerja ku. Lagipula menjagamu selama 3 bulan membutuhkan waktu dan tenaga, kau pikir aku tidak ada kerjaan sampai rela memberikan waktuku padamu, Nona? Kalau kau tidak mau ya sudah, lagipula aku bisa mengumpulkan uang lebih banyak daripada itu dengan melakukan berbagai misi diluar sana." Jelas Alpha panjang lebar.
Eva terdiam menatap Alpha tajam setelah mendengar pernyataan itu. Sejujurnya apa yang dikatakan Alpha tidak lah salah. Dari berbagai sumber yang ia dapat, bayaran yang diterima Alpha pada setiap misinya bernilai puluhan bahkan ratusan juta rupiah, dan tidak jarang juga jumlah itu dalam nominal dollar, jadi semua ucapan Alpha itu tidak lah tanpa dasar. Ia menghela nafas dalam-dalam sebelum akhirnya kembali membuka suara.
"Baiklah aku setuju. Akan ku bayar 50 juta di awal, sisanya akan ku bayar lunas setelah melihat kinerja mu." Ujar Eva.
Eva meraih ponselnya dan nampak tengah menghubungi seseorang.
"Matthew kemarilah, dan bawakan uang yang ada di atas meja diruang kerja ku." Ucap Eva.
"Baik, Nona." Ujar seorang pria melalui telepon itu.
Nampak seorang pria berusia pertengahan 20 an dengan setelan kemeja biru dan celana hitam rapi tengah berjalan ke arah Eva dengan sebuah kantong coklat di tangannya.
Pria itu lantas memberikan kantong coklat itu pada Eva dengan sedikit membungkuk. Eva meraih kantong coklat itu lalu meletakkan nya tepat dihadapan Alpha.
"Sejujurnya aku tidak tau kenapa kau begitu percaya diri bahwa nilai dari tubuhmu itu semahal itu. Heh." Kekeh Eva sambil meneguk secangkir kopinya.
"Lagipula kau tidak akan tau sebelum merasakan nya kan?" Ujar Alpha sembari bangkit dari duduknya dan mengambil kantong coklat berisi uang itu.
"Aku pergi dulu." Ujar Alpha pada Eva.
"Yaya.. Jangan lupa besok kau sudah harus melaksanakan tugasmu dengan baik melayani ku mengerti?!" Ujar Eva memperingatkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm the VILLAIN
Fiksi Remaja[SEDANG DALAM PERBAIKAN] Setelah semua yang ia korbankan, bahkan termasuk seluruh hidupnya, tapi kenapa justru kematian adalah balasannya? Apakah kehidupan itu benar-benar adil? Tidak, apa bahkan ia bisa dikatakan, 'Hidup'? Code name ALPHA. Seorang...