4 days later...
Sara's POV
Brengsek. Semakin hari acaman Kendall makin menjadi. Ia terlihat seperti ingin merebut Harry dariku. Dan sialan, pesan-pesannya menghantuiku dan membuatku tidak bisa lepas dari kata-katanya. Aku selalu memikirkan pesannya.
From: Unknown
Hi, Sara Payne. It's me, Kenny, you boyfriend's lovely ex girlfriend. Aku hanya mengingatkanmu, jika kau tidak bisa memberi kepuasan, jangan harap hubungan kalian berdua akan tahan hingga setengah tahun. Kau tahu? Harry membutuhkan perempuan yang bisa memenuhi kebutuhan seksualnya. Ia tidak bisa hidup tanpa yang namanya bercinta. Dan hanya aku lah yang bisa membuatnya mabuk kepayang, kau tahu aku sudah mahir di ranjang, terlebih lagi saat Harry mengajariku bagaimana memuaskan dirinya. Itu merupakan salah satu momen paling menarik di hubungan kami dulu. Well, tunggu apa lagi? Kau harus bersiap-siap untuk menyandang status single.
K
From: Unknown
Harry hanya menginginkan tubuhmu. Camkan itu, Sara Payne. Ia hanya menggunakanmu.
K
"It hurts." Gumamku.
Sialan. Aku ingin mati sekarang ini juga rasanya, ini begitu sulit untuk dicerna. Tidak masuk akal, mengapa aku harus bertemunya di kedai pancake kala itu? Oh ya ampun, aku ingin menangis dan menjerit. Sudah beberapa hari ini aku menahan air mataku di depan yang lain termasuk Harry, dan aku tidak tahan untuk melepas semua rasa kesalku. Ini menyakitkan, kau tahu?
Meraih handuk, aku segera beranjak dari bath up dan melangkah masuk ke dalam kamar. Tidak kutemui Harry, berarti ia sudah keluar dan berkumpul dengan yang lain. Syukurlah, kalau begini ia tidak menggodaku lagi. Semenjak malam itu, ia semakin nakal dan sering menggodaku. Dan godaannya semakin membuatku teringat apa yang dulu pernah ia lakukan bersama Kendall.
Mengenakan shirt putih dan shortpants, aku menyisir rambutku. Tidak lupa untuk menyemprotkan parfum. Kurasa aku tidak terlalu buruk, well saatnya untuk keluar kamar dan bergabung dengan yang lain. Aku tidak ingin merusak liburan ini, aku paham betul jika mereka semua alias The Girls gembira bisa berlibur dengan kekasih masing-masing. Termasuk diriku, hanya saja ada sedikit penganggu.
Mereka semua sedang berbincang-bincang, serta Niall yang sibuk memetik senar gitarnya.
"Hai." Sapaku pada Ele. "Aku boleh bergabung?"
"Tentu saja."
"Kau lama sekali, aku menunggumu sampai keriting."
"Rambutmu memang sudah keriting, bodoh!"
Suara Louis pun begitu nyaring, membuat telingaku sedikit sakit.
"Bodoh, suaramu." Peringat Liam. "Itu sangat menganggu, kau tahu?"
"Baiklah, maaf." Cengir Louis.
Aku hanya terdiam dan menikmati alunan melodi dari gitar Niall, entah lagu apa ini tetapi aku begitu menikmatinya hingga memejamkan mataku. Well, aku tidak ingin banyak bicara, maksutku aku sedang malas untuk bicara hari ini.
Berpindah posisi, aku menyenderkan kepalaku di bahu Liam. Ia langsung merespon baik dengan mencium keningku. Oh, aku begitu menyayanginya.
"Hmmm?"
Aku menggeleng, masih memejamkan mataku.
"Ada apa, princess? Why don't you tell me?"
"There's nothing I should tell you. There's nothing wrong."
KAMU SEDANG MEMBACA
Simple | Harry Styles
FanfictionKisah cinta adik dari Liam Payne dengan Harry Styles. Apakah dengan menjadi adik Liam ia bisa memiliki kisah cinta yang mulus dengan teman kakaknya? Atau kisah cintanya berliku-liku seperti kisah cinta orang pada umumnya? Let's find out and don't fo...