Berulang kali Alpha mengayunkan kepalan tangan nya dan menjatuhkan beberapa orang yang berusaha menghadang nya.
Eva hanya berdiam diri melihat sosok Alpha yang sangat berbeda dari biasanya. Ia merasa sedikit ketakutan melihat sosok Alpha itu, tapi ntah kenapa disisi lain ia merasa tenang dan aman.
"Alpha, hentikan!" Ujar Eva menghentikan Alpha.
"Biarkan aku pergi ke tempat ayahku!" Ucap Eva geram melihat para pengawal nya saling bertarung satu sama lain dan menjadi pusat perhatian banyak orang.
"Anda tidak bisa pergi ke tempat ayah anda, Nona. Tuan Adam baru memberi tahu saya bahwa beliau sedang tidak di tempat. Kalau anda berkenan, anda bisa ikut dengan saya saja." Ujar pak Bas yang tiba-tiba muncul dari balik punggung Eva.
Eva menghela nafas panjang sebelum akhirnya kembali membuka suara.
"Baiklah, aku ikut pak Bas aja." Balas Eva.
Eva beranjak dari tempatnya dan berjalan menghampiri pak Bas. Melihat Eva yang seperti akan pergi dari tempat itu, lantas Alpha bergegas menghampiri Eva dan berjalan dibelakang Eva.
"Kau tidak perlu ikut." Ujar Pak Bas menghentikan Alpha.
"Sudah tugas saya untuk melindungi Nona Eva, setidaknya saya harus selalu berada disamping Nona Eva." Balas Alpha dengan tatapan datar.
"Sudah cukup. Kau pergilah." Ujar Eva dingin pada Alpha.
"Tidak. Anda yang menugaskan saya untuk melindungi anda, jadi saya akan tetap disamping anda." Sahut Alpha.
"Baiklah, ku beri kau satu lagi kesempatan. Jika kali ini kau kembali berbuat ulah lagi, lebih baik kita hentikan saja kesepakatan kita." Balas Eva.
"Biarkan dia ikut." Ujar Eva sembari menatap pria paruh baya yang berdiri disampingnya.
"Tapi Nona-" Ucap Pak Bas yang terpotong oleh kalimat Eva.
"Kali ini aku tidak menerima bantahan apapun lagi." Balas Eva tegas.
Beberapa menit berlalu dan kini Eva sudah tiba di tempat kediaman pria paruh baya pemilik nama Baskara itu.
Eva nampak duduk di sofa dengan menyandarkan punggung nya dalam sebuah ruangan bernuansa putih biru yang elegan, meninggalkan Alpha berjaga didepan pintu ruangan itu. Meskipun ia duduk dengan tenang, namun pikirannya berkutat tidak karuan. Apakah yang ia lakukan sudah benar? Apakah mempekerjakan Alpha adalah pilihan yang tepat? Banyak sekali pertanyaan yang memenuhi pikirannya.
"Silahkan diminum, Nona. Saya sudah memberitahu tamu anda bahwa anda ada disini. Mungkin sebentar lagi beliau akan segera sampai." Ujar pak Bas pada Eva sambil menghidangkan segelas minuman dan kudapan pada Eva.
Jarum jam terus berputar sesuai ritmenya. Alpha menunggu di depan pintu dengan setia. Tak bergerak sedikitpun dari posisinya. Sejenak matanya teralihkan dengan sebuah mobil yang baru saja datang dan terparkir di halaman depan rumah itu.
Seorang pria nampak baru saja keluar dari mobil itu dan berjalan ke arah pintu masuk rumah itu.
"Bukankah pria itu adalah requester dari misi ku sebelumnya?" Batin Alpha.
(Orang yang memberikan misi pada Alpha di chapter 09)Nampak pria itu berjalan melalui Alpha yang terlihat seolah lupa dengan Alpha.
Alpha tidak menghiraukan hal itu, dan kembali fokus berjaga di depan pintu, sambil menunggu Eva keluar.
"Tunggu, kenapa suara Eva tidak terdengar? Beberapa waktu lalu suaranya masih terdengar, berarti ruangan nya juga tidak kedap suara, tapi kenapa suaranya tidak lagi terdengar?" Batin Alpha.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm the VILLAIN
Teen Fiction[SEDANG DALAM PERBAIKAN] Setelah semua yang ia korbankan, bahkan termasuk seluruh hidupnya, tapi kenapa justru kematian adalah balasannya? Apakah kehidupan itu benar-benar adil? Tidak, apa bahkan ia bisa dikatakan, 'Hidup'? Code name ALPHA. Seorang...