02. Ku Temukan Dia

215 8 2
                                    

Haiii

Ketemu lagi kita!

Senang banget kalian masih mau ngikutin cerita ini

Mohon pahami typo🙏🏻

Happy reading!


.
.
.

Rintikan air membasahi jalanan. Malam yang dingin dengan dihiasi hujan dan suara tembakan petir. Kilat bahkan sering menyambar dan membuat cahaya di langit.

Keyzha tidak ada pilihan lain, ia harus tetap diam di bawah halte kampusnya sembari menunggu angkutan umum yang berhenti. Ia kedinginan, malam ini gadis itu pulang sedikit terlambat karena beberapa tugas yang harus ia kerjakan di perpustakaan kampus.

Cipratan air hujan mengenai sepatunya, Keyzha tidak bisa menghindar lebih jauh lagi. Hujan menjadi semakin lebat. Hari juga menjadi semakin larut, jalanan sedikit demi sedikit mulai sepi.

Tidak ada pilihan lain, Keyzha harus menerobos hujan dan mencari taksi atau semacamnya yang bisa menghantarkan dirinya untuk pulang. Meski kost Keyzha tidak jauh dari sana, tapi jika ia pulang hanya berjalan kaki, itu akan menimbulkan banyak resiko.

Hari mulai larut, bagaimana jika ada laki-laki berandal? Keyzha tidak ingin mengambil resiko jika harus berjalan sendirian untuk pulang. Sebaiknya ia bermodal saja untuk naik taksi. Belum lagi jika ia pulang berjalan, hujan menerpa tubuhnya. Keyzha akan masuk angin karena basah, kan?

Keyzha sedikit berlari ke dekat jalan, melambai-lambaikan tangannya mencari angkutan umum. Tidak berhasil, tak ada yang berhenti di depannya kali ini. Lalu bagaimana Keyzha akan pulang sekarang?

Ia terus memutar otaknya, kembali bernaung di bawah halte. Beberapa saat telah berlalu, sebuah mobil berhenti di depan Keyzha. Gadis itu bersyukur jika mobil itu adalah taksi, tapi bagaimana jika bukan?

Keyzha harus tetap waspada, jaman sekarang tidak ada yang bisa dipercaya. Apalagi waktu sudah malam, akan banyak kejahatan yang bisa terjadi padanya.

Seorang pria menggunakan kemeja terbuka yang menunjukkan kaos hitamnya. Sepertinya dia adalah seorang mahasiswa yang pernah Keyzha lihat sekilas. Lelaki itu mendekati Keyzha, wajahnya terlihat berbinar kala menemukan wajah yang telah lama ia cari.

“Lo siapa?” tanya Keyzha yang merasa bahwa mereka sepertinya seumuran.

Dia Dava, lelaki itu tersenyum kala melihat Keyzha. Sekian lama ia mencari gadis itu, dan sekarang malah dipertemukan dengan gampangnya. Dava melangkah maju dan ikut bernaung di bawah halte itu bersama Keyzha.

“Lo? Keyzha?”

Keyzha mengangguk kaku, dari mana lelaki itu tahu namanya? Sedetik kemudian Keyzha sadar, mungkin dari nama yang melekat di bajunya saat ini.

“Gue Dava.” Dava memperkenalkan dirinya, “Ini udah larut, mau gue antar pulang?”

Keyzha mengerutkan keningnya, nama Dava seperti tidak asing di telinganya. Namun, gadis itu tidak mau langsung mengiyakan untuk diantar pulang, jika dia bukan lelaki baik-baik bagaimana?

“Gak usah takut,” ucap Dava kemudian memberikan kartu namanya, “Lo bisa simpan itu, kalau gue sampai berlaku macam-macam ke lo. Lo bisa laporin gue kapan aja.” Dava mencoba untuk meyakinkan Keyzha.

Keyzha menerima kartu nama Dava, ia tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan. Mungkin lelaki itu adalah kiriman Tuhan agar ia bisa pulang. Namun, bagaimanapun juga Keyzha harus tetap waspada.

DAVANDRA 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang