5

1.3K 86 1
                                    

Author's POV

"Satu suap lagi baru kau boleh tidur, Sar."

"Tidak mau, aku sudah kenyang. Lagipula aku tidak suka bubur."

"Ayolah," Ucap Harry memelas.

"Tidak, aku sudah kenyang."

"Ayo, satu suap lagi."

Lelaki itu depresi menghadapi Sara.

"Tidak mau, sudah berapa kali aku mengatakannya? Taruh saja disitu."

Sara menunjuk ke arah nakas samping kasur tidurnya.

Harry sudah berusaha sabar menghadapi sifat manja Sara. Perempuan itu menjadi manja ketika sakit seperti ini. Well, ia baru saja mendapat informasi dari Liam jika Sara adalah perempuan yang manja.

Ternyata benar, ia telah melihatnya sendiri.

"Ayo, Sar. Satu suap lagi, okay?"

"Tidak mau, Harry."

Sara benar-benar manja seperti anak kecil umur lima tahun. Persis sekali. Dan itu membuat Harry semakin gemas.

"Makan atau kucium?"

Ucapan Harry sukses membuat Sara menatapnya dengan tatapan death glare.

Justru itu membuat Harry tertawa, bukannya ketakutan. Ia sangat suka menggoda adik Liam itu.

Harry memang jago dalam hal menggoda wanita. Alias menarik perhatian wanita. Bagaimana tidak? Dengan tatapan saja bisa membuat wanita enggan mengalihkan tatapannya dari manik mata berwarna hijau zamrud yang indah itu.

Bayangkan saja, ia tidak harus bersusah payah berusaha menarik perhatian wanita. Hanya dengan tatapan mata atau senyuman bisa membuat ribuan wanita tergoda.

Lihat saja mantan-mantan Harry, most of them adalah model. Ia pintar menarik hati mereka semua.

Womanizer.

Harry mendekatkan bibirnya ke arah pipi Sara, tetapi dengan cepat perempuan itu menarik rambut Harry sehingga ia meringis kesakitan.

"Tidak usah macam-macam padaku."

Harry meringis juga terkekeh.

Sara memang memiliki sifat manja, terlebih lagi pada Liam. Ia bisa saja menjadi orang yang sangat manja ketika Liam enggan membelikannya es krim. Ya, es krim.

Kalau dipandang mungkin es krim hanyalah hal kecil, tapi tidak bagi Sara.

Ia sangat menyukai es krim dan terkadang ia terlalu banyak memakannya sehingga menyebabkan efek buruk pada tubuhnya.

Terkadang membuat Liam marah. Bukan, efek buruknya bukan gemuk, tetapi ia bisa jatuh sakit.

Dibalik badan sara yang sangat ideal dan ramping itu, ia tidak pernah melakukan diet apapun. Hanya olahraga yang ditekuninya sejak kecil, sehingga pawakan tubuhnya sekarang ramping sekali, tetapi di mata Liam adiknya itu terlalu kurus.

Sara menyukai es krim dan terkadang membuat daya tahan tubuhnya tidak kuat sehingga bisa saja langsung sakit. Maka dari itu Liam enggan menuruti permintaan adiknya.

Dalam sebulan, Sara bisa keluar masuk rumah sakit sebanyak tiga kali, bahkan lebih. Sejak kecil ia memang sudah langganan dengan yang namanya sakit. Hingga dokter di rumah sakit hafal dengan Sara.

Gejalanya seperti mimisan, pusing, dan demam. Ia paling sering megalami tiga hal diatas itu. Mimisan, sudah biasa. Ia sering mimisan sehingga ia tidak takut dengan yang namanya darah.

Simple | Harry Styles Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang