8

1.1K 79 1
                                    

Chapter ini mungkin sedikit mengungkit masa lalu Sara ya. Tetapi aku ngga akan bikin flashback, hanya penjelasan saja. Kuharap kalian suka, thank you :)

Author's POV

"Sara, bangun sayang. Dokternya sudah datang."

Sara menggeliat. Membuatnya terlihat menggemaskan.

"Bangun sayang." Panggil Liam sekali lagi.

Masih saja ia menggeliat, menarik selimutnya lagi.

"Ssshh bangun sayang, dokter sudah datang. Kau harus di periksa dulu."

Liam memeluk adiknya, membuat posisi Sara sekarang berada di pelukan Liam. Tepatnya kepala Sara berada di sela-sela leher Liam.

"Uh-hm, baiklah aku bangun."

Perempuan berambut pirang itu mengerjapkan matanya beberapa kali. Sehingga membuat Liam gemas dan tidak tahan untuk mengecup pipinya.

The Boys, terlebih lagi Harry juga tidak tahan ingin memeluk Sara. Tetapi apa daya, ia tidak bisa berbuat apa-apa.

Setidaknya belum sekarang, tetapi akan.

"Kalau begitu, yang lainnya bisa keluar sebentar?"

Semuanya mengangguk mengikuti ucapan Dr. Finn, lantas keluar dari kamar Sara.

Menunggu di luar dengan perasaan yang berkecamuk, terlebih pada Liam. Ia sangat khawatir jika adiknya terjangkit suatu penyakit.

"Liam, does she will be okay?"

Liam mengangguk. "I hope so. Doakan adikku ya?"

"Pasti." Harry mengacungkan jempolnya.

Menunduk berdoa kepada tuhan, semoga Sara tidak terjangkit penyakit apapun dan ini hanyalah sebatas gejala-gejala karna ia terlau lelah dengan pekerjaannya.

"Apakah ia sudah sering seperti tadi?"

"Seperti tadi bagaimana, Ni?"

Niall melipat kedua tangan di dadanya. "Ia sudah sering mimisan seperti tadi?"

"Ia memang sering mimisan. Tetapi mimisan hebat seperti tadi hanya pernah mengalami dua kali, termasuk tadi."

"Li, apa kau sudah memeriksakannya ke rumah sakit? Apa dia punya riwayat penyakit?"

"Belum, Lou. Adikku memiliki asma, serta ia sering mimisan."

Semuanya mengangguk mengerti.

"Ia terlalu lelah bekerja, menurutku."

Harry mengangguk. "Benar, Z. Aku setuju denganmu."

Beberapa menit kemudian pintu kamar terbuka, membuat semuanya langsung memusatkan perhatian kepada Dr. Finn.

"Bagaimana keadaan adik saya, dok?"

"Liam, adikmu terlalu kelelahan. Ia tidak boleh melakukan aktivitas yang berat-berat. Ia harus benar-benar bedrest, kurang lebih satu hari penuh. Juga diimbangi dengan makan teratur serta vitamin."

"Dan jika ia mengalami keluhan lagi, segera bawa ke rumah sakit." Lanjut Dr. Finn.

Liam mengangguk mengerti, diikuti dengan anggukan The Boys yang lain.

Harry angkat bicara. "Tetapi ia tidak terjangkit penyakit apapun kan dok?"

"Tidak, ia tidak terjangkit penyakit apapun. Hanya saja reaksi tubuhnya jika kelelahan seperti ini."

Semuanya bernafas lega.

"Ini resep yang harus kau tebus untuk obat adikmu, jaga dia baik-baik."

Simple | Harry Styles Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang