32. Dava Bodoh

110 3 0
                                    

Happy reading!

.
.
.


Flashback On

Suasana malam semakin panas, Keyzha menghabiskan sangat banyak gelas alkohol. Tidak disangka, di hari perayaan terbangunnya Daisy Book, ia malah merasakan luka sesakit ini.

Keyzha menumpahkan seluruh rasa sakitnya pada alkohol. Benar, sangat benar kata orang, Keyzha merasakannya bahwa alkohol seperti sayap untuk terbang tinggi.

Dava kembali masuk ketika urusannya dengan Glassia selesai. Tak ia sangka, keadaan Keyzha sebelum dan sesudah ia tinggalkan sangat berbeda.

Gadis itu terlihat begitu kacau. Matanya juga merah, badannya sempoyongan. Dava mengerti itu semua terjadi karena Keyzha baru pertama kali mencicipi alkohol. Namun, mengapa sebanyak itu?

Ia melihat banyak gelas di samping Keyzha yang masih belum dibersihkan. Dapat Dava simpulkan bahwa gelas-gelas itu adalah bekas minuman Keyzha.

Perlahan Dava datang dan menghampiri Keyzha. Ia duduk di samping gadis itu. Namun, Keyzha kini menjauh dan seakan tidak ingin dekat-dekat dengan Dava.

“Kita pulang sekarang aja ya, Zha?” tawar Dava karena tidak ingin Keyzha semakin banyak memasukkan alkohol dalam tubuhnya, “Gue anter lo pulang.”

Keyzha menggeleng, “Ternyata alkohol enak ya, Kak!” ucapnya sedikit berteriak.

“Iya, tapi udah cukup, ya?” Dengan sabarnya Dava menghadapi Keyzha. Ia sedikit demi sedikit menjauhkan gelas-gelas alkohol agar Keyzha tidak menambahkannya lagi.

“Lo harus coba, Kak!” Keyzha menyodorkan segelas alkohol pada Dava.

Dava sempat menerima kemudian meletakkannya kembali ke atas meja. Tidak mungkin Dava meminum alkohol malam ini. Tapi, tak mungkin pula jika ia menolak sesuatu yang Keyzha berikan.

Keyzha menatap tajam Dava, “Lo nolak gue lagi, Kak?” ucapnya kini mulai melantur.

“Perasaan gue udah lo tolak mentah-mentah, sekarang secangkir alkohol pun yang gue beri lo gak mau?”

Dava menggeleng, “Bukan gitu, Zha.”

Dengan kaki yang gemetar, Keyzha bangkit dan berdiri di depan Dava. “Terus apa? Lo gak mau minum hadiah dari gue!”

Tanpa berpikir panjang, dengan tatapan yang tidak lepas dari Keyzha, kini tangan Dava mengambil gelas yang ia letakkan di atas meja beberapa waktu lalu. Keyzha menatap Dava, lelaki itu menghabiskan segelas alkohol dalam satu kali tegukan.

“Lagi?” tanya Keyzha yang tersenyum, kemudian matanya mencari botol kaca yang berisi minuman keras itu.

Keyzha menuangkan air yang tak seharusnya Dava minum itu ke dalam dua buah gelas. Satu untuknya dan satu lagi untuk Dava.

“Sekarang bersulang dengan gue!” ucap Keyzha dan mengangkat gelasnya.

Dava tidak menolak. Ia mengambil gelas kacanya dan mengarahkan pada gelas Keyzha.

Ting!

Bunyi dua gelas kaca berbenturan. Mereka berdua meneguk alkoholnya hingga tetes terakhir.
Keyzha tumbang dan terjatuh malam itu juga. Ia tidak sanggup lagi menahan tubuhnya yang dikendalikan oleh alkohol. Jangankan meminumnya dan mabuk seperti sekarang, melihat alkohol saja Keyzha hampir tidak pernah.

Flashback Off

Eza menggelengkan kepalanya kala mendengar cerita kebodohan Dava. Namun, di sisi lain ia sangat kasihan pada lelaki menyedihkan yang menjadi pasiennya itu.

DAVANDRA 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang