11. Hilang Ingatan

133 4 0
                                    

Dunia kelewatan lagi bercandanya. Jadi, semangat!

Happy reading!

.
.
.

“Tolong jangan ganggu Glassia, lo hidup dengan kehidupan lo dan dia hidup dengan kehidupannya sekarang. Kalian sudah tidak bersama lagi, biarkan Glassia menjalani hidupnya dengan tenang.”

Dava menatap tajam lelaki itu, “Tenang?” tanyanya sedikit tertawa meremehkan.

“Setelah berhasil menghilangkan nyawa orang lain, dia mau hidup tenang?”

Khair membentak Dava, “DIA SAMA SEKALI TIDAK BERSALAH!”

“Lo tahu?! Glassia udah bikin gue kehilangan tunangan gue! Ayyana meninggal karena dia!”

“Lo sadar dengan kesalahan lo?” tanya Khair, “Bahkan kematian Ayyana itu lo limpahkan kesalahannya ke Glassia, padahal mereka berdua sama-sama menjadi korban keegoisan lo, DAVANDRA HARYAN WIJAYA!”

“Gue tau gue salah!”

Khair mengangguk, “Nama gue Khair Abitama, sekarang Glassia milik gue.”

“Lo nyembunyiin Glassia?” tanya Dava.

Sebenarnya, Dava sudah lama mencari Glassia. Ia tahu bahwa Glassia masih hidup, tetapi setelah dinyatakan koma, beberapa hari kemudian Glassia menghilangkan kala itu.

“Gue gak menyembunyikan, gue cuman mau menghindarkan dia dari orang-orang kayak kalian!”

“Menghindar?” tanya Dava tak percaya, “Sekarang gue gak akan biarkan dia lepas dari pengawasan gue lagi.”

Khair menatap tak suka ke arah Dava, “Dia sama sekali gak mengingat lo! Jadi, sebaiknya lo juga lupain dia!”

“Maksud lo?”

Flashback On

Dua tahun lalu, tepat di depan pintu gerbang sekolah SMA Danajaya, seorang lelaki berdiri menatap banyak ambulance memasuki area sekolah itu. Dia berjalan dan menghampiri salah satu petugas medis yang ada di sana.

“Ke mana kalian membawa korban?” tanyanya.

“Rumah Sakit Mandana,” jawab petugas medis itu.

Khair mengangguk, hatinya telah bergetar hebat tatkala ia mendapati kabar mengerikan yang terjadi pada pujaan hati. Khair lebih tua sekitar dua tahun dari Glassia, tetapi ia telah menjatuhkan hatinya pada gadis itu.

Ia berjalan masuk untuk melihat lebih jelas. Di sana Khair bisa melihat sosok lelaki yang ia ketahui adalah kekasih Glassia. Tetapi yang membuat Khair kaget bukan bertemu dengannya, melainkan melihat lelaki itu yang malah berlari ke arah gadis lain yang juga jatuh bersama Glassia.

“I love you, Ayyana! I gonna loving you in every second.”

Kalimat itu yang didengar oleh Khair. Ia setengah kaget kala mendengar sosok lelaki yang dikenal dengan nama Dava itu malah seperti lebih khawatir pada gadis bernama Ayyana daripada dengan kekasihnya sendiri.

Khair tidak memperdulikan itu, jika Dava tidak menginginkan Glassia, tak apa. Khair ada di sini, dia akan menjaga Glassia dan memberikan yang terbaik untuk gadis itu.

Ia berlari ke arah ambulance yang sekarang dimasuki oleh tubuh penuh darah Glassia. Gadis itu tak sadarkan diri, banyak darah mengalir keluar dari tubuhnya.

“AYYANA!” teriak Dava memasuki telinga Khair kembali.

Ia menatap ke arah Dava yang sedang menangisi gadisnya, “Selain kehilangan Ayyana, lo juga akan kehilangan Glassia.”

DAVANDRA 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang