39-[Ares] : Diamond (2)

87 13 5
                                    

"Bos!" Panggil Riko sambil berlari ke arah Alpha.

"Aku udah ngasih tau anak yang bos cari buat nunggu di gazebo belakang. Bos mau kesana sekarang kah?" Tanya Riko.

"Iya, gw kesana sekarang." Balas Alpha.

Alpha nampak beranjak dari posisinya diikuti oleh Riko dibelakangnya. Kaki mereka terhenti tepat di gazebo kayu yang terletak di bagian belakang sekolahnya. Tak jauh dari pandangannya terlihat seorang anak berpawakan tinggi kurus dengan sebuah kacamata yang menghiasi wajahnya tengah duduk menunggu Alpha.

"Lu pergi aja, ada hal yang mau gw omongin sm dia berdua." Ujar Alpha.

Mendengar ucapan Alpha, Riko hanya mengangguk lalu segera pergi meninggalkan Alpha.

"H-Halo?" Sapa siswa itu pada Alpha.

"Duduklah." Balas Alpha tanpa menghiraukan sapaan siswa itu.

"Kenapa kamu manggil aku kesini? Kamu kenal aku kah?" Tanya siswa itu pada Alpha.

Tanpa basa basi Alpha memberikan sebuah lembaran dokumen pada siswa itu.

"Kau yang membuat permintaan itu kan? Aku bekerja pada Jenny, lalu dia menyuruh ku untuk mengerjakan permintaan mu, karna kebetulan kita satu sekolah." Ujar Alpha.

Siswa itu terlihat menatap Alpha sedikit ragu.

"Kamu Vin kan? Yang dulu sering dibully Rey?" Balas siswa itu.

"Yah itu dulu. Ngomong-ngomong panggil aku Ghost aja kalau hanya berdua. Itu kode nama ku. Dan aku minta tolong jangan beri tau orang lain kalau aku bekerja sebagai tentara bayaran." Ujar Alpha dan dibalas anggukan oleh siswa itu.

"Di dokumen itu tertulis kalau kau minta untuk mengambil kembali uangmu yang hangus karena tertipu judi online ya?" Tanya Alpha.

"Benar. Orang tua ku pasti akan menghabisi ku kalau tau mengenai hal ini. Jadi sebelum mereka tau, aku minta tolong untuk mengambil kembali semua uangku disana, berapapun biayanya aku akan membayarnya setelah semua uangku kembali." Ujar siswa itu.

"Bar & Lounge Victoria, jam 8 malam. Aku akan menunggu mu disana. Datanglah tepat waktu kalau mau uangmu kembali." Ujar Alpha lalu beranjak meninggalkan siswa itu.

*****

"Heyy... Lupakan saja hubungan buruk kita ya? Lagipula saat itu aku masih labil. Kali ini aku berniat meminta maaf dengan benar. Aku hanya memberikan ini secara khusus untukmu. Cobalah, kau pasti menyukainya." Ujar Andra sambil merangkul pundak siswa di depannya itu.

"T-Tapi meskipun memberikan keuntungan, bukankah pada akhirnya aku bisa saja kalah? Bagaimana jika aku mengalami kerugian lebih besar daripada keuntungannya?" Sahut Devan sambil membenarkan kacamata nya canggung.

"Karena itulah. Aku bilang akan meminta maaf, kan? Aku akan memberikan mu 'bocoran', ini hanya ku berikan khusus padamu." Bisik Andra meyakinkan.

"T-Tapi bagaimana caranya?" Tanya Devan bingung.

"Ikuti saja kata-kataku. Begini saja, kau coba saja dulu, kalau kau kalah aku akan mengganti uang mu dua kali lipat. Bagaimana?" Ujar Andra sambil menaikkan alisnya menunggu respon dari Devan.

Sejenak nampak Devan tengah berpikir matang-matang. Memang pada dasarnya hubungan mereka tidak baik semenjak mereka duduk di bangku SMP, sehingga membuatnya sedikit tidak percaya pada Andra. Namun sepertinya mencoba sekali tidak ada salahnya, seperti itulah pikirnya.

I'm the VILLAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang