Epilog

210 8 0
                                    

“KAK DAVA!”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“KAK DAVA!”

Seorang gadis dengan gaun putihnya berlari ke arah Dava. Sudah lama ia menunggu lelaki itu dan akhirnya mereka bertemu kembali.

“Ay, gue rindu sama lo.” Dava memeluk tunangannya, rasa rindu mereka salurkan dalam pelukan hangat itu.

Ayyana melepaskan pelukannya dan tersenyum pada Dava, “Gue udah lama nunggu lo, Kak.”

“Dan sekarang gue akan tetap di sini, Ay. Gue sekarang milik lo,” ucap Dava yang kini juga membalas senyum Ayyana.

Mereka adalah dua insan manusia yang saling mencintai namun harus terpisah karena sebuah takdir. Ayyana dan Dava harus menunggu bertahun-tahun hingga akhirnya mereka bisa bersama.

Meski ada beberapa orang yang datang dan mencoba untuk memiliki mereka.

“Kak Dava!” Keyzha datang di tengah-tengah Ayyana dan Dava. Matanya terlihat bengkak seperti habis menangis hebat.

“Jangan pergi,” ucapnya lemah.

Dava menggeleng, “Jaga diri lo, Zha. Gue mau pergi dengan Ayyana.”

“Tugas gue udah selesai.”

Dava kini menatap Ayyana, “Janji yang gue buat udah gue tepati, Ay. Sekarang izinin gue pergi dengan lo.”

Ayyana mengangguk, ia tersenyum pada Keyzha kemudian pergi membawa Dava bersama. Bagaimanapun juga, Dava adalah milik Ayyana.

Meski banyak tangan yang berusaha ingin merebut Dava dari Ayyana, tetap saja tidak akan bisa membuatnya menjadi milik mereka. Perpisahan yang Ayyana dan Dava rasakan selama dua tahun, bukan berarti mereka tidak akan pernah bersama lagi, bukan?

“Sekarang kita adalah satu. Kamu adalah aku dan aku adalah kamu. Cinta adalah perpisahan. Cinta harus menunggu. Cinta tidak perlu ditunjukkan.”


T E R I M A K A S I H

DAVANDRA 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang