09. Bertemu Ayyana

198 7 0
                                    

Pertemuan apa ini?

Happy reading!

Selamat menemukan kejutan baru lagi, wankawan


.
.
.

“Ayyana itu teman yang gue anggap kayak sahabat gue sendiri. Terakhir gue ketemu dia itu udah lama banget, sekitar dua tahun lebih mungkin.”

Setelah acara penerbitan buku baru tadi selesai, Dava masih mengajak Keyzha jalan-jalan. Sore ini mereka datang ke danau yang sering Keyzha datangi. Keyzha ingin memperjelas ucapan Dava tadi.

Dava tidak mungkin langsung mengatakannya begitu saja bahwa ia adalah tunangan Ayyana. Ia malah bertanya balik, apakah Keyzha mengenali Ayyana? Meski ia sudah tahu betul jawaban gadis itu apa.

“Dia sering cerita-cerita sama lo?”

Keyzha mengangguk, “Gue sama Ayyana sering bagi-bagi cerita.”

“Tentang tunangannya?”

Keyzha kini menatap serius Dava, “I-iya dia pernah cerita,” jawab Keyzha dengan ragu.

“Sejauh apa lo tau Ayyana?” Kini Keyzha yang bertanya pada Dava.

Dava hanya tersenyum untuk jawaban dari pertanyaan Keyzha. Ia bingung juga mau menjawab apa. Tentu saja Dava kenal dan tahu bagaimana Ayyana, mereka dulu saja pernah menjalin sebuah ikatan.

Keyzha bingung dengan senyuman Dava. Apa arti dari senyuman lelaki itu? Keyzha tak mengerti, wajah Dava terlihat seperti menyimpan banyak luka kala mereka membahas tentang Ayyana.

Namun, Keyzha tak dapat menebak, apa yang membuat lelaki itu menunjukkan senyum lukanya.

Keyzha menunduk, rindu juga dengan sahabatnya itu. Kini, Keyzha menatap kembali ke arah Dava, “Kalau lo, kenal sama Ayyana gimana?” tanya Keyzha pada Dava kembali.

Dava kembali tersenyum, “Gue kenal sama Ayyana karena orang tua kami yang mengenalkan. Dia juga ternyata adik kelas gue dulu.”

“Woah, orang tua kalian juga saling kenal?” ucap Keyzha dengan polosnya, gadis itu sama sekali tidak menyadari bahwa Dava adalah tunangan yang dimaksud Ayyana.

Dava akui, berbicara dan bercerita dengan Keyzha memang sangat nyaman. Benar kata Ayyana, Keyzha ini sangat mudah membuat orang terbuka padanya.

Dava mengangguk untuk menanggapi pertanyaan Keyzha, “Keluarga kami sangat dekat,” jawabnya sembari membuka aplikasi galeri yang ada di ponsel genggamnya.

Keyzha menghembuskan nafasnya, “Lama gak ketemu Ayyana, dia pasti udah bahagia sekarang. Beda sama gue yang gitu-gitu aja.”

“Pasti. Ayyana pasti dan harus bahagia.”

“Terakhir gue ketemu sekitar dua setengah tahun lalu,” ucap Keyzha, “Lo kapan, Kak?”

“Mungkin sekitar dua tahun lalu,” jawab Dava, “Dia pergi, meninggalkan gue gitu aja.” Dava tersenyum menatap langit senja.

Keyzha masih belum mengerti, ia sama sekali tidak menyangka jika Ayyana telah tiada. Gadis itu tidak pernah memikirkan bahwa dirinya telah kehilangan Ayyana untuk selamanya.

“Lo tau, sekarang Ayyana di mana, Kak?”

***

“Kenapa kita ke sini, Kak?”

Setelah pembicaraan singkat kemarin, hari ini Dava berjanji ingin membawa Keyzha pada Ayyana. Lelaki itu menjemput Keyzha dan membawanya ke sebuah pemakaman dekat rumah Ayyana.

DAVANDRA 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang