13. Penolong

77 3 0
                                    

Tidak mungkin semuanya terjadi tanpa sebab

Welcome back guys!

Happy reading, hmm

.
.
.

“Lama lo hilang, apa kabar?” tanya Arya, ia tersenyum sembari menyeruput secangkir kopi di sore hari.

“Gue baik, lo?” ucap lelaki yang dulu pernah membantu Arya itu.

“Gue juga.”

“Lama gak ketemu, gimana sekarang keadaan Dira?” tanya Khair.

Lelaki yang sekarang sedang menemui Arya itu adalah Khair Abitama, orang yang menyembunyikan keberadaan Glassia.

Arya mengangguk, “Kak Dira udah membaik, gue juga udah penjarain pelakunya.”

“Arga Wijaya?”

Arya kembali mengangguk, ia tidak menjawab dengan sepatah katapun.

Khair lah lelaki yang dulu bertemu dengan Arya saat Arya membawa pergi Dira malam itu. Ia juga yang memberitahu Arya bahwa orang yang telah memerkosa Dira adalah Arga.

Setelah pertemuan itu, beberapa kali mereka sempat bertemu kembali hingga akhirnya Khair menghilangkan entah ke mana. Arya juga tidak ingin mencari ke mana perginya Khair, mereka tidak terlalu akrab namun bagi Arya, kehadiran Khair cukup membantu dirinya.

“Siapa cewek yang kemarin sama lo?” tanya Arya mengalihkan pembicaraan.

Arya hanya ingin memastikan, kemarin apakah penglihatannya salah atau tidak. Mata Arya tak sengaja menangkap wajah gadis yang ia benci sedang bersama Khair. Apakah itu benar-benar Glassia atau bukan?

“Calon istri gue,” jawab Khair dengan santai.

“Namanya?” Arya kembali bertanya namun kali ini tak dijawab oleh Khair. Lelaki itu tahu bahwa Arya ini juga pasti tidak menyukai Glassia.

“Glassia Andindita?”

Mendengar nama itu keluar dari mulut Arya, Khair kini menatap tajam lelaki itu. Ia bingung harus bertindak bagaimana. Sungguh, ia tidak suka jika ada seseorang yang mengusik kehidupan Glassia lagi sekarang.

“Dia bukan cewek baik-baik,” ucap Arya saat ia melihat limpahan cinta untuk Glassia di mata Khair.

“Lo gak tahu siapa Glassia, Arya,” sahut Khair seraya menggeleng-gelengkan kepalanya tanda tidak setuju dengan perkataan Arya.

Arya terdiam, ia tidak mungkin mengatakan segalanya yang ia tahu tentang Glassia kepada Khair. Rasanya sulit menjelaskan betapa buruknya Glassia di mata Arya.

***

“Ini udah satu Minggu gue menunggu uang seratus juta dari lo!”

Tiga orang preman menatap tajam ke arah Keyzha. Mereka menagih uang yang diambil oleh Riski kepada anaknya.

Keyzha terus berjalan mundur sambil mengeluarkan air matanya, di mana ia bisa mendapatkan uang sebanyak itu? Bahkan bekerja di perpustakaan Dava tidak akan mungkin mengumpulkan uang sampai seratus juta dalam satu Minggu.

“Om, tolong lepaskan saya,” pinta Keyzha, menunduk karena benar-benar takut dengan mereka.

Malam gelap ketika ia pulang dari kuliahnya kali ini malah menghantarkannya menemui orang-orang yang menakutkan itu.

“Beri saya waktu lagi,” ucap Keyzha kali ini dengan menyatukan kedua telapak tangannya tanda memohon.

“Shit! Anak dan ayah sama saja!” ucap salah seorang preman sembari mencoba melayangkan tangannya ke arah Keyzha.

DAVANDRA 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang