42-[Ares] : Diamond (5)

59 14 6
                                    

"Hoo pantas saja aku tidak melihat apapun, ternyata kasino itu terletak dibawah tanah." Ujar Alpha.

Andra hanya tertunduk tanpa mengatakan apapun.

"Alpha kau dengar aku? Sekarang aku mencoba masuk kedalam sistem keamanan kasino itu. Aku akan memberitahu mu lagi jika aku sudah berhasil nanti." Ujar Victor melalui earpiece yang terpasang pada telinga Alpha.

Mata Alpha nampak terbuka dengan lebar menatap sekelilingnya begitu pintu lift terbuka. Tempat yang sebelumnya terlihat sepi itu ternyata menyimpan sebuah rahasia dibawahnya.

"Apa kau bisa menjamin aku bisa menemukan Dice di tempat yang kau beritahu?" Tanya Alpha.

"T-Tentu saja, tidak mungkin aku berbohong sedangkan nyawaku sendiri di ujung tanduk." Balas Andra.

Langkah kaki Andra terus berjalan melewati kerumunan orang yang tengah berjudi dan berpesta disana. Alpha mengikuti Andra sambil terus memindai sekelilingnya yang entah kenapa terasa janggal.

"Hei. Apa tempat ini tidak memiliki pintu keluar?" Tanya Alpha pada Andra.

"Lift tempat kita masuk tadi juga merupakan jalan keluar. Selain itu tidak ada pintu keluar lagi." Jawab Andra.

"Kau dengar kan Victor?" Tanya Alpha.

"Ya. Ku rasa kali ini kau harus berhati-hati Alpha. Bisa saja Dice lebih berbahaya dari yang ku pikirkan." Ujar Victor.

"Jadi kau mengkhawatirkan ku?" Tanya Alpha dengan nada mengejek.

"Kau gila? Lebih baik sekarang aku menonton drakor kesukaan ku daripada mengkhawatirkan hal tidak berguna." Sahut Victor dan dibalas kekehan oleh Alpha.

"Oh iya, aku mau minta tolong satu hal padamu." Ujar Alpha pada Victor.

"Katakan saja. Tapi nanti aku akan menambah biayanya." Sahut Victor.

"Haha kau tidak pernah berubah." Ujar Alpha.

Sepanjang perjalanan Alpha menjelaskan dengan detail rencananya pada Victor. Disisi lain Andra hanya diam dan berjalan mendahului Alpha untuk memimpin jalan.

"Kita sudah sampai." Ujar Andra membuka suara.

Alpha menghentikan langkahnya. Dia menatap ke arah sebuah ruangan tertutup yang berada tepat di depannya.

"Cepat panggil bos mu." Titah Alpha sambil menyandarkan punggungnya ke tembok dan menyilangkan tangannya.

"Sepertinya kau tengah mencari ku?" Ujar seorang pria berpawakan tinggi besar tengah berjalan menghampiri Alpha.

"Apa anda adalah Dice?" Tanya Alpha.

"Haha ya kau benar." Balas pria bernama Dice itu.

"Boleh ku tau username mu?" Tanya Dice pada Alpha.

"Ghost." Balas Alpha.

"Ohh kau si VIP yang mendapatkan tiket dariku kemarin ya. Ah aku ingat kau. Ayo kita bicara di ruangan ku." Ujar Dice beranjak terlebih dahulu memimpin jalan.

"Mati kau." Bisik Andra pada Alpha dengan penuh keyakinan.

"Mari kita lihat siapa yang mati terlebih dahulu." Sahut Alpha pada Andra.

Alpha berjalan mengikuti pria paruh baya di depannya itu. Tampak ia membuka perlahan pintu dari ruangan yang berada tepat didepan Alpha. Mata Alpha nampak menelusuri seisi ruangan itu.

"Silahkan duduk." Ujar Dice mempersilahkan Alpha duduk.

Klik..

Mendengar suara pintu yang dikunci tersebut, lantas Alpha segera memasang posisi siaganya.

I'm the VILLAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang