"Kau sudah siap?" Tanya Victor melalui earpiece yang terpasang di telinga Alpha.
"Ya." Balas Alpha singkat.
"Dia datang." Ujar Alpha begitu melihat sebuah mobil hitam melaju ke arahnya.
"Alpha dengarkan aku. Kau tidak perlu menjawab ku, cukup dengarkan saja. Begitu kau masuk ke dalam kasino itu nyalakan device yang tadi aku berikan padamu, sehingga aku bisa melacak mu. Setelah itu aku butuh beberapa menit untuk bisa masuk kedalam keamanan mereka." Ujar Victor.
"Halo. Anda Ghost kan?" Ujar seseorang pria dengan topeng kelinci yang baru saja keluar dari mobil tersebut.
"Ngomong-ngomong topeng anda sangat bagus." Sambung pria itu.
"Haha terimakasih, topeng mu juga terlihat sedikit lucu (?)" Balas Alpha sedikit ragu pada akhir kalimatnya.
"Dan ya, kau benar aku adalah Ghost." Sambung Alpha.
"Mari saya antar." Sahut pria itu meminta Alpha untuk masuk ke dalam mobil.
Mendengar hal itu, lantas Alpha segera masuk kedalam mobil tersebut dan memposisikan dirinya dengan nyaman.
"Apa memakai topeng sangat diperlukan?" Tanya Alpha membuka percakapan.
"Tentu saja. Para tamu VIP kami kebanyakan berasal dari orang terpandang, mereka tidak mau identitas mereka diketahui oleh siapapun. Karena itulah bos kami membuat kebijakan seperti ini. Oh iya, ku dengar anda menghasilkan uang senilai 1 milyar pada situs judi online kami, apa... itu benar?" Tanya pria itu pada Alpha.
"Haha iya itu benar. Aku cukup mahir kan memainkan itu." Balas Alpha.
"Hahaha anda sangat hebat. Sampai sekarang tidak ada orang sehebat anda." Sahut pria itu.
Alpha hanya tertawa mendengar ucapan itu, entah kenapa setelah berbincang dengan pria itu seolah atmosfer disekitarnya berubah sedikit menegangkan. Selama perjalanan keadaan berubah menjadi sangat hening. Tak sepatah kata pun terucap dari mulut mereka berdua.
"Kita sudah sampai." Ujar pria itu menghentikan mobilnya.
"Disini? Tempat ini tidak terlihat seperti kasino dimata ku." Sahut Alpha.
Sejauh mata memandang, hanya tampak sebuah tempat seperti pasar tradisional yang entah sudah berapa lama ditutup. Sepanjang jalan hanya terdapat beberapa ruko yang sudah terlihat tak terawat karena lama di tinggalkan.
"Alpha. Kau dengar aku? Seperti nya ada yang tidak beres." Ujar Victor.
"Aku tau." Balas Alpha.
Sebuah tendangan tanpa aba-aba melintas tepat di depan wajah Alpha. Dengan sigap Alpha menghindar dari serangan tiba-tiba itu.
Melihat hal itu, sejenak Alpha teringat dengan kata-kata Devan.
"*Roundhouse kick? Bukankah Devan mengatakan kalau Andra mantan kickboxer? Hooo jadi dia orangnya?" Batin Alpha.
*Roundhouse kick atau tendangan memutar merupakan salah satu teknik tendangan dalam beladiri kickboxing.
"Seperti nya anda tidak hanya mahir berjudi." Ujar pria itu pada Alpha.
"Sebenarnya apa alasanmu menyerang ku secara tiba-tiba?" Tanya Alpha penasaran.
"Sejujurnya sangat tidak mungkin seseorang mendapatkan tiket VIP hanya karena memenangkan banyak uang di situs judi kami. Aku sangat mengenal pemilik kasino, meski banyak yang bilang bahwa mendapatkan tiket VIP cukup dengan memenangkan sejumlah nominal di situs judi kami, tapi sebenarnya yang menentukan hal itu hanyalah pemilik kasino. Aku tidak tau apa yang beliau lihat dari mu sehingga beliau memberikan tiket VIP itu padamu." Jawab pria itu pada Alpha.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm the VILLAIN
Teen Fiction[SEDANG DALAM PERBAIKAN] Setelah semua yang ia korbankan, bahkan termasuk seluruh hidupnya, tapi kenapa justru kematian adalah balasannya? Apakah kehidupan itu benar-benar adil? Tidak, apa bahkan ia bisa dikatakan, 'Hidup'? Code name ALPHA. Seorang...