Alpha menatap lamat-lamat sosok Rey yang kini tengah berdiri di ambang pintu. Sebuah seringai tipis terlukis di wajahnya.
Sejenak ia mengalihkan pandangannya menatap ponselnya diatas meja. Terlihat beberapa pesan yang dikirim oleh Jenny. Alpha meraih hp nya dan membaca isi pesan itu.
[ Jenny : Aku benar-benar memohon padamu kendalikan amarahmu. Aku lelah jika nanti harus membereskan kekacauan mu.]
[ Jenny : Kalau sampai orang lain tau kau bukan Vin hanya gara-gara tindakan ekstrem mu itu, aku tidak akan segan-segan membunuhmu! ]
[ Jenny : Ingat baik-baik, sekarang kau adalah Vin, bukan seorang Alpha!]
"Ck." Decak Alpha kesal.
"Heh bangsat! Sini lu!" Teriak Rey memanggil Alpha.
"Gw?" Tanya Alpha sambil menunjuk dirinya sendiri.
"Vin vin, makin hari kok makin tolol aja." Ucap Riko salah satu teman Rey dan dibalas cekikikan oleh teman-temannya.
"Ya iya lah bangsat sini lu!" Sahut Rey.
Mendengar ucapan Rey lantas Alpha mendudukkan dirinya dan menyilangkan kedua tangannya.
"Lu aja yang kesini gw capek." Ujar Alpha menatap Rey.
Mendengar ucapan itu lantas seluruh murid tak terkecuali Reno menatap Alpha terkejut.
"Wah dia udah gila ya?"
"Itu beneran Vin?"
"Bentar lagi mampus tuh anak."
Suara bisikan para murid terdengar membicarakan sosok "Vin" yang menurut mereka sangat berbeda dengan sosok yang mereka kenal.
Mata Rey melotot menahan amarah dan menatap Alpha tajam seolah ia merasa dipermalukan olehnya. Ia segera menghampiri Alpha dan mencengkram erat kerah seragam Alpha.
Rey menatap lamat-lamat manik mata Alpha yang kini juga tengah menatapnya lekat.
Plakk..
Tanpa aba-aba Rey menampar pipi Alpha sekuat tenaga hingga membuat wajahnya terpaling ke sisi lain.
Sejenak Alpha terdiam memejamkan matanya dengan tangan yang sudah mengepal kuat.
"Sialan! Sampai sekarang nggak pernah ada seorangpun yang berani mukul gw. Berani sekali bajingan ini! Kalau bukan karena Jenny gw pasti udah membuatnya memohon akan hidupnya." Batin Alpha.
"Hah." Dengus Alpha kasar.
Alpha beranjak dari duduknya dan kembali menatap Rey dengan tajam.
Dhuaghh...
Sekali lagi tanpa alasan apapun Rey kembali memukul Alpha.
"Brengsek hanya karena sedikit berubah jangan berpikir kehidupan mu juga akan berubah bangsat!" Ujar Rey sambil kembali menghantamkan tinjunya pada Alpha.
Rey menghajar Alpha dengan brutal hingga tersungkur ke tanah. Berulang kali ia menghujamkan tinjunya pada Alpha dan membuatnya berdarah-darah.
"D-Dasar brengsek!" Pekik Rey sambil terus menghantamkan tinjunya.
"Hey Rey Rey udah, dia udah kapok." Ujar Rendy yang melihat temannya seperti kesetanan.
"Lepasin gw bangsat!" Sahut Rey memberontak.
"Cih kali ini lu beruntung bangsat!" Ujar Rey menatap Alpha lalu beranjak pergi.
"Hah... Masa bodoh dengan Jenny" ujar Alpha melihat punggung Rey sambil menyeringai.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm the VILLAIN
Teen Fiction[SEDANG DALAM PERBAIKAN] Setelah semua yang ia korbankan, bahkan termasuk seluruh hidupnya, tapi kenapa justru kematian adalah balasannya? Apakah kehidupan itu benar-benar adil? Tidak, apa bahkan ia bisa dikatakan, 'Hidup'? Code name ALPHA. Seorang...