26

934 62 1
                                    

Kediaman Payne sangat ramai karna The Boys yang memutuskan untuk menetap disana, juga kedatangan kekasih mereka semua. Ele dan Perrie baru saja datang dan memutuskan untuk stay selama beberapa hari, tentu saja ingin menghabiskan quality time bersama kekasih masing-masing. Ele sudah selesai dengan tugas akhir kuliahnya dan Perrie memiliki day off untuk beristirahat sejenak.

"Sara, ayo turun."

"Uhm, ya, tentu. Aku akan menyusul."

Ele tersenyum lalu menutup pintu kamar Sara perlahan. Perempuan itu kini menghembuskan nafasnya, hingga sekarang perkataan Kendall masih menggerayangi hati dan pikirannya. Ia sedikit meragukan Harry. Mengusap wajahnya lembut, ia segera menyemprotkan parfum lalu bersiap-siap untuk turun ke bawah. Tidak buruk, mengenakan shorts dan sweatshirt menjadi kesukaannya sekarang ini.

"Hei." Sapa Liam yang melihat adiknya datang.

Sara mengangguk, mengambil tempat duduk di sebelah Niall. Walaupun ia sadar tempat di sebelah Harry masih kosong dan mungkin memang dikosongkan untuk dirinya. Tapi hati dan pikirannya menolak untuk duduk di samping lelaki keriting itu. Sara juga sadar jika yang lain sudah duduk berpasangan.

The Boys saling bertatapan, seolah-olah mengerti jika ada yang tidak beres diantara Sara dan Harry. Louis menyikut lengan Harry dan lelaki itu hanya menggelengkan kepalanya.

"You okay?" Bisik Niall.

Mengangguk, perlahan ia menyenderkan tubuhnya di sofa.

"Kau cantik." Puji Perrie. "Aku suka rambut dan manik matamu."

"I like yours too, they're beautiful."

Sata tersenyum kecil.

"That's why I love her." Celetuk Zayn dan semburat merah muncul di pipi Perrie.

"You guys are cute."

"And you with Harry too."

Tersenyum hambar, Sara menghembuskan nafasnya. Lagi-lagi pikirannya kembali pada kejadian dimana dirinya bertemu dengan Kendall, dan mantan kekasih Harry itu dengan blak-blakan membongkar masa lalunya bersama Harry.

Tentu saja dadanya sesak bukan main. Akan lebih baik jika Kendall tidak menceritakan masa lalunya dengan Harry di depan Sara, akan jauh lebih baik. Menggiggit bibir lebih keras daripada sebelumnya, Sara berusaha meredamkan emosi di dalam dirinya.

"Bagaimana jika kita pergi berlibur bersama?"

"Great, I would love to." Ucap Zayn.

"Sounds good." Celetuk Ele disertai anggukan Sophia dan Perrie.

Usul Louis langsung mendapat respon baik dari yang lain, kecuali Sara.

"Uhm, sorry, aku harus bekerja."

"Oh tidak, tidak, kau tidak boleh bekerja. Kau baru saja bekerja untuk kami, Sar. Dan sekarang kau sudah ingin bekerja lagi?" Cemas Liam.

"Uhm, ya."

"Sar, tidak usah bekerja. Kau harus bersenang-senang, kau tidak bosan atau jenuh?"

"Sometimes." Sara tersenyum kecil. "Tapi jika melakukan sesuatu yang kusukai, tidak terasa bosan ataupun jenuh sama sekali."

"No, no, babygirl," Panggil Liam lembut. "vakum sebentar saja, oke?"

"Betul apa kata Liam, hun. Kau baru saja ikut tour dengan mereka semua. Ikut berlibur dengan kami, oke?"

"Aku setuju dengan Sophia." Ucap Perrie. "Ikut ya?"

"Ayolah." Ele ikut-ikutan memelas. "Kita harus lebih dekat lagi, kau tahu? Aku punya banyak cerita tentang aib Louis yang pasti akan membuat tawamu meledak."

Simple | Harry Styles Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang