"Sialan, gw terlambat!" Ujar Alpha yang baru saja terbangun dari tidurnya.
Tak sampai 30 menit, kini Alpha sudah bersiap dengan seragam sekolahnya.
"Kenapa lu ga bangunin gw?!" Tanya Alpha kesal begitu melihat Jenny.
"Tadi aku sudah membangun kan mu, tapi tetap saja tertidur, kau justru malah membentakku." Balas Jenny malas.
Sejujurnya Alpha sendiri tidak ingat apa yang ia lakukan.
Ia segera memacu motornya dengan kecepatan tinggi menuju ke sekolahnya. Banyak sekali hal yang mengganggu pikiran nya, namun diabaikan oleh Alpha.
"Hah.." Dengus Alpha.
Tak lama kemudian kini motornya sudah terparkir rapi di sekolahnya.
"Ah sialan gw ga bawa baju olahraga." Pekik Alpha sambil memukul ringan dahinya.
Alpha memicitkan matanya begitu melihat wajah yang tidak asing lagi baginya. Alpha beranjak dari posisinya dan menghampiri orang itu.
"Wah lu sudah sembuh? Ternyata lu cukup kuat untuk seorang anak SMA. Berarti gw bisa mukulin lu lagi dong?" Ujar Alpha dengan senyum mematikannya.
"N-Nggak kok, i-ini aja belum sembuh total hehe." Balasnya ketakutan melihat Alpha.
"Sialan sialan sialan.... Kenapa malah ketemu bajingan ini sihh, masih pagiii anjirrr.." Batin nya.
"Oiya siapa nama lu?.." Tanya Alpha sambil berpura-pura berpikir.
"Rendy." Jawabnya singkat.
"Oiya hahaha... Apa anggota 5R yang lain masih sakit? Gw ga liat mereka. Ah udah lupain, ada baju olahraga ga?" Tanya Alpha sambil merangkul pundak Rendy.
"Ngga ada. Soalnya hari ini saya gaada mapel olahraga." Ujar Rendy yang mendadak berbicara sangat sopan.
"Oh gitu. Yaudah cariin." Sahut Alpha.
"Apa? Kenapa?" Tanya Rendy kebingungan.
"Lu bilang gaada baju olahraga kan? Yaudah cariin buat gw. Gaada bukan berarti ga bisa nyari, kan?" Ujar Alpha sambil menatap tajam ke arah Rendy.
"Saya gatau kelas mana aja yang lagi mapel olahraga." Ujar Rendy.
"Ya itu urusanmu. Ntah gimana caranya nanti waktu jam istirahat seragamnya udah ada di gw." Balas Alpha.
"T-Tapi..." Ucap Rendy terpotong karena melihat Alpha menunjukkan kepalan tangannya.
"Siap bos akan saya carikan." Balas Rendy dengan tangan yang berpose hormat.
"Baiklah, makasih ya.. Good luck." Sahut Alpha sambil berjalan menuju kelasnya.
(Semoga beruntung.)"U-Ukuran apa bos?" Tanya Rendy sedikit berteriak.
"Seukuran badan gw." Balas Alpha sambil melambaikan tangan nya.
Jam berputar seperti semestinya. Mata pelajaran matematika yang bagi murid-murid lain terasa sangat lama, tapi sangat menyenangkan bagi Alpha. Bagaimana tidak? Setiap guru memberikan pertanyaan, hanya Alpha lah yang menjawab pertanyaan itu, bahkan ia juga sering bertanya, dan beberapa pertanyaan nya sekarang justru menjadi PR bagi murid-murid lain untuk diselesaikan.
Bel istirahat baru saja berbunyi. Seluruh murid berhamburan keluar kelas, tidak terkecuali Alpha dan Reno yang juga keluar menuju kantin sekolah.
"Lu mau makan apa?" Tanya Reno pada Alpha.
"Lu mau makan apa?" Tanya balik Alpha.
"Dih lu ditanyain malah nanya balik, gw mau bakso." Balas Reno.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm the VILLAIN
Teen Fiction[SEDANG DALAM PERBAIKAN] Setelah semua yang ia korbankan, bahkan termasuk seluruh hidupnya, tapi kenapa justru kematian adalah balasannya? Apakah kehidupan itu benar-benar adil? Tidak, apa bahkan ia bisa dikatakan, 'Hidup'? Code name ALPHA. Seorang...