07. Gue Ada Untuk Lo

116 5 0
                                    

“Mulai sekarang, jangan lakuin semuanya sendirian. Aku tahu kamu juga butuh sandaran, makanya aku datang bawa bahu untuk kamu.”
– Davandra Haryan Wijaya






Selamat datang kembali guys!

Semoga cerita DAVANDRA 2 enggak bikin kalian kecewa, ya

Happy reading!

.
.
.


“KEYZHA!”

Suara bentakan itu membuat air mata Keyzha kembali mengalir. Riski yang baru pulang dari rumah orang tuanya disambut dengan pertanyaan bodoh oleh Keyzha.

Anak itu bertanya tentang hutang, uang, dan menjualnya. Riski lelah setelah melewati hari panjang, Keyzha bukannya membantu malah menambah letihnya saja.

“Memang Papah mengucapkan nama kamu dulu, tapi bukan berarti Papah jual kamu!”

Wajah Keyzha yang awalnya menunduk sembari menahan tangisnya kini menatap lurus ke arah Riski. Pancaran kekecewaan terlihat jelas di mata gadis itu. Ia sekarang hanya bisa tersenyum, air matanya terhenti saat itu juga.

“Kamu datang hanya ingin mencari masalah, Keyzha?”

Lina menghampiri Riski dan Keyzha yang sedang beradu mulut itu. Ia tidak menyangka bahwa Keyzha datang hanya ingin menanyakan hal itu pada suaminya. Lina tidak terlalu menyukai Keyzha, entahlah baginya Della adalah hidupnya.

“Mah?” ucap Keyzha tak habis percaya.

Keyzha berlari keluar rumah, ia pergi tanpa bicara. Kekecewaan menyelimuti hatinya. Keyzha merasa dirinya tak dianggap oleh keluarganya sejak ia memasuki sekolah menengah atas. Namun, ia masih bisa menahan dan mencoba memahami kala dirinya terus dibandingkan dengan Della.

Keyzha terus berlari, ia menuju danau yang dulu sering ia datangi. Di sana banyak kenangan untuk Keyzha. Danau itu adalah tempat yang tenang, meski berdampingan dengan tengah kota, tapi di danau itu rasanya seperti di dalam pedesaan asri.

Keyzha menunduk dengan terus meneteskan air matanya. Tempat ini mengingatkannya pada seorang teman yang sudah lama tak ia temui. Dulu, Keyzha sering bercerita tentang masalahnya pada orang itu.

Keyzha memang bersahabat dengan Ayla, tapi gadis itu tak bisa membuat Keyzha percaya. Keyzha lebih percaya pada gadis yang sudah lama tak ia temui itu. Rasanya Keyzha kembali rindu dengan gadis cantik yang ia temui di setiap ada peluncuran buku baru dulu itu.

“Sekarang lo pasti udah nikah dan gak ada waktu buat datang ke sini lagi, Ay.”

Keyzha menangis, rasanya bercampur aduk. Antara kecewa dengan sang ayah, merindukan sahabat lama. Menangis adalah jalan terbaik untuk meluapkan segalanya.

Tanpa diketahui datang dari mana, ada sebuah tangan yang memegang sehelai tisu mengarah pada Keyzha. Gadis itu sedikit kaget, namun ia mengikuti alur tangan itu hingga menemukan pemiliknya.

 Gadis itu sedikit kaget, namun ia mengikuti alur tangan itu hingga menemukan pemiliknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
DAVANDRA 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang