12. Deja Vu?

92 3 0
                                    

Kalimat yang paling ditakuti oleh banyak orang. Deja vu dengan keadaan yang sama namun dengan orang berbeda.

Pernah mendapatkan sesuatu yang sama dari orang yang berbeda?

Bagaimana rasanya?

Sakit?

Baiklah, ayo kita lanjutkan cerita ini

Happy reading!

.
.
.

Keyzha terus menatap Dava dari kejauhan, ia kembali masuk bekerja di perpustakaan milik lelaki itu. Ia menatap Dava dengan pikiran yang melayang entah ke mana. Ia memikirkan ucapan Ayla kemarin.

Apakah ia harus tetap membiarkan perasaannya? Atau harus ia hentikan karena Dava bukanlah laki-laki baik dalam cerita sahabatnya, yaitu Ayyana.

Keyzha sebenernya takut, ia tak ingin menjadi korban seperti Ayyana. Buat apa mencintai lelaki bodoh yang tidak tahu untuk siapa hatinya seperti Dava itu?

“Lihat apa?” tanya seseorang membuat Keyzha kaget dan menatap tajam dirinya.

Dava menghampiri Keyzha, ia telah menyadari bahwa gadis itu menatapnya dari kejauhan. Dava tersenyum, meski ia berjalan mendekati Keyzha, gadis itu tidak menyadari pergerakannya itu.

“Kenapa?” tanya Dava kembali saat tak mendapat jawaban dari Keyzha.

“Gapapa,” sahut Keyzha.

Dava mengangguk seakan percaya, “Gue kira ada apa-apa.”

“Lo gak percaya?” ucap Keyzha memasang wajah kesal.

Dava sedikit tertawa, “Iya, percaya.”

“Terpaksa?”

“Tak perlu dipaksa untuk membuat ku percaya.”

Keyzha merotasikan matanya, “Ck, alay lo!”

Dava kini menatap netra mata Keyzha, ia melihat keraguan dalam mata indah itu. Dava mengerti, mungkin Keyzha masih kesal dengannya, tetapi ia juga bersyukur karena Keyzha masih mau meresponnya.

Dava akan tetap menjaga Keyzha mulai hari ini. Ia sudah masuk dalam cerita hidup Keyzha, lalu mengapa ia harus keluar dengan tergesa-gesa? Lagi pula, inilah waktu yang telah lama ia tunggu.

“Kenapa lo natap gue kayak gitu?” tanya Keyzha, tatapan lelaki itu membuatnya sedikit takut.

“Mungkin lo udah tau gimana brengseknya gue ke Ayyana sebelum gue sadar kalau dia adalah cewek yang paling berharga dalam hidup gue.”

Keyzha diam, ia mencerna ucapan lelaki itu. Memang benar, Keyzha masih beranggapan bahwa Dava ini adalah lelaki buruk. Ia yang hanya tahu Dava dari cerita Ayyana dulu itu, membuatnya takut untuk bertemu sosok Dava sesungguhnya.

Namun, saat bertemu Dava secara nyata di hidupnya, Keyzha merasa berbeda. Entah Ayyana yang memburukkan Dava padanya dulu atau memang lelaki itu sangat berbeda dengan dirinya yang dulu dan sekarang.

“Kalau butuh sesuatu, lo bisa panggil gue. Kalau perlu telinga untuk mendengar keluh kesah, lo bisa temui gue.” Dava mengangguk pada Keyzha kemudian pergi meninggalkan gadis itu.

Kalimatnya memang cukup singkat, tetapi itu adalah kalimat yang diharapkan gadis seperti Keyzha.

Keyzha menyentuh dadanya yang terasa bergetar, “Perasaan ini?” Gadis itu menggelengkan kepalanya, “Gue takut jatuh cinta pada lelaki yang salah.”

DAVANDRA 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang