11

1.3K 81 0
                                    

Author's POV

Konser pertama akan di mulai nanti malam, semuanya telah besiap-siap untuk sound check di salah satu kawasan outdoor di Jepang.

Dua hari yang lalu memang merupakan hari bersejarah bagi Harry. Ia tidak menyangka bisa berciuman dengan Sara. Ia benar-benar senang dan semakin menyayangi Sara.

Berbeda dengan Sara, ia semakin menutup dirinya. Terkadang ia melamun dan enggan untuk membuka suaranya. Ya, bisa dikatakan puasa berbicara.

Liam pun heran mengapa adiknya sering melamun, sering kali ia mendapati Sara melamum. Sering kali pula ia menyadarkan perempuan itu dan berusaha mencari tau apa yang terjadi pada dirinya. Tetapi sampai sekarang Sara engga bercerita pada Liam.

Pasalnya setelah kejadian di kamar Sara kemarin, ia semakin ketakutan. Dalam artian, ia memimpikan Ryan dimana lelaki itu berkata bahwa dirinya tidak boleh melupakan Ryan.

Sara cukup dihantui dengan ucapan Ryan dalam mimpi itu. Sehingga ia sering melamum sendiri.

Tapi ia harus bisa bersikap profesional, ia harus bekerja lagi. Ia tidak boleh mencampuri urusan pekerjaan dengan masalahnya sendiri.

Sedangkan Harry, lelaki itu juga merasa bahwa Sara menjauhi dirinya dan enggan berbicara dengannya setelah kejadian kemarin. Ia merasa bersalah, tetapi sudah berkali-kali meminta maaf pada Sara, dan respon dari perempuan itu hanyalah anggukan. Dirinya semakin takut saat melihat Sara sedang melamum di dekat jendela.

Langsung saja ia masuk ke kamar Sara dan menyadarkan perempuan itu. Ia takut jika Sara berusaha untuk bunuh diri lagi.

Ia tidak mau kehilangan Sara.

The Boys juga sedikit melihat perbedaan pada Sara, memang walaupun biasanya Sara pendiam, tetapi tidak pernah sependiam ini. Zayn, ia lah yang bisa menebak pertama kalinya saat melihat Sara melamun.

Dan semuanya bingung, apa yang terjadi pada perempuan itu?

Hanya Sara yang tau.

Perempuan dengan manik mata biru cerah itu meraih tas jinjing di meja riasnya lalu melangkah bersamaan dengan membawa box make up.

Ia memberikan box tersebut kepada salah satu crew agar di masukkan ke dalam mobil sehingga ia tidak perlu repot-repot menenteng box tersebut.

Berpakaian rapi dan tentu saja dengan sepatu boots kesayangan miliknya. Rambut blonde milik Sara yang lurus dan rapi dibiarkan begitu saja.

Selain untuk menutupi leher jenjangnya yang terkena bekas cakaran, juga untuk menghangatkan lehernya.

Cuaca di Jepang terkadang jika siang bisa turun salju dan malamnya kembali seperti biasa lagi.

Melangkah menuju tempat breakfast, ia telah menemukan The Boys yang lain sedang duduk dan menyanyap makanannya.

"Good morning, boys."

Suaranya pun berbeda. Serak, seperti habis berteriak keras. Padahal ia puasa berbicara.

Sara tersenyum ke arah mereka semua.

The Boys pun tersenyum dan membalas sapaan Sara.

Melihat kursi kosong di sebelah Louis dan Harry, pun ia memilih untuk duduk di samping Louis lalu mengadah untuk mengambil beberapa sayuran rebus dan mashed potato sebagai sarapan khas Sara. Tanpa memakan sedikitpun yang di goreng ataupun diberi bumbu-bumbu.

Sesekali Harry mencuri-curi pandang, berusaha menarik perhatian Sara, tetapi sayangnya perempuan itu sibuk dengan sarapan paginya.

"You okay?"

Simple | Harry Styles Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang